Dewi Meivisa Harahap : Peranan Dan Tanggung Jawab Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi Freight Forwarder Dalam Proses Pengangkutan Barang Di Laut Studi Kasus pada PT. Kartika Gloria Bahari Medan,
2008. USU Repository © 2009
BAB III FREIGHT FORWARDER SEBAGAI SALAH SATU
USAHA PENUNJANG DALAM PENGANGKUTAN LAUT A. Sejarah Freight Forwarder
Setiap suatu usaha itu dalam hal menjalankan kehidupannya akan selalu memiliki suatu sejarah tentang perjalanannya, demikian pula dengan freight
forwarder. Perlu kiranya di sini dikemukakan bahwa tidak ada perdagangan tanpa disertai atau hadirnya suatu usaha transportasi, selaku sarana pengiriman barang
yang harus diangkut dari satu tempat ke tempat lainnya. Bahkan pada setiap terjadinya suatu transaksi perdagangan pasti akan ada usaha untuk memindahkan
barang tersebut, ke tempat Pembeli berasal.
39
Pada zaman purbakala pada setiap terjadinya perdagangan barter, akan selalu ada orang yang akan memindahkan barang hasil barter atau hasil tukar
menukar tersebut, dari lokasi asal ke tempat Pemilik baru berasal, yaitu mungkin dengan jalan diusung, digotong atau dipanggul. Tindakan memanggul atau
mengusung itu sudah merupakan suatu tindakan atau usaha pengangkutan yang paling sederhana. Kemudian dengan semakin meningkatnya tingkat kecerdasan
masyarakat, maka transaksi dagang secara “in natura” tersebut secara bertahap mulai berubah, apalagi ketika masyarakat telah mengenal nilai uang sebagai alat
tukar yang sah, terhadap suatu transaksi jualbeli.
40
39
Hasnil Basri Siregar, Multimoda Transport dalam Kerangka Bisnis dan Hukum, Kelompok Studi Hukum dan Masyarakat, Fakultas Hukum USU, Medan, 1998, hal. 11.
40
Sukirman, Ekspedisi Muatan, Alumni, Bandung, 1985, hal. 67.
Dewi Meivisa Harahap : Peranan Dan Tanggung Jawab Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi Freight Forwarder Dalam Proses Pengangkutan Barang Di Laut Studi Kasus pada PT. Kartika Gloria Bahari Medan,
2008. USU Repository © 2009
Sejarah perjalanan freight forwarder telah dimulai sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Pada masa mudanya di abad ke-5 kira-kira tahun 595 Masehi,
telah bertindak sebagai forwarder, dengan jalan mengangkut dan mengirimkan komoditi milik para saudagar Arab, dari Mekkah ke negeri Syam dan Syiria.
Kemudian Marcopolo yang mengangkut komoditi dagang milik para saudara di Eropa telah mengangkut dan mengirimkannya ke negara-negara di Timur seperti
Negeri Cina. Dapat kita sebutkan di sini bahwa merekalah pelopor-pelopor forwarder di masa lalu.
41
Disini forwarder akan dapat menawarkan suatu sistem angkutan terpadu, yaitu suatu angkutan atau pengiriman barang yang dalam proses pengirimannya,
akan menggunakan lebih dari satu jenis sarana transportasi. Umpamanya untuk Usaha freight forwarder mulai berkembang dengan pesat di Eropa sejak
abad ke-10 yang mulai menyebar ke seluruh daratan Eropa, dan selanjutnya di abad modern ini, usaha jasa freight forwarder tersebut telah menyebar ke seluruh
dunia. Ilmu pengetahuan dan teknologi angkutan yang berkembang dengan pesat tersebut, telah memberikan peluang kepada para forwarder di abad modern ini
dengan hadirnya berbagai macam sarana angkutan modern baik yang melalui darat, laut dan udara, untuk menciptakan berbagai macam jenis sistem angkutan
atau pengiriman barang, yang dapat ditawarkan kepada para Pemakai Jasa. Salah satu sistem dimaksud adalah apa yang dikenal dengan sebutan istilah “angkutan
terpadu” atau “Integrated Transportation System” atau sekarang disebut juga “Multimoda Transport Operation”.
41
H.M. Noch. Idris Ronosentono, Pengetahuan Dasar Tata Laksana Freight Forwarding, Infomedika, Jakarta, 1997, hal. 27.
Dewi Meivisa Harahap : Peranan Dan Tanggung Jawab Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi Freight Forwarder Dalam Proses Pengangkutan Barang Di Laut Studi Kasus pada PT. Kartika Gloria Bahari Medan,
2008. USU Repository © 2009
satu partai barang furnitur dari rotan, yang akan dikirim dari seorang Penjual di dalam negeri katakan saja di Cirebon, yang akan menyerahkan partai barang
tersebut kepada seorang forwarder dengan tujuan Genewa di Swiss karena Pembelinya berada di kota itu. Di sini seroang forwarder sudah harus dapat
memberikan keterangan lengkap kepada Pemilik barang bahwa proses pengiriman barang akan dilaksanakan sebagai berikut :
42
a. Furnitur rotan tadi akan diisi kedalam peti kemas, lalu barang tersebut akan
diangkut dengan truk menuju Jakarta dimana kemudian di Jakarta peti kemas tersebut akan segera masuk untuk ditumpuk atau disimpan pada Unit Terminal
Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. b.
Di sini peti kemas dimaksud, menunggu kapal yang akan mengangkutnya ke Eropa, dengan pelabuhan bongkar Hamburg, begitu kapal dimaksud tiba maka
peti kemas dimaksud akan segera dimuat ke atas kapal. c.
Seteleh peti kemas berada di atas kapal, maka diangkutlah peti kemas tersebut menuju pelabuhan Hamburg di Eropa.
d. Begitu tiba di pelabuhan Hamburg langsung peti kemas tersebut oleh freight
forwarder di Hamburg diterima di atas truk dari perusahaan pelayaran bersangkutan untuk selanjutnya diangkut melalu jalan darat highway menuju
alamat yang dituju di Geneva, Swiss, untuk selanjutnya diserahkan kepada Pembeli barang tersebut.
B. Pengertian dan Ruang Lingkup Freight Forwarder