Latar Belakang Peranan Dan Tanggung Jawab Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi (Freight Forwarder) Dalam Proses Pengangkutan Barang Di Laut (Studi Kasus pada PT. Kartika Gloria Bahari Medan)

Dewi Meivisa Harahap : Peranan Dan Tanggung Jawab Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi Freight Forwarder Dalam Proses Pengangkutan Barang Di Laut Studi Kasus pada PT. Kartika Gloria Bahari Medan, 2008. USU Repository © 2009 B A B I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peran dan fungsi pengangkutan adalah sangat vital di dalam dunia perdagangan, mengingat sarana ini adalah alat penghubung dari produsen ke konsumen, dari pelabuhan ke gudang, dari tempat pelelangan ikan ke pasar, dari gunung tempat ditanamnya buah-buahan dan sayur ke pasar, dari toko ke bangunan yang sedang didirikan dan lain-lain. Di dalam dunia perdagangan, tidak akan mungkin suatu usaha perniagaan mengabaikan segi pengangkutan ini. Di samping itu, mengenai pengangkutan benda-benda tersebut yang diperlukan di tempat-tempat tertentu, dalam keadan yang lengkap dan utuh serta tepat pada waktunya, tetapi juga mengenai pengangkutan orang-orang yang memberikan perantaraan pada pelaksanaan perusahaan. Misalnya seorang agen perniagaan, komisioner, mereka pada waktu tertentu tidak mungkin memenuhi prestasi- prestasinya tanpa alat pengangkutan. Belum lagi terhitung bertambahnya orang Dewi Meivisa Harahap : Peranan Dan Tanggung Jawab Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi Freight Forwarder Dalam Proses Pengangkutan Barang Di Laut Studi Kasus pada PT. Kartika Gloria Bahari Medan, 2008. USU Repository © 2009 yang karena sesuatu hal misalnya untuk melakukan peninjauan di dalam atau di luar negeri, mereka tentu memerlukan pengangkutan 1 Di dalam praktik, sering didapati bahwa pengirim tidak melakukan sendiri perjanjian tersebut. Pihak pengirim beranggapan bahwa tidaklah efisien waktu yang digunakan bila pengirim sendiri yang mengurus langsung pengiriman barangnya, sehingga untuk hal ini ia menyerahkan kepada perantara pengangkutan untuk mengurusnya, yaitu orang yang mempunyai keahlian di bidang penyelenggaraan pengangkutan. . Di dalam pelaksanaan pembangunan di Indonesia, bidang transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan strategis dalam memperlancar roda kehidupan perekonomian, memperkokoh persatuan dan kesatuan serta memengaruhi semua aspek kehidupan bangsa dan Negara. Peranan transportasi dalam banyak segi kehidupan ini tercermin pada semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan jasa angkutan bagi pengangkutan orang serta barang dari dan ke seluruh pelosok tanah air, bahkan dari dan ke luar negeri. Dengan peningkatan jumlah jasa angkutan yang ada perlu pula diikuti dengan adanya suatu perlindungan terhadap penumpang dan barang yang diangkut. Dalam hal tersebut ditetapkan berdasarkan pada Undang-Undang yang dibuat dan ditetapkan oleh Pemerintah maupun yang berdasarkan pada perjanjian pengangkutan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam hal pengangkutan, yang terdiri dari pengangkut, pengirim, penumpang, penerima, ekspeditur, pengatur muatan dan pengusaha pergudangan. 1 Hasnil Basri Siregar, Kapita Selekta Hukum Laut Dagang, Kelompok Studi Hukum dan Masyarakat Fakultas Hukum USU, Medan, 1993, hal. 1-2. Dewi Meivisa Harahap : Peranan Dan Tanggung Jawab Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi Freight Forwarder Dalam Proses Pengangkutan Barang Di Laut Studi Kasus pada PT. Kartika Gloria Bahari Medan, 2008. USU Repository © 2009 Perjanjian pengangkutan antara pihak-pihak yang berkepentingan itu akan melahirkan hubungan kewajiban dan hak yang harus direalisasikan melalui proses penyelenggaraan pengangkutan, sedangkan tujuan yang hendak dicapai oleh pihak-pihak yang berkepentingan itu pada dasarnya meliputi tibanya penumpang dan barang dengan selamat dan lunasnya pembayaran biaya pengangkutan. Dalam pengertian tujuannya yang dimaksud disini adalah termasuk juga segi kepentingan masyarakat, yaitu manfaat yang mereka peroleh setelah pengangkutan selesai 2 Perkembangan peradaban manusia, khususnya dalam bidang teknologi telah membawa peradaban manusia ke dalam suatu sistem transportasi yang lebih maju dibandingkan dengan era sebelumnya. Berdasarkan penjabaran di atas, maka dapat dinyatakan bahwa pengangkutan itu adalah suatu kegiatan memuat barang atau penumpang yang kemudian membawa barang atau penumpang itu ke tempat lain dan menurunkan barang atau penumpang tersebut. . 3 Mengenai peraturan pengangkutan ini diatur di dalam Kitab Undang- Undang Hukum Dagang KUHD Buku I Bab V pasal 86-90. Menurut ketentuan Pasal 86 ayat 1 KUHD, menyatakan bahwa : “kreditur adalah orang yang pekerjaannya mencarikan pengangkut barang di darat atau di perairan bagi pengirim. Dilihat dari perjanjiannya dengan pengirim, ekspeditur adalah pihak yang mencarikan pengangkut yang baik bagi pengirim, sedangkan pengirim mengikatkan diri kepada ekspeditur. 4 Menurut HMN. Purwosutjipto, Pengangkutan adalah perjanjian timbal balik antara pengangkut dengan pengirim, dimana pengangkut mengikatkan diri untuk menyelenggarakan pengangkutan barang danatau orang dari suatu tempat 2 HMN Purwosutjipto, Pengertian Pokok Hukum Dagang, Hukum Pengangkutan, Djambatan, Jakarta, 1981, h al. 2. 3 Abdul Kadir Muhammad, “Hukum Darat, Laut dan Udara, Peneribit PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1991,. hal. 20. 4 Abdul Kadir Muhammad, Hukum Pengangkutan Darat, Laut dan Udara, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1991, hal. 36. Dewi Meivisa Harahap : Peranan Dan Tanggung Jawab Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi Freight Forwarder Dalam Proses Pengangkutan Barang Di Laut Studi Kasus pada PT. Kartika Gloria Bahari Medan, 2008. USU Repository © 2009 ke tempat tujuan tertentu dengan selamat, sedangkan pengirim mengikatkan diri untuk membayar uang angkutan. 5 Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, dirasakan sangat tertarik untuk melihat proses pengangkutan barang khususnya yang dilakukan oleh Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi yang biasa disebut Freight Forwarder. Seperti diketahui, freight forwarder memiliki kompleksitas peran dan fungsi, maka freight forwarder bukan hanya sekedar usaha penunjang angkutan laut. Namun, pada akhirnya freight forwarder menjadi “arsitek pengangkutan” dimana peranannya sangat penting dalam mata rantai gerak arus barang-barang dari satu tempat negara ke tempat negara lain. Freight forwarder harus dapat mendisain dengan baik proses pengangkutan barang mulai dari mewakili kepentingan pemilik barang untuk mengurus semua kegiatan yang diperlukan bagi terlaksananya pengiriman dan penerimaan barang melalui transportasi darat, laut atau udara yang sampai dengan diterimanya barang oleh yang berhak menerima dengan selamat, dengan kata lain proses penyelenggaraan pengangkutan yang Pengangkut sebagai salah satu pihak dalam proses pengangkutan memiliki tanggung jawab yang sangat berat di dalam menjalankan tugasnya. Dalam Pasal 468 KUHD yang dapat dikatakan sebagai suatu pasal mengenai pertanggungjawaban pengangkut menyatakan bahwa pengangkut bertanggung jawab atas keselamatan barang-barang yang diangkutnya sejak barang diterima dari si Pengirim sampai barang diserahkan kepada penerima atau mulai barang berada di pelabuhan pemuatan sampai ke pelabuhan pembongkaran. 5 HMN. Purwosutjipto, Op. cit, hal. 2. Dewi Meivisa Harahap : Peranan Dan Tanggung Jawab Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi Freight Forwarder Dalam Proses Pengangkutan Barang Di Laut Studi Kasus pada PT. Kartika Gloria Bahari Medan, 2008. USU Repository © 2009 dilakukan oleh freight forwarder adalah dengan sistem “door to door service”, yaitu mulai dari pintu gudang pemilik barang sampai pintu gudang penerima barang. Oleh karena itu, untuk memperjelas peranan dan tanggung jawab freight forwarder dalam proses pengangkutan barang di laut, maka diadakan penelitian tentang proses pengangkutan barang yang dilaksanakan PT. Kartika Gloria Bahari selaku pengangkut dimulai dengan Perintah Angkutan Shipping Instruction yang dikeluarkan oleh PT. Samudra Mandiri Jaya. Shipping Instruction ini berupa perintah melaksanakan pemuatan, pengangkutan dan penurunan 400 ton material bangunan semen dari Pelabuhan Belawan ke Pelabuhan SinabangSimeuleu untuk Proyek Pembangunan Perumahaan BRR Type 36 di Pulau Simeuleu. Sesuai dengan packing list, kualitas barang dalam keadaan baik. Dengan penelitian kasus ini diharapkan dapat menjelaskan peranan PT. Kartika Gloria Bahari selaku Freight Forwarder dan bagaimana tanggung jawabnya selaku pengangkut untuk melaksanakan pengangkutan barang dengan baik dan selamat sampai ke tujuan.

B. Perumusan Masalah Adapun pokok permasalahan dalam tulisan ini adalah :

Dokumen yang terkait

Peran dan Tanggung Jawab PT. Jasa Raharja (Persero) dalam Memberikan Santunan Asuransi Terhadap Korban Kecelakaan Lalu Lintas Jalan ( Studi pada PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Rantauprapat)

2 53 98

Tinjauan Yuridis Terhadap Tanggung Jawab Perusahaan PT. Samudera Indonesia Dalam Pelaksanaan Bongkar Muat Barang Melalui Angkutan Laut (Studi Pada PT. Samudera Indonesia Cab. Belawan Medan)

26 180 94

Peran Dan Tanggung Jawab PT. Jasa Raharja (Persero) Dalam Memberikan Santunan Asuransi Terhadap Korban Kecelakaan Lalu Lintas Jalan ( Studi Pada PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Rantauprapat)

8 76 98

Peranan Dan Tanggung Jawab Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi Terhadap Kerusakan Barang Dagang Dalam Perjanjian Pengangkutan Laut (Studi CV. Camar Indah Medan)

6 200 102

Peranan Dan Tanggung Jawab Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi Terhadap Kerusakan Barang Dagang Dalam Perjanjian Pengangkutan Laut (Studi CV. Camar Indah Medan)

4 56 102

Peranan Dan Tanggung Jawab Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi Terhadap Kerusakan Barang Dagang Dalam Perjanjian Pengangkutan Laut (Studi CV. Camar Indah Medan)

0 0 8

Peranan Dan Tanggung Jawab Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi Terhadap Kerusakan Barang Dagang Dalam Perjanjian Pengangkutan Laut (Studi CV. Camar Indah Medan)

0 0 1

Peranan Dan Tanggung Jawab Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi Terhadap Kerusakan Barang Dagang Dalam Perjanjian Pengangkutan Laut (Studi CV. Camar Indah Medan)

0 0 12

Peranan Dan Tanggung Jawab Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi Terhadap Kerusakan Barang Dagang Dalam Perjanjian Pengangkutan Laut (Studi CV. Camar Indah Medan)

0 0 31

Peranan Dan Tanggung Jawab Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi Terhadap Kerusakan Barang Dagang Dalam Perjanjian Pengangkutan Laut (Studi CV. Camar Indah Medan)

0 0 3