Gokman Sinurat : Studi Tentang Nilai Produktivitas Primer Di Pangururan Perairan Danau Toba, 2009.
tekanan atmosfer. Semakin besar suhu dan ketinggian serta semakin kecil tekanan atmosfer, kadar oksigen terlarut semakin kecil. Semakin tinggi suatu tempat dari
permukaan air laut, tekanan atmosfer semakin rendah. Kadar oksigen terlarut juga berfluktuasi secara harian dan musiman, tergantung pada percampuran dan pergerakan
massa air, aktivitas fotosintesis, respirasi, dan limbah yang masuk ke badan air. Sumber oksigen terlarut dapat berasal dari difusi oksigen yang terdapat di atmosfer
sekitar 35 dan aktivitas fotosintesis oleh tumbuhan air dan fitoplankton. Difusi oksigen kedalam air dapat terjadi secara langsung pada kondisi air diam stagnant.
Diperairan danau, oksigen lebih banyak dihasilkan oleh fotosintesis algae yang banyak terdapat pada lapisan epilimnion. Pada perairan tergenang yang dangkal dan
banyak ditumbuhi tanaman air pada zona litoral, keberadaan oksigen lebih banyak dihasilkan oleh aktivitas fotosintesis tumbuhan air Effendi, 2003, hlm: 76.
Schworbel 1987 dalam Barus, 2004, hlm: 58 menyatakan bahwa nilai oksigen terlarut di suatu perairan mengalami fluktuasi harian maupun musiman.
Fluktuasi ini selain dipengaruhi oleh perubahan temperatur juga dopengaruhi oleh aktivitas fotosintesis dari tumbuhan yang menghasilkan oksigen. Nilai oksigen terlarut
di perairan sebaiknya berkisar antara 6 – 8 mgl. Selanjutnya, menurut Wardana 1995, hlm: 77 pertumbuhan organisme air tersebut. Kandungan oksigen terlarut
minimum 2 mgl O
2
, sudah cukup mendukung kehidupan organisme perairan secara normal.
f. Kejenuhan Oksigen
Disamping pengukuran konsentrasi oksigen terlarut, biasanya dilakukan pengukuran terhadap tingkat kejenuhan oksigen dalam air. Hal ini dimaksudkan untuk
lebih mengetahui apakah nilai kejenuhan oksigen tersebut merupakan nilai yang maksimum atau tidak. Untuk dapat mengukur tingkat kejenuhan oksigen suatu contoh
air, maka disamping mengukur konsentrasi oksigen terlarut dalam mgl, diperlukan juga pengukuran terhadap temperatur dari eksistem perairan tersebut
Barus, 2004, hlm: 58.
Gokman Sinurat : Studi Tentang Nilai Produktivitas Primer Di Pangururan Perairan Danau Toba, 2009.
g. Biochemical Oxygen Demand BOD
5
Biochemical oxygen demand adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme dalam memecah bahan-bahan organik. Penguraian bahan organik
melalui proses oksidasi oleh mikroorganisme di dalam lingkungan air merupakan suatu proses alamiah yang mudah terjadi apabila air lingkungan mengandung oksigen
yang cukup Wardhana, 1995, hlm: 77. Menurut Jeffries dan Mills 1996 dalam Effendi, 2003, hlm: 125 perairan alami memiliki nilai BOD antara 0,5-7,0 mgl.
Perairan yang memiliki nilai BOD lebih dari 10 mgl di anggap mengalami pencemaran
Menurut Michael 1984, hlm: 134, uji BOD dilakukan untuk membantu menduga kemungkinan penurunan oksigen yang disebabkan oleh penguraian oksidatif
dalam air, dengan demikian air merupakan sarana untuk mengukur kandungan organik suatu sistem perairan.
h. Nitrat dan Fosfat
Nitrat NO
3
adalah bentuk utama nitrogen di perairan alami dan merupakan nutrien utama bagi pertumbuhan tanaman dan algae. Nitrat nitrogen sangat mudah larut dalam
air dan bersifat stabil. Senyawa ini dihasilkan dari proses oksidasi sempurna senyawa nitrogen di perairan. Perairan oligotrofik memiliki kadar nitrat antara 0–1 mgl.
Nitrifikasi yang merupakan proses oksidasi amonia menjadi nitrit dan nitrat adalah proses yang penting dalam siklus nitrogen dan berlangsung pada kondisi aerob.
Sebagian besar nitrogen yang terlibat dalam proses biologi berasal dari atmosfer. Nitrat dan amonium adalah sumber utama nitrogen diperairan. Kadar nitrat-nitrogen
pada perairan alami hampir tidak pernah lebih dari 0,1 mgl. Kadar nitrat lebih dari 5 mgl menggambarkan terjadinya pencemaran antropogenik yang berasal dari aktivitas
manusia dan tinja hewan. Kadar nitrat-nitrogen yang lebih dari 0,2 mgl dapat mengakibatkan terjadinya eutrofikasi perairan, yang selanjutanya menstimulir
pertumbuhan algae dan tumbuhan air secara pesat atau blooming. Nitrat tidak bersifat toksik terhadap organisme akuatik Effendi, 2003, hlm: 152-155.
Gokman Sinurat : Studi Tentang Nilai Produktivitas Primer Di Pangururan Perairan Danau Toba, 2009.
Fosfat merupakan bentuk fosfor yang dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan. Karakteristik fosfor sangat berbeda dengan unsur-unsur lain. Fosfor merupakan unsur
yang esensial bagi tumbuhan tingkat tinggi dan algae, sehingga unsur ini menjadi faktor pembatas bagi tumbuhan dan algae akuatik serta sangat mempengaruhi tingkat
produktivitas perairan. Menurut Jones dan Bachmann dalam Effendi, 2003 menyatakan bahwa adanya korelasi positif antara kadar fosfor total dengan klorofil a.
Sumber alami fosfor di perairan adalah pelapukan batuan mineral dan dekomposisi bahan organik. Sumber antropogenik fosfor adalah limbah industri dan domestik,
yakni fosfor yang berasal dari detergen. Kadar fosfor yang diperkenankan bagi kepentingan air minum adalah 0,2 mgl dalam bentuk fosfat PO
4
. Kadar fosfor pada perairan alami berkisar antara 0,005-0,02 mgl Effendi, 2003, hlm: 158.
Fitoplankton dan tumbuhan air lainnya membutuhkan nitrogen dan fosfor sebagai sumber nutrisi utama bagi pertumbuhannya. Dengan demikian peningkatan
unsur ini dalam air akan meningkatkan populasi algae secara massal yang dapat menimbulkan eutrofikasi dalam ekosistem air. Unsur hara ini terutama berasal dari
limbah cair yang dibuang ke dalam suatu ekosistem air secara terus-menerus sehingga terakumulasi dalam jumlah yang banyak. Setelah mati, biomassa fitoplankton dan
tumbuhan air akan mengalami proses dekomposisi oleh bakteri yang berlangsung secara aerob, artinya proses tersebut membutuhkan ketersediaan oksigen terlarut
dalam air. Akibatnya kandungan oksigen terlarut akan semakin sedikit, bahkan apabila proses tersebut terus berlangsung dapat menimbulkan kondisi anaerob karena
kandungan oksigen terlarut sangat sedikit Barus, 2004, hlm: 70,116.
Gokman Sinurat : Studi Tentang Nilai Produktivitas Primer Di Pangururan Perairan Danau Toba, 2009.
BAB 3
BAHAN DAN METODA
3.1 Waktu dan Tempat