Flokulasi Proses Perlakuan Air 1. Koagulasi

12 Jeplin Manurung : Studi Efek Jenis Dan Berat Koagulan Terhadap Penurunan Nilai COD Dan BOD Pada Pengolahan Air Limbah Dengan Cara Koagulasi, 2009. Reaksi aluminium sulfat dengan air yang mempunyai alkalinitas alami membentuk flok aluminium hidroksida sebagai berikut : Al 2 SO 4 3 .14 H 2 O + CaHCO 3 2 AlOH 2 + CaSO 4 + 14 H 2 O + 6 CO 2 12 Benefield, L. D. Process Chemistry For Waste Water Treatment. Prentice Hill Inc, New Jersey: USA, 1982, p. 259 Dalam hal ini setiap mgL aluminium menurunkan alkalinitas air 0,50 mgL sebagai CaCO 3 dan menghasilkan 0,44 mgL CO 2. Pembentukan CO 2 ini tidak diinginkan karena dapat meningkatkan sifat korosif dari air. Dosis aluminium yang digunakan dalam pemurnian air berkisar 5 – 50 mgL dan pH yang efektif untuk proses koagulasi berkisar pada pH 8,0. 13,14

2.3.2. Flokulasi

Flokulasi berasal dari bahasa latin flokulare yang artinya membentuk suatu flok yang secara visual menyerupai suatu tumpukan dari wol atau struktur pori- pori yang banyak seratnya. Mekanisme flokulasi dengan polielektrolit adalah dengan cara adsorpsi dan jembatan antar partikel. Flokulasi yang bergantung pada keberadaan senyawa yang bertindak sebagai jembatan di antara partikel-pertikel koloid yang menyatukan partikel-pertikel tersebut dalam suatu massa yang lebih besar yang disebut jaringan flok. Jadi flokulasi adalah suatu proses pembentukan flok di mana terbentuk agregat atau gumpalan besar yang dapat dengan mudah dipindahkan dari larutan. Sedangkan flokulan adalah suatu zat atau senyawa yang dapat ditambahkan untuk terjadinya flokulasi. Flokulan biasanya merupakan polimer dengan berat molekul yang tinggi dan membentuk rantai yang cukup panjang untuk mengurangi gaya tolak-menolak di antara partikel-partikel koloid. Bila molekul polimer bersentuhan dengan partikel koloid maka beberapa gugusnya akan teradsorpsi pada permukaan partikel dan sisanya tetap berada dalam partikel. Bila partikel kedua ini terikat pula pada bagian lain dari rantai polimer tersebut maka terjadi kompleks partikel dengan polimernya yang berfungsi sebagai jembatan. Proses flokulasi terdiri dari tiga langka h yaitu : 1. Pelarutan reagen melalui pengadukan cepat 1 menit : 100 rpm 2. Pengadukan lambat untuk membentuk flok-flok 15 menit : 20 rpm 13 Jeplin Manurung : Studi Efek Jenis Dan Berat Koagulan Terhadap Penurunan Nilai COD Dan BOD Pada Pengolahan Air Limbah Dengan Cara Koagulasi, 2009. 3. Penghapusan flok-flok dengan koloid yang terkurung dari larutan melalui sedimentasi 15 – 20 menit : 0 rpm. 15,16 13 AWWA. Water Quality and Treatment. Third Edition, Mc. Graw Hill Book Co: New York, 1971, p. 316 14 Viessman, W, J. Hammer. Water Supply And Pollution Control. Fourth Edition, Harper and Row, Publishers: New York, 1985, p. 372-374 15 Alaerts, G., Santika, S.S. Metoda Penelitian Air. Usaha Nasional: Surabaya, 1987, Hal. 149 16 Degremont. Water Treatment Handbook . A Halsted Press Book, John Wiley Son: New York, 1979, p. 61-62

2.4. Kebutuhan Oksigen Kimia Chemycal Oksigen DemandCOD