Dewi Meivisa Harahap : Peranan Dan Tanggung Jawab Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi Freight Forwarder Dalam Proses Pengangkutan Barang Di Laut Studi Kasus pada PT. Kartika Gloria Bahari Medan,
2008. USU Repository © 2009
e. Bertanggung jawab atas klaim perbedaan kualitas. 2.
Di Gudang Penerima a. Menerima seluruh barang yang diangkut oleh Pengangkut.
b. Bersama Pengangkut mempersiapkan dokumen-dokumen penerima barang sesuai dengan ketentuan.
c. Melaporkan pertanggungjawaban kepada PT. Samudrra Mandiri Jaya. 3.
Pengangkut dalm hal ini a. Melaksanakan angkutan sesuai dengan perjanjian.
b. Mempersiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan sesuai dengan ketentuan dan juga sesuai pada waktunya.
d. Bertanggung jawab sepenuhnya atas keutuhan, keselamatan dan ketepatan waktu dari barang yang diangkutnya.
e. Berhak menolak untuk mengangkut barang yang jenis maupun kualitasnya tidak sesuai dengan Shipping Instruction.
B. S A R A N
Adapun saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut : 1.
Pemerintah hendaknya menghilangkan marginalisasi peraturan mengenai peran freight forwarder. Dengan perannya yang sangat luas sebagai arsitek
pengangkutan, freight forwarder hendaknya tidak lagi hanya sekedar sebagai penunjang dalam pengangkutan laut atau usaha yang terkait dalam
pengangkutan laut, namun merupakan salah satu bagian penting dalam mata rantai perhubungan di Indonesia.
Dewi Meivisa Harahap : Peranan Dan Tanggung Jawab Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi Freight Forwarder Dalam Proses Pengangkutan Barang Di Laut Studi Kasus pada PT. Kartika Gloria Bahari Medan,
2008. USU Repository © 2009
2. Hendaknya para pihak yang terlibat di dalam proses pengangkutan dapat
meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang peraturan-peraturan yang berhubungan dengan perjanjian pengangkutan laut, agar para pihak
dapat mengetahui dengan persis apa yang menjadi hak dan kewajiban mereka sebagai pihak yang terlibat dalam proses perjanjian.
3. Pemerintah hendaknya lebih meningkatkan lagi peraturan di bidang
tuntutan ganti kerugian, sehingga akan lebih menjamin kepastian hukum di dalam proses pengajuan tuntutan ganti kerugian klaim, demikian pula
yang berkaitan dengan masalah tentang siapa yang paling berhak untuk mengajukan klaim dan siapa pula pihak yang berkewajiban untuk
membayar atau mengganti kerugian atas barang-barang yang rusak ataupun kurang dalam perjanjian pengangkutan laut.
4. Pemerintah hendaknya membuat suatu peraturan baku untuk menjadi
pedoman mengenai tata cara perhitungan pembayaran ganti kerugian sehingga dalam proses penghitungan dan pembayaran tuntutan ganti
kerugian para pihak mempunyai pedoman dan petunjuk yang seragam dan baku sehingga tidak menimbulkan perbedaan dalam hal jumlah dan
perhitungan ganti kerugian.
Dewi Meivisa Harahap : Peranan Dan Tanggung Jawab Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi Freight Forwarder Dalam Proses Pengangkutan Barang Di Laut Studi Kasus pada PT. Kartika Gloria Bahari Medan,
2008. USU Repository © 2009
DAFTAR PUSTAKA
A. BUKU