Pengertian dan Ruang Lingkup Freight Forwarder

Dewi Meivisa Harahap : Peranan Dan Tanggung Jawab Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi Freight Forwarder Dalam Proses Pengangkutan Barang Di Laut Studi Kasus pada PT. Kartika Gloria Bahari Medan, 2008. USU Repository © 2009 satu partai barang furnitur dari rotan, yang akan dikirim dari seorang Penjual di dalam negeri katakan saja di Cirebon, yang akan menyerahkan partai barang tersebut kepada seorang forwarder dengan tujuan Genewa di Swiss karena Pembelinya berada di kota itu. Di sini seroang forwarder sudah harus dapat memberikan keterangan lengkap kepada Pemilik barang bahwa proses pengiriman barang akan dilaksanakan sebagai berikut : 42 a. Furnitur rotan tadi akan diisi kedalam peti kemas, lalu barang tersebut akan diangkut dengan truk menuju Jakarta dimana kemudian di Jakarta peti kemas tersebut akan segera masuk untuk ditumpuk atau disimpan pada Unit Terminal Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. b. Di sini peti kemas dimaksud, menunggu kapal yang akan mengangkutnya ke Eropa, dengan pelabuhan bongkar Hamburg, begitu kapal dimaksud tiba maka peti kemas dimaksud akan segera dimuat ke atas kapal. c. Seteleh peti kemas berada di atas kapal, maka diangkutlah peti kemas tersebut menuju pelabuhan Hamburg di Eropa. d. Begitu tiba di pelabuhan Hamburg langsung peti kemas tersebut oleh freight forwarder di Hamburg diterima di atas truk dari perusahaan pelayaran bersangkutan untuk selanjutnya diangkut melalu jalan darat highway menuju alamat yang dituju di Geneva, Swiss, untuk selanjutnya diserahkan kepada Pembeli barang tersebut.

B. Pengertian dan Ruang Lingkup Freight Forwarder

42 Ibid, hal. 29. Dewi Meivisa Harahap : Peranan Dan Tanggung Jawab Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi Freight Forwarder Dalam Proses Pengangkutan Barang Di Laut Studi Kasus pada PT. Kartika Gloria Bahari Medan, 2008. USU Repository © 2009 Freight Forwarder berasal dari bahasa Inggris yang merupakan gabungan kata majemuk dari kata “freight” dan “warder”, lalu keduanya berakumulasi dan menjadi satu bagian yang tidak dapat dipisah-pisahkan, akhirnya membentuk suatu makna untuk tujuan tertentu, yang bermakna pengangkutan. 43 Dalam bahasa Indonesia, freight itu diartikan dengan ongkosuang tambang dan pengangkutan, mengangkut dan membawa. Lebih jauh dikatakan bahwa angkutan dan pengangkutan itu adalah pembawa barang orang-orang dari satu tempat ke tempat lain untuk tujuan tertentu sesuai dengan yang diinginkan pemiliknya. Selanjutnya forwarder berarti agen, ekspeditur, kantor ekspedisi, mengirimkan barang-barang dan pengiriman barang-barang. 44 Secara terminologi pengertian freight forwarder dapat dilihat dari Pasal 1 Keputusan Mentri Perhubungan No. 10 Tahun 1998 freight forwarder Jasa Pengurusan Transportasi merupakan usaha yang ditujukan untuk mewaikili kepentingan pemilik barang untuk mengurus semua kegiatan yang diperlukan bagi terlaksananya pengiriman dan penerimaan barang melalui transportasi darat, laut atau udara yang mencakup kegiatan penerimaan, penyimpan dan, sortasi pengepakan, penandaan, pengukuran, penimbangan, pengurusan penyelesaian dokumen, penerbitan dokumen angkutan, perhitungan biaya angkutan, klaim asuransi atas pengiriman barang serta penyelesaian tagihan dan biaya-biaya 43 Yan Pramadya Puspa, Op.cit, hal. 129. 44 Hasnil Basri Siregar, Op.cit, hal. 63. Dewi Meivisa Harahap : Peranan Dan Tanggung Jawab Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi Freight Forwarder Dalam Proses Pengangkutan Barang Di Laut Studi Kasus pada PT. Kartika Gloria Bahari Medan, 2008. USU Repository © 2009 lainnya berkenaan dengan pengiriman barang-barang tersebut sampai dengan diterimanya barang oleh yang berhak menerima. 45 Secara internasional Freight Forwarder yaitu perusahaan atau Badan Hukum yang menjalankan kegiatan dan usahanya untuk kepentingan umum dan masyarakat atau pemakai jasa, dengan memberikan pelayanan, mempersiapkan serta melaksanakan pengiriman sejumlah barang milik orang lain, dengan memperoleh imbalan upah kompensasi, dimana untuk maksud tersebut maka terhadap barang-barang dimaksud akan ditata sedemikian rupa pengapalannya secara teratur dan berkelompok dengan memberikan pelayanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku terhadap operasional dan sisten distribusi atau logistik pengapalan barang secara konsolidasi grouping system dan bertanggung jawab terhadap pengangkutan barang tersebut dari tempat penerimaan sampai ke tempat tujuan serta mengatur pengangkutannya sedemikian rupa baik pengapalan. 46 Dari hal tersebut dapat dilihat bahwa freight forwarder itu adalah setiap perusahaan atau badan yang menjalankan kegiatan dan usahanya untuk kepentingan umum dengan memberikan pelayanan, mempersiapkan serta melaksanakan pengiriman sejumah barang milik orang lain dengan memperoleh imbalan. Untuk maksud ini maka dilakukan pengapalan barang secara terencana, 45 Hal ini sejalan dengan ungkapan M. Noch Idris Ronosentono yang mengatakan bahwa freight forwarder adalah pelaksanaan pengiriman barang lewat penyelesaian dokumen di pelabuhan bongkarmuat, dengan menggunakan alat angkutan dari atau beberapa tempat pengiriman menuju satu atau beberapa tempat tujuan. Sedangkan yang dimaksud dengan forwarder adalah orang atau badan hukum yang melaksanakan pekerjaan forwarding itu. Hal ini juga sejalan dengan redaksi Pasal 1 SK Menhub No. PM7MPhb-74, tentang pengusahaan dan penyelenggaraan ekspedisi muatan kapal laut dan lain-lain, Hasnil Basri Siregar, Himpunan Peraturan Perundang-undangan tentang EMKL dan JPT, Kelompok Studi Hukum dan Masyarakat Fak. Hukum USU, Medan, 1995, hal. 280, lihat juga M. Noch Idris Ronosentono, Pengetahuan Dasar Tatalaksana Freight Forwarding, CV. Infomedika, Jakarta, 1997, hal. 42. 46 Suyono R.P., Pengangkutan Intermodal Eksport Import Melalui Laut, Edisi ke-2, Cetakan I, Penerbit PPM, Jakarta, 2003, hal. 51. Dewi Meivisa Harahap : Peranan Dan Tanggung Jawab Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi Freight Forwarder Dalam Proses Pengangkutan Barang Di Laut Studi Kasus pada PT. Kartika Gloria Bahari Medan, 2008. USU Repository © 2009 teratur dan bertanggung jawab, demikian juga dengan pemberian pelayanan sesuai dengan peraturan distribusi yang berlaku. Dengan hal ini barang-barang dimaksud akan dapat diberangkatkan dari tempat penerimaannya semula dan diantar sampai ke tempat tujuannya. 47 Mengamati akan hal ini terlihat bahwa sistematisasi freight forwarder ini terkait dengan empat komponen, yaitu : 48 Ruang lingkup Freight Forwarder adalah meliputi : 1. Pihak pelaku pengangkutan barang, yaitu mereka yang bertugas dan bertanggung jawab untuk melakukan forwarding itu. 2. Pihak pemilik barang, yaitu mereka yang memberikan amanah supaya barangnya diangkut ke tempat tujuan. 3. Properti yaitu barang yang diangkut. 4. Alat pengangkutan, yaitu sarana yang dipergunakan untuk mengangkut barang tersebut, misalnya bus, kereta api, kapal laut, pesawat terbang dan lain-lain. Hal ini pada umumnya dijumpai dalam transaksi jual beli, dimana tempat pembeli dan penjual berjauhan, lalu muncullah pihak tertentu yang menawarkan jasa angkutanpengiriman. Dengan hal ini dapat dipahami bahwa bila ada orang mengangkut barangnya sendiri maka hal ini tidaklah termasuk dalam freight forwarder, karena tidak terpenuhinya satu unsur, yaitu pihak pelaku pengangkutan yang menawarkan jasa untuk melakukan pengiriman barang. Freight Forwarder adalah perusahaan jasa pengurusan transportasi yang lingkup usahanya lebih luas dari perusahaan ekspedisi muatan kapal laut EMKL, Kalau EMKL menyelenggarakan cabang usaha yang berkaitan dengan urusan penyelenggaraan dokumen-dokumen pengapalan muatan, sedangkan di pihak lain perusahaan VEEM mengurusi kemasan barang yang akan dikapalkan, maka Freight Forwarder menyelenggarakan seluruh kegiatan tersebut secara terpadu. 49 47 CIFFA, Canadian International Freight Forwarder Association, Jld. I, CIFFA Course Contribution, hal. 1. 48 Manual and Freight Forwarding, 1990, Economic and Social Commission for Asia and the Pacific, United Nations, hal. 30. 49 Hasnil Basri Siregar, Dewi Meivisa Harahap : Peranan Dan Tanggung Jawab Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi Freight Forwarder Dalam Proses Pengangkutan Barang Di Laut Studi Kasus pada PT. Kartika Gloria Bahari Medan, 2008. USU Repository © 2009 1. Penerimaan barang 2. Penyimpanan barang 3. Sortasi. 4. Pengepakan barang 5. Pengukuran 6. Penimbangan 7. Pengurusan penyelesaian dokuman 8. Penerbitan dokumen angkutan 9. Penghitungan biaya angkutan 10. Mengurus klaim asuransi atas pengiriman barang 11. Penyelesaian tagihan dan biaya lain yang berkatian dengan pengiriman barang . Freight forwarder harus dapat mendisain dengan baik proses pengangkutan barang mulai dari mewakili kepentingan pemilik barang untuk mengurus semua kegiatan yang diperlukan bagi terlaksananya pengiriman dan penerimaan barang melalui transportasi darat, laut atau udara yang sampai dengan diterimanya barang oleh yang berhak menerima dengan selamat, dengan kata lain proses penyelenggaraan pengangkutan yang dilakukan oleh freight forwarder adalah dengan sistem “door to door service”, yaitu mulai dari pintu gudang pemilik barang sampai pintu gudang penerima barang. Oleh karena itu pula sebenarnya, kerja-kerja Freight Forwarder ini termasuk dalam kategori pekerjaan yang menghendaki profesionalisme, dengan mengacu pada prinsip-prinsip manajemen modern dan bukan manajemen kekeluargaan yang cenderung mengacu pada prinsip-prinsip manajemen tradisional. 50 Istilah Freight Forwarder tidak dijumpai di dalam KUHP maupun di dalam KUHD. Di dalam KUHD Buku I, Bab V Bagian II pasal 86 sampai dengan pasal 90 hanya mengatur mengenai apa yang disebut dengan “ekspeditur”. Pasal 86 ayat 1 KUHD berbunyi : “ ekspeditur adalah orang, yang pekerjaannya menyuruh orang lain untuk menyelenggarakan pengangkutan barang-barang dagangan dan barang-barang lainnya melalui daratan atau perairan”. Di sini jelas, bahwa ekspeditur menurut undang-undang hanya merupakan seseorang yang

C. Peraturan Perundang-Undangan tentang Freight Forwarder

Dokumen yang terkait

Peran dan Tanggung Jawab PT. Jasa Raharja (Persero) dalam Memberikan Santunan Asuransi Terhadap Korban Kecelakaan Lalu Lintas Jalan ( Studi pada PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Rantauprapat)

2 53 98

Tinjauan Yuridis Terhadap Tanggung Jawab Perusahaan PT. Samudera Indonesia Dalam Pelaksanaan Bongkar Muat Barang Melalui Angkutan Laut (Studi Pada PT. Samudera Indonesia Cab. Belawan Medan)

26 180 94

Peran Dan Tanggung Jawab PT. Jasa Raharja (Persero) Dalam Memberikan Santunan Asuransi Terhadap Korban Kecelakaan Lalu Lintas Jalan ( Studi Pada PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Rantauprapat)

8 76 98

Peranan Dan Tanggung Jawab Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi Terhadap Kerusakan Barang Dagang Dalam Perjanjian Pengangkutan Laut (Studi CV. Camar Indah Medan)

6 200 102

Peranan Dan Tanggung Jawab Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi Terhadap Kerusakan Barang Dagang Dalam Perjanjian Pengangkutan Laut (Studi CV. Camar Indah Medan)

4 56 102

Peranan Dan Tanggung Jawab Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi Terhadap Kerusakan Barang Dagang Dalam Perjanjian Pengangkutan Laut (Studi CV. Camar Indah Medan)

0 0 8

Peranan Dan Tanggung Jawab Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi Terhadap Kerusakan Barang Dagang Dalam Perjanjian Pengangkutan Laut (Studi CV. Camar Indah Medan)

0 0 1

Peranan Dan Tanggung Jawab Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi Terhadap Kerusakan Barang Dagang Dalam Perjanjian Pengangkutan Laut (Studi CV. Camar Indah Medan)

0 0 12

Peranan Dan Tanggung Jawab Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi Terhadap Kerusakan Barang Dagang Dalam Perjanjian Pengangkutan Laut (Studi CV. Camar Indah Medan)

0 0 31

Peranan Dan Tanggung Jawab Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi Terhadap Kerusakan Barang Dagang Dalam Perjanjian Pengangkutan Laut (Studi CV. Camar Indah Medan)

0 0 3