13
Jeplin Manurung : Studi Efek Jenis Dan Berat Koagulan Terhadap Penurunan Nilai COD Dan BOD Pada Pengolahan Air Limbah Dengan Cara Koagulasi, 2009.
3. Penghapusan flok-flok dengan koloid yang terkurung dari larutan melalui sedimentasi 15 – 20 menit : 0 rpm.
15,16
13
AWWA. Water Quality and Treatment. Third Edition, Mc. Graw Hill Book Co: New York, 1971, p. 316
14
Viessman, W, J. Hammer. Water Supply And Pollution Control. Fourth Edition, Harper and Row, Publishers: New York, 1985, p. 372-374
15
Alaerts, G., Santika, S.S. Metoda Penelitian Air. Usaha Nasional: Surabaya, 1987, Hal. 149
16
Degremont. Water Treatment Handbook
. A Halsted Press Book, John Wiley Son: New York, 1979, p. 61-62
2.4. Kebutuhan Oksigen Kimia Chemycal Oksigen DemandCOD
Kebutuhan oksigen kimia adalah jumlah oksigen mg O
2
yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organik yang ada dalam 1 L sampel air, di mana pengoksidasi
K
2
Cr
2
O
7
digunakan sebagai sumber oksigen. Angka COD merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh zat-zat organik yang secara alamiah dapat dioksidasikan
melalaui proses biologis dan mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut di dalam air. Kebutuhan oksigen kimia ditetapkan berdasarkan banyaknya kalium
bikromat yang dapat direduksi oleh sampel selama refluks dengan adanya katalis perak sulfat dan dalam keadaan asam yang mendidih. Secara teoritis akan terjadi
oksidasi sebagai berikut :
∆ E
C
x
H
y
O
z
+ Cr
2
O
2 2-
+ H
+
CO
2
+ H
2
O + Cr
3+
Zat organis Warna kuning
Ag
2
SO
4
warna
hijau kebiruan
Selama reaksi berlangsung ± 2 jam ini, uap di refluks dengan alat kondensor agar zat yang volatil tidak keluar.
Apabila dalam bahan buangan organik diperkirakan ada unsur klorida yang dapat mengganggu reaksi maka perlu ditambahkan merkuri sulfat untuk
menghilangkan gangguan tersebut. Klorida dapat mengganggu karena akan ikut teroksidasi oleh kalium bikromat sesuai dengan reaksi berikut :
6 Cl
-
+ Cr
2
O
2 2-
+ 14 H
+
3 Cl
2
+ 2 Cr
3+
+ 7 H
2
O Penambahan merkuri sulfat adalah untuk mengikat ion klor menjadi merkuri
klorida mengikut i reaksi berikut : Hg
2+
+ 2 Cl
-
HgCl
2
Untuk memastikan bahwa hampir semua zat organik habis teroksidasi maka zat pengoksidasi K
2
Cr
2
O
7
masih tersisa dalam larutan tersebut digunakan untuk menentukan berapa banyak oksigen yang telah terpakai. K
2
Cr
2
O
7
tersebut ditentukan melalui titrasi dengan Ferro Amonium Sulfat, di mana reaksinya
14
Jeplin Manurung : Studi Efek Jenis Dan Berat Koagulan Terhadap Penurunan Nilai COD Dan BOD Pada Pengolahan Air Limbah Dengan Cara Koagulasi, 2009.
sebagai berikut : 6 Fe
2+
+ Cr
2
O
2 2-
+ 14 H
+
6 Fe
3+
+ 2 Cr
3+
+ 7 H
2
O
Hijau kebiruan Cokelat kemerahan
Indikator fero 1,10–phenantroline feroin digunakan untuk menentukan titik akhir titrasi yaitu di saat warna larutan hijau–biru berubah menjadi cokelat – merah.
17,18
17
ibid pp. 159-164
18
APHA, WPCF. Standard Methods For Examination Of Water and Wastewater. 14
th
Ed, APHA, Washington DC, 1976, p. 440-447
2.5. Kebutuhan Oksigen Biologi Biologycal Oksigen DemandBOD