Analisis Regresi Analisis regresi untuk nilai COD Analisa Korelasi Analisa korelasi untuk nilai COD

38 Jeplin Manurung : Studi Efek Jenis Dan Berat Koagulan Terhadap Penurunan Nilai COD Dan BOD Pada Pengolahan Air Limbah Dengan Cara Koagulasi, 2009. F KP = E KT KP = 581,4005 • F Hitung Faktor A Jenis koagulan F A = E KT A = 2696,855 • F Hitung Faktor B Berat koagulan F B = E KT B = 83,9017 • F Hitung Faktor Interaksi A dan B 23 F I = E KT I = 22,1720 Hasil yang diperoleh dapat di lihat pada tabel 6. Dengan cara dan rumus yang sama dilakukan perhitungan untuk analisis jumlah kuadrat untuk nilai BOD, hasil yang diperoleh dapat di lihat pada tabel 12.

3.4.3.2. Analisis Regresi Analisis regresi untuk nilai COD

Hasil pengukuran nilai COD diplotkan terhadap berat koagulan sehingga diperoleh suatu kurva kalibrasi berupa garis lurus linear. Persamaan garis regresi diturunkan dengan metode least square. Data perhitungan dapat di lihat pada tabel 17 dan 18. 23 Kemas, A.H. Rancangan Percobaan. Teori dan Aplikasi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 1993. Hal. 103-107 di mana : X = berat koagulan dan Y = nilai COD Persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi dapat di hitung dari persamaan berikut ; Y = aX + b di mana harga a slope diperoleh dari persamaan : a = ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − 2 2 2 i i i i i i i X X n Y X X X Y Harga intersep b diperoleh dari persamaan : b = ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − 2 2 i i i i i i X X n Y X Y X n maka diperoleh harga intersep b. Hasil perhitungan dapat di lihat pada tabel 21. 39 Jeplin Manurung : Studi Efek Jenis Dan Berat Koagulan Terhadap Penurunan Nilai COD Dan BOD Pada Pengolahan Air Limbah Dengan Cara Koagulasi, 2009. Dengan cara dan rumus yang sama dilakukan perhitungan untuk nilai BOD. Hasil yang diperoleh dapat di lihat pada tabel 22.

3.4.3.3. Analisa Korelasi Analisa korelasi untuk nilai COD

Koefisien korelasi dapat di hitung dari persamaan ; r = { } { } ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − 2 2 2 2 i i i i i i i i Y Y n X X n Y X Y X n hasil perhitungan dapat di lihat pada tabel 21. Dengan cara dan rumus yang sama dilakukan perhitungan untuk nilai BOD. Hasil yang diperoleh dapat di lihat pada tabel 22. Uji signifikansi korelasi r dapat dilakukan dengan menggunakan tabel distribusi t untuk melihat hubungan data berat terhadapa nilai COD dan BOD, t hitung di cari dengan rumus : 2 1 2 r n r t hitung − − = di mana : r = korelasi n = jumlah perlakuan derajat kebebasan dk = n-2. Hasil perhitungan t hitung nilai COD dapat di lihat pada tabel 21 dan t hitung nilai BOD dapat di lihat pada tabel 22. 3.4.3.4.Uji hipotesa Uji hipotesa 1, 2, 3 dan 4 1. Hipotesa nol H yang di uji adalah : • H 1 : A i = 0 ; i = 1, 2, dan 3 Yang berarti tidak ada pengaruh jenis koagulan terhadap penurunan nilai COD dan BOD air limbah pabrik sarung tangan karet • H 2 : B j = 0 ; j = 1, 2, dan 3 Yang berarti tidak ada pengaruh jenis koagulan terhadap penurunan nilai COD dan BOD air limbah pabrik sarung tangan karet. 40 Jeplin Manurung : Studi Efek Jenis Dan Berat Koagulan Terhadap Penurunan Nilai COD Dan BOD Pada Pengolahan Air Limbah Dengan Cara Koagulasi, 2009. • H 3 : C k = 0 ; k = 1, 2, dan 3 Yang berarti tidak ada interaksi antara pengaruh jenis dan berat koagulan terhadap penurunan nilai COD dan BOD air limbah pabrik sarung tangan karet • H 4 : C l = 0 ; l = 1, 2, dan 3 Tidak ada hubungan data berat koagulan terhadap nilai COD dan BOD air limbah pabrik sarung tangan karet. 2. Hipotesa alternatif H a yang di uji adalah • H 1 1 : A i = 0 ; i = 1, 2, dan 3 Yang berarti ada pengaruh jenis koagulan terhadap penurunan nilai COD dan BOD air limbah pabrik sarung tangan karet • H 2 1 : B j = 0 ; j = 1, 2, dan 3 Yang berarti ada pengaruh jenis koagulan terhadap penurunan nilai COD dan BOD air limbah pabrik sarung tangan karet • H 3 1 : C k = 0 ; k = 1, 2, dan 3 Yang berarti ada interaksi antara pengaruh jenis dan berat koagulan terhadap penurunan nilai COD dan BOD air limbah pabrik sarung tangan karet • H 4 1 : C l = 0 ; l = 1, 2, dan 3 Yang berarti ada hubungan data berat koagulan terhadap nilai COD dan BOD air limbah pabrik sarung tangan karet. 3. Cara pengujian H 1 di pakai statistik E KT A Dengan daerah kritis pengujian ditentukan oleh F tabel v A , v G H 2 di pakai statistik E KT B Dengan daerah kritis pengujian ditentukan oleh F tabel v B , v G H 3 di pakai statistik E KT I 41 Jeplin Manurung : Studi Efek Jenis Dan Berat Koagulan Terhadap Penurunan Nilai COD Dan BOD Pada Pengolahan Air Limbah Dengan Cara Koagulasi, 2009. Dengan daerah kritis pengujian ditentukan oleh F tabel v I , v G H 4 di pakai statistik – t tabel ≤ t hitung ≤ + t tabel Dengan daerah kritis pengujian ditentukan oleh t tabel dk = n-2 Kriteria Pengujian Pada batas ketangguhan = 5 pada daerah kritis pengujian berlaku : H 1 ; H 2 ; H 3 di terima bila F Hitung ≤ F 0,05 dan di tolak bila F Hitung ≥ F 0,05 H 4 di terima bila t hitung ≤ + t tabel dan di tolak bila t hitung ≥ + t tabel H 1 1 ; H 2 1 ; H 3 1 di terima bila F Hitung ≥ F 0,05 dan di tolak bila F Hitung ≤ F 0,05 H 4 1 di terima bila t hitung ≥ + t tabel dan di tolak bila t hitung ≤ + t tabel

3.5. Skema Pengambilan Data untuk Sampel

didiamkan selama 1 hari di ukur nilai COD dan BOD

3.5.1. Skema pengambilan data untuk koagulan polialuminium klorida

di tambah koagulan polialuminium klorida 50 mg, di atur pH optimum di aduk selama 1 menit dengan kecepatan pengadukan 100 rpm didiamkan selama 15 menit Air limbah 1 liter Suspensi Air Limbah yang Jernih Data volume Suspensi