Produk Pembiayaan BRISyariah Pembiayaan pada Brisyariah

pembayarannya secara angsuran dengan jumlah angsuran yang telah ditetapkan di muka dan dibayar setiap bulan 4 KLM BRISyariah iB Lindungi nilai asset Anda dengan memiliki emas. Kepemilikan Logam Mulia BRISyariah KLM BRISyariah iB kini hadir membantu Anda mewujudkan mimpi memiliki emas logam mulia dengan lebih mudah. 5 KMG BRISyariah iB Salah satu produk untuk memenuhi kebutuhan karyawan khususnya karyawan dari perusahaan yang bekerjasama dengan PT. Bank BRISyariah dalam Program Kesejahteraan Karyawan EmBP, dimana produk ini dipergunakan untuk berbagai keperluan karyawan dan bertujuan untuk meningkatkan loyalitas karyawan Program Kesejahteraan Karyawan EmBP 6 Pembiayaan Umrah BRISyariah iB Setiap muslim pasti merindukan Baitullah, sempurnakan kerinduan Anda pada Baitullah dengan ibadah Umrah. Pembiayaan Umrah BRISyariah iB kini hadir membantu anda untuk menyempurnakan niat Anda beribadah dan berziarah ke Baitullah. Produk Pembiayaan Umrah BRISyariah iB mengunakan prinsip akad jual beli manfaatjasa ijarah Multijasa. 2

2. Faktor–Faktor yang Menjadi Pertimbangan BRISyariah dalam

Menyalurkan Pembiayaan Dalam meyalurkan pembiayaan kepada nasabah bank syariah harus selektif mana nasabah yang layak diberikan pembiayan dan mana yang tidak. Dan nasabah harus mempunyai faktor-faktor apa saja yang menjadi pertimbangan bank dalam penyaluran pembiayaan. Karena dalam modal bank, baik syariah maupun konvesional, bahwa tidak 100 modal bank itu sendiri, tapi ada modal- modal pihak lain yang dikelola oleh bank. Sehingga bank syariah harus sangat berhati-hati dalam penyaluran pembiayaan. Pemberian pembiayaan yang tepat kepada nasabah dapat meningkatkan profitabilitas bank, sehingga kinerja bank syariah dapat berjalan dengan semestinya. Dan sebaliknya apabila pemberian pembiayaan kepada nasabah diberikan kepada orang yang salah dapat mengganggu kinerja bank dan cash flow bank syariah. Adapun faktor yang menjadi acuan dasar oleh bank syariah dalam menilai nasabah layak atau tidaknya diberikan pembiayaan yaitu: 3 2 “Pembiayaan”, artikel diakses pada 21 Juli 2014 dari http:www.brisyariah.co.id?q=pembiayaan-umrah-brisyariah-ib . 3 Wawancara pribadi dengan Putri Herymurti. Serpong, 15 Juni 2014. 1. Character Character merupakan sifat atau watak seseorang. Sifat atau watak dari seseorang yang akan diberikan kredit harus benar-benar dipercaya. Dalam hal ini bank meyakini benar bahwa calon debiturnya memiliki reputasi baik. Artinya selalu menepati janji dan tidak terlibat hal-hal yang berkaitan dengan kriminalitas, misalnya menjadi penjudi, pemabuk atau penipu. Untuk dapat membaca sifat atau watak dari calon debitur dapat dilihat dari latar belakang nasabah, baik yang bersifat latar belakang pekerjaan maupun yang bersifat pribadi seperti cara hidup atau gaya hidup yang dianutnya, keadaan keluarga hobi, dan jiwa social. Dari character inilah bank syariah dapat menilai siapa dan dari mana asal-usul calon debiturnya. Sehingga dapat mengurangi resiko credit macet atau wanprestasi yang berpengaruh pada kinerja serta cash flow bank syariah. Misalnya dengan pemberian kredit yang tidak tepat kepada calon debitur, sehingga ditengah-tengah kontrak debitur melarikan diri sehingga bank mengalami kerugian. 2. Capacity Capacity adalah analisis untuk mengetahui kemampuan nasabah dalam membayar kredit. Bank harus mengetahui secara pasti atas kemampuan calon debitur dengan melakukan analisis usaha dari waktu ke waktu. Pendapatan yang selalu meningkat diharapkan kelak mampu melakukan pembayaran kembali atas kreditnya. Sedangkan bila diperkirakan tidak mampu, bank dapat menolak permohonan dari calon debitur. Capacity sering juga disebut dengan nama capability. Ini merupakan factor kedua setelah character, bank syariah tidak serta merta memberikan pembiyaan setelah dinilai calon debiturnya mempunyai latar belakang yang baik. kemudian nasabah mengajukan pembiayaan diatas kemampuannya. Bank syariah dapat menolak permintaan nasabah tersebut. Biasanya bank memberikan pembiayaan dengan nilai yang lebih kecil dari plafon yang diajukan nasabah. Ini semua dilakukan agar terhindar dari kredit macet atau wanprestasi. 3. Capital Capital adalah kondisi kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang dikelola oleh debitur. Bank harus meneliti modal calon debitur selain besarnya juga strukturnya. Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif, dapat dilihat dari laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi yang disajikan dengan melakukan pengukuran seperti dari segi likuiditas dan solvabilitasnya, rentabilitas dan ukuran lainnya. Sedangkan untuk calon perorangan yang statusnya pegawai maka bank syariah mempunyai kreteria khusus dalam menilai calon debitur tersebut yaitu: dia harus pegawai tetap bukan kontrak, laporan rekening Koran 3 bulan terakhir, slip gaji 3 bulan terakhir. 4 4 Wawancara Pribadi dengan Reni. Serpong, 18 Juni 2014.