Skema pengambilan data untuk koagulan polialuminium klorida Skema pengambilan data untuk koagulan tawas Skema pengambilan data untuk parameter COD

41 Jeplin Manurung : Studi Efek Jenis Dan Berat Koagulan Terhadap Penurunan Nilai COD Dan BOD Pada Pengolahan Air Limbah Dengan Cara Koagulasi, 2009. Dengan daerah kritis pengujian ditentukan oleh F tabel v I , v G H 4 di pakai statistik – t tabel ≤ t hitung ≤ + t tabel Dengan daerah kritis pengujian ditentukan oleh t tabel dk = n-2 Kriteria Pengujian Pada batas ketangguhan = 5 pada daerah kritis pengujian berlaku : H 1 ; H 2 ; H 3 di terima bila F Hitung ≤ F 0,05 dan di tolak bila F Hitung ≥ F 0,05 H 4 di terima bila t hitung ≤ + t tabel dan di tolak bila t hitung ≥ + t tabel H 1 1 ; H 2 1 ; H 3 1 di terima bila F Hitung ≥ F 0,05 dan di tolak bila F Hitung ≤ F 0,05 H 4 1 di terima bila t hitung ≥ + t tabel dan di tolak bila t hitung ≤ + t tabel

3.5. Skema Pengambilan Data untuk Sampel

didiamkan selama 1 hari di ukur nilai COD dan BOD

3.5.1. Skema pengambilan data untuk koagulan polialuminium klorida

di tambah koagulan polialuminium klorida 50 mg, di atur pH optimum di aduk selama 1 menit dengan kecepatan pengadukan 100 rpm didiamkan selama 15 menit Air limbah 1 liter Suspensi Air Limbah yang Jernih Data volume Suspensi 42 Jeplin Manurung : Studi Efek Jenis Dan Berat Koagulan Terhadap Penurunan Nilai COD Dan BOD Pada Pengolahan Air Limbah Dengan Cara Koagulasi, 2009. di saring di ukur nilai COD dan BOD Dilakukan hal yang sama untuk koagulan polialuminium klorida dengan berat 100 dan 150 mg.

3.5.2. Skema pengambilan data untuk koagulan tawas

di tambah koagulan tawas 50 mg, di atur pH optimum di aduk selama 1 menit dengan kecepatan pengadukan 100 rpm didiamkan selama 15 menit disaring di ukur nilai COD dan BOD Dilakukan hal yang sama untuk koagulan tawas dengan berat 100 dan 150 mg.

3.5.3. Skema pengambilan data untuk parameter COD

Filtrat Residu Data volume Larutan Jernih + Endapan Flok Suspensi Residu Data volume Larutan Jernih + Endapan Flok Filtrat 20 mL Sampel 43 Jeplin Manurung : Studi Efek Jenis Dan Berat Koagulan Terhadap Penurunan Nilai COD Dan BOD Pada Pengolahan Air Limbah Dengan Cara Koagulasi, 2009. 10 mL K 2 Cr 2 O 7 0,25 N 30 mL asam sulfat-perak sulfat H 2 SO 4 p + Ag 2 SO 4 di aduk di refluks selama ± 2 jam didinginkan diencerkan dengan aquades di tambah 5 tetes indikator fero1,10 phenantroline dititrasi dengan FeNH 4 2 SO 4 2 0,1 N 3.5.4. Skema pengambilan data untuk parameter BOD di tambah 1 mL larutan MnSO 4 di tambah 1 mL larutan alkali-iodida-azida dihomogenkan dengan membolak-balik botol gumpalan terpisah di tambah 1 mL H 2 SO 4 p dihomogenkan dengan membolak-balik botol dititrasi dengan Na 2 S 2 O 3 0,025 N hingga larutan kuning pucat di tambah indikator amilum 3 tetes dititrasi kembali dengan Na 2 S 2 O 3 0,025 N Larutan Kuning Kecokelatan Larutan Kuning Data Volume Larutan cokelat kemerahan Sampel Botol Winkler 125 ml Larutan Kuning Larutan Biru Data Volume Larutan Jernih 44 Jeplin Manurung : Studi Efek Jenis Dan Berat Koagulan Terhadap Penurunan Nilai COD Dan BOD Pada Pengolahan Air Limbah Dengan Cara Koagulasi, 2009.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Dari hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh bahwa jenis dan berat koagulan

yang digunakan memberikan pengaruh yang nyata terhadap penurunan nilai COD dan BOD setelah proses koagulasi. Di mana setelah penambahan koagulan dengan variasi jenis dan berat koagulan diperoleh nilai COD dan BOD yang telah memenuhi syarat baku mutu air limbah melalui surat keputusan Meneg KLH tahun 1988. Hal ini dapat di lihat dari perbedaan nilai COD dan BOD sebelum dan sesudah proses koagulasi yang ditunjukkan pada tabel 3 dan 9. Dari hasil perhitungan yang dilakukan, diperoleh data bahwa jenis koagulan yang paling banyak menurunkan nilai COD adalah koagulan polialuminium klorida kemudian tawas. Sedangakan koagulan yang paling banyak menurunkan nilai BOD adalah koagulan tawas kemudian polialuminium klorida. Dari hasil perhitungan juga diperoleh data bahwa semakin banyak koagulan yang ditambahkan, maka akan semakin besar pula penurunan nilai COD dan BOD dalam air limbah pabrik sarung tangan karet.