Metode Double Exponential SmoothingPemulusan Eksponensial Ganda

Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009. MAE n F X i i ∑ − = b. Mean Squared Error yaitu rata-rata kesalahan meramal dikuadratkan. MSE = n F X i 2 ∑ −

2.4 Metode Analisa

Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan analisa laju double exponential smoothing. Adapun tiap-tiap metode yang digunakan mempunyai tugas dan fungsi masing-masing yang mana metode yang satu dengan metode yang lain memilki hubungan yang terkait.

2.4.1 Metode Double Exponential SmoothingPemulusan Eksponensial Ganda

Peramalan dengan menggunakan metode Double Exponential Smoothing atau disebut juga metode Exponential Smoothing yang linier dapat dilakukan dengan perhitungan yang hanya membutuhkan tiga buah nilai data dan satu nilai alpha. Dasar pemikiran dari metode Double Exponential Smoothing ini adalah baik nilai pelicin atau smoothing value tunggal maupun ganda terdapat pada waktu sebelum data sebenarnya, bial pada data itu ada trend, maka nilai-nilai pelicin tunggal Single Smoothing Value ditambahkan nilai-nilai pelicin ganda Double Smoothing Value. Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009. Metode smoothing metode pemulusanpelicinan merupakan teknik meramal dengan cara mengambil rata-rata dari nilai beberapa periode yang lalu untuk menaksir nilai pada periode yang akan datang. Dalammetode ini data historis digunakan untuk memperoleh angka yang dilicinkan atau diratakan. Dalam metode ini peramalan dilakukan dengan mengulang perhitungan secara terus-menerus dengan menggunakan data-data terbaru. Setiap data diberi bobot, data yang lebih baru diberi bobot yang lebih besar. Pada peramalan tingkat produksi jagung tahun 2012 yang menggunakan Double Exponential Smoothing Pemulusan Eksponensial Gandamemiliki tahap- tahap dalam menentukan ramalan. Persamaan –persamaan yang dipergunakan dalam penerapan Metode Double Exponential Smoothing adalah seperti yang akan diuraikan di bawah ini. Persamaan atau formula ini terkenal dengan nama metode atau teknik “ Brown’s one parameter linear exponential smoothing”. Pada dasarnya formula atau tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut: f. Menentukan Smoothing Pertama S ′ t S ′ t : α X t + 1- α S′ 1 − t S ′ t : Smoothing pertama periode t X t : Nilai real periode t S ′ 1 − t : Smoothing pertama periode t -1 : Taraf nyata g. Menentukan Smoothing Kedua S ″ t Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009. S ″ t : α S′ t + 1- α S″ 1 − t S ″ 1 − t : Smoothing kedua periode t-1 h. Menentukan Besarnya Konstanta a t a t : 2S ′ t – S ″ t i. Menetukan Besarnya Slope b t b t : α α − 1 S ′ t - S ″ t j. Menetukan Besarnya Forecast Ft + m F m t + : a t + b t m Dimana m adalah jumlah periode ke depan yang diramalakan. Dengan menggunakan rumusan-rumusan yang sudah ada penulis melakukan suatu proyeksi peramalan tingkat produksi jagung tahun 2012. Adapun alasan penulis memilih rumusan tersebut adalah dengan melihat selisih produksi jagung dari setiap tahunnya tidak begitu konstan atau naik turun. Sehingga peramalan produksi jagung dilakukan dengan metode pemulusan eksponensial ganda untuk melicinkan memuluskan peramalan produksi jagung dari tahun ke tahun di Kabupaten Simalungun. Saipul Bahri STM : Peramalan Produksi Jagung Kabupaten Simalungun Pada Tahun 2012, 2009. BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET

3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik BPS di Indonesia