Permasalahan Tujuan Penelitian Hipotesis Manfaat Penelitian Ekosistem Danau

Gokman Sinurat : Studi Tentang Nilai Produktivitas Primer Di Pangururan Perairan Danau Toba, 2009. Produktivitas primer adalah laju pembentukan senyawa organik yang kaya energi dari senyawa anorganik. Energi yang diperlukan agar ekosistem perairan dapat berfungsi hampir seluruhnya bergantung pada aktivitas fotosintesis tumbuhan yang salah satunya adalah fitoplankton. Fotosintesis hanya dapat berlangsung bila intensitas cahaya yang sampai ke suatu sel alga lebih besar daripada suatu intensitas tertentu. Hal ini berarti bahwa fitoplankton yang produktif hanya terdapat pada lapisan air teratas dimana cahaya cukup bagi berlangsungnya fotosintesis. Semua tumbuhan mengandung klorofil agar dapat berfotosintesis, kadar klorofil dalam suatu volume air tertentu merupakan suatu ukuran bagi biomassa tumbuhan yang terdapat di dalam air. Banyaknya klorofil yang terdapat dalam tumbuhan bergantung pada waktu dan intensitas cahaya matahari Nybakken, 1992, hlm: 54. Nilai produktivitas primer sangat dipengaruhi oleh konsentrasi klorofil a, intentensitas cahaya matahari, dan faktor fisik kimia lainnya serta faktor biologi kelimpahan fitoplankton. Sampai sejauh ini informasi mengenai produktivitas primer di Pangururan Perairan Danau Toba masih belum diketahui, sehingga perlu dilakukan penelitian di lokasi tersebut.

1.2 Permasalahan

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah produktivitas primer di Pangururan perairan Danau Toba dan korelasinya terhadap faktor fisik-kimia dan faktor biotik.

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui nilai produktivitas primer di Pangururan Perairan Danau Toba. b. Untuk mengetahui hubungan antara faktor abiotik fisik-kimia dan biotik kelimpahan fitoplankton perairan terhadap nilai produktivitas primer di Pangururan Perairan Danau Toba. Gokman Sinurat : Studi Tentang Nilai Produktivitas Primer Di Pangururan Perairan Danau Toba, 2009.

1.4 Hipotesis

a. Terdapat perbedaan nilai produktivitas primer pada setiap lokasi penelitian dan juga pada setiap kedalaman. b. Terdapat korelasi antara faktor abiotik fisik-kimia dan faktor biotik kelimpahan fitoplankton dengan nilai produktivitas primer

1.5 Manfaat Penelitian

a. Memberikan informasi mengenai tingkat produktivitas primer di Pangururan Perairan Danau Toba. a. Memberikan informasi bagi instansi atau pihak terkait mengenai pengaruh faktor fisik-kimia perairan terhadap nilai produktivitas primer. Gokman Sinurat : Studi Tentang Nilai Produktivitas Primer Di Pangururan Perairan Danau Toba, 2009. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ekosistem Danau

Hanya 3 air dimuka bumi ini yang termasuk air tawar. Sebagian besar kira-kira 99 dari air tawar membeku dalam glasier dan es. Sisanya terdapat dalam danau, kolam, sungai, dan aliran yang merupakan habitat untuk komunitas hayati. Danau terbagi atas tiga zona utama, masing-masing dengan ciri komunitas organisme. Tepian danau disebut dengan zona litoral. Pada daerah ini cahaya matahari sampai pada dasar danau. Produsen di zona litoral adalah tumbuhan yang berakar samapi di dasar danau dan juga algae yang menempel pada tumbuhan atau pada substrat padat lainnya. Zona limnetik merupakan lapisan air terbuka dan disini masih dapat terjadi produksi primer. Makin kedalam terdapat zona limnetik, jumlah cahaya yang tersedia untuk proses fotosintesis makin berkurang sampai pada kedalaman dengan laju fotosintesis produsen menjadi sama dengan laju respirasinya. Pada tahapan ini tidak terjadi produktivitas bersih. Zona limnetik lebih dangkal dalam air keruh daripada air jernih. Kehidupan dalam zona limnetik didominasi oleh mikroorganisme terapung, disebut sebagai plankton, dan hewan yang berenang secara aktif, yang disebut dengan nekton. Produsen dalam ekosistem ini adalah fitoplankton. Konsumen primer mencakup crustaceae terapung mikroskopik dan rotifera Kimball, 1992, hlm: 975. Menurut Effendi 2003, hal: 31 perairan tergenang meliputi danau, waduk, dan rawa. Perairan tergenang lentik, khususnya danau, biasanya mengalami stratifikasi secara vertikal akibat perbedaan suhu. Danau dicirikan dengan arus yang sangat lambat 0,001-0,01 mdetik atau tidak ada arus sama sekali. Oleh karena itu waktu tinggal residence time air dapat berlangsung lama. Arus air di danau dapat bergerak ke berbagai arah. Berdasarkan intensitas cahaya yang masuk ke perairan, stratifikasi vertikal pada perairan lentik dikelompokkan menjadi tiga yaitu: Gokman Sinurat : Studi Tentang Nilai Produktivitas Primer Di Pangururan Perairan Danau Toba, 2009.