Pengertian Ta’zir Ta’zir

harta, dan hukuman ta’zir dalam hukuman mati bagi residivis yang berulang kali melakukan kejahatan dan tidak pernah merasa jera serta dalam kasus kejahatan terhadap keamanan Negara menjadi agen mata-mata, perilaku seks sesama jenis sodomi, liwaath, menghina dan menghujat nabi Muhammad SAW. 38 Dalam kaitannya dengan ta’zir pada lembaga keuangan syariah, ta’zir adalah sanksi yang dikenakan LKS kepada nasabah yag mampu membayar, tetapi menunda- nunda pembayaran dengan disengaja. Ta’zir disini, dikenakan apabila terjadi penundaan pembayaran yang disengaja oleh nasabah dengan alasan yang tidak dibenarkan oleh syar’i dan tidak mempunyai kemauan dan itikad baik unntuk membayar hutangnya. 39 Adapun nasabah yang belom mampu membayar kewajibannya disebabkan force majeur maka tidak boleh dikenakan ta’zir. Karena ta’zir menurut DSN-MUI hanya untuk nasabah yang mampu tetapi tidak mau melaksanakan kewajibannya. Adapun jumlah tergantung kesepakatan atara kedua belah pihak yang berakad ketika penanda tanganan kontrak akad.

2. Landasan hukum

38 Wahbah Azzuhaili, Fiqih Islam Wa Adillatuhu, jilid V, cet.X, Damaskus: Darul Fikr, 2007, h.260. 39 Ani Fitriyani, ”Pengaruh Pengenaan Ta’zir Terhadap Tingkat NPF,” Skripsi S1 Fakutas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,2012, h.67. firman Allah surat al-Maidah ayat 1: ي اقݟُي ق أك฀ٰ฀ق฀ قݚيق َ َٱ قب ْاݠهفۡغقث ْاكݠهݜقماقء قلݠهݐه݇ ۡلٱ هܟقݙيقݟقب ݗهك قل ۡ َݖقحهث قݗٰ قعۡن ق ۡ َٱ ق كِق هُ ق ۡۡق ۡݗهكۡيقݖقع ٰقِۡܢهي اقم ََقإ قܯۡي َص ٱ ن ق ثقغ ۡݗهܢ َنقإ ۗ عهܱهح ق َّٱ هܯيقܱهي اقم هݗهكۡ قَ ١ Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. yang demikian itu dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki- Nya.” QS. 5 ayat 1 Dasar hukum dari adanya hukuman ta’zir itu adalah ijtihad ulama yang berlandaskan kepada umumnya hadist nabi yang mengatakan. Laa dharara wa laa dhirara HR. Ibn Majah Artinya: ”tidak boleh ada kerusakan terhadap seseorang dan tidak boleh pula seeorang melakukan perusakan terhadap orang lain” 40 HR. Ibn Majah Mathlul ghanii dzulmun …. HR Nasa’i Artinya: “menunda-nunda pembayaran yang dilakukan oleh orang mampu adalah suatu kedhaliman…. HR Nasa’i Layyul waajidu yuhillu ‘irdhahu wa ‘uquubatuhu HR. Nasa’i Artinya: “menunda-nunda pembayaran yang dilakukan oleh orng mampu menghalalkan harga diri dan pemberian sanksi kepadanya” HR. Nasa’i Adapun kaidah fiqh: Al- ashlu fii mu’amalaati al ibaahatu illa yadulla daliilun ‘ala tahriimihaa. 40 Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fiqih, cet.I. Bogor: Prenada Media, 2003, h.323. Artinya: “pada dasarnya, segala bentuk mu’amalat boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya.” Al-dhararu yuzaalu Artinya: “bahaya beba berat harus dihilangkan”

C. TA’WIDH

1. Pengertian Ta’widh

Kata al- ta’widh bersal dari kata ‘iwadha yang mempunyai arti memberi ganti atau mengganti, sedangkan kata ta’widh sendiri mempunyai arti secara bahasa mengganti. 41 Secara umum pengertian ta’widh adalah menutup kerugian yang terjadi akibat pelanggaran atau kekeliruan dengan ketentuan kerugian rill yang dapat diperhitungkan dengan jelas dengan upaya untuk memperoleh pembayaran dan bukan kerugian yang diperkirakan akan terjadi karena adanya peluang yang hilang. 42

2. Ganti Rugi menurut KUH Perdata

Ada dua sebab timbulnya ganti rugi, yaitu ganti rugi Karena wanprestasi dan perbuatan melawan hukum. 43 41 Tim Kashiko, Kamus Lengkap Arab Indonesia, Surabaya: Kashiko, 2000, h.449. 42 Samnur Abdullah, Mekanisme Penetapan Ta’widh di Bank BNI Syariah Pada Produk Hasanah Card, ” Skripsi S1 Fakutas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,2012, h.90. 43 Salim H.S, Hukum Kontrak, cet.IV, Jakarta: Sinar Grafika, 2006, h.100.