2. Perumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1 Bagaimana kedudukan dan kewenangan Parlemen di Malaysia
menurut konstitusi ? 2
Bagaimanakah peran negara Malaysia dalam menerap konsep Islam di dalam Parlemen ?
3 Apakah sistem pemerintahan Malaysia sejalan dan konsisten dengan
konsep Ketatanegaraan Islam ?
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, antaranya: 1.
Memberikan gambaran dan informasi mengenai Parlemen sebagai badan perundang-undangan tertinggi di Malaysia serta kedudukan dan fungsinya
sebagaimana diatur dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia. 2.
Untuk mengetahui apakah negara Malaysia telah mempraktekkan konsep Ketatanegaraan Islam dalam Parlemen.
3. Untuk menggali relevansi antara Ketatanegaraan Malaysia dengan
Ketatanegaraan Islam.
Adapun manfaat yang ingin dicapai oleh penulis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan pemahaman terhadap masyarakat luas tentang perspektif
hukum ketatanegaraan Islam terhadap Parlemen Malaysia. 2.
Sebagai satu sumbangan pemikiran dan pengembangan khazanah keilmuan di bidang fiqh siyasah dalam konteks ketatanegaraan di
Malaysia. 3.
Dapat dijadikan rujukan bagi para akademis dan para pencinta ilmu Ketatanegaraan Islam.
D. Tinjauan Pustaka
Tinjauan studi terdahulu yang penulis maksudkan adalah dengan melihat kajian yang membahas dalam tema yang hampir sama, namun pada substansi
yang berbeda. Adapun yang penulis akan masukkan dalam perbandingan ini adalah berbagai literatur mulai dari skripsi, buku, jurnal, artikel dan lainnya.
Berikut ini merupakan paparan tinjauan umum atas sebagian karya-karya penelitian tersebut.
Penelitian Mohammad Adnin bin Yahya, “Konsep Negara Islam di
Malaysia menurut UMNO dan PAS ”, 2006. Penelitian ini membahas mengenai
penerapan nilai-nilai Islam yang ada di Malaysia mulai dari sudut pandang pihak pemerintah UMNO maupun dari pihak pembangkang PAS.
Penelitian yang ditulis oleh Ahmad Baihakki Bin Arifin yang berjudul “Hak-hak Politik Warga Negara Dalam Perlembagaan Persekutuan Malaysia”,
tahun 2008. Penelitian ini membahas tentang hak-hak politik warga negara Malaysia sebagaimana yang diatur di dalam konstitusi Malaysia
Adapun referensi yang berbentuk buku, seperti buku karya Tun Mohd Salleh Ab
as yang berjudul “Prinsip Perlembagaan Pemerintahan Di Malaysia
”, tahun 2006. Di dalam buku ini ada menerangkan dan membahas berkenaan Parlemen Malaysia yang mencakup keanggotaannya, wewenangnya,
dan hak-hak badan tersebut. Buku kedua, karya Abdul Aziz Bari yang berjudul “Perlembagaan
Malaysia, Asas-Asas Dan Masalah ”, tahun 2001. Buku ini membahas berkenaan
Perlembagaan Malaysia dan segala permasalahan yang berkaitan dengannya. Buku ketiga, karya Tuan Guru Haji Abdul Hadi Awang, tentang prinsip-
prinsip negara Islam, ditulis dalam salah satu bab pada bukunya yang berjudul “Sistem Pemerintahan Negara Islam”. Pokok masalah yang dibicarakan adalah
prinsip keadilan dalam prinsip-prinsip dasar pada negara Islam. Buku keempat, karya Imam Al-
Mawardi berjudul “Al-Ahkam As- Sultaniyyah
”. Buku ini memang terkenal sebagai buku yang membahaskan berkenaan konsep pemerintahan menurut Islam. Aspek-aspek pengurusan negara
dalam Islam seperti Imamah, Khalifah, Musyawarah, dan lain-lain dibahaskan secara rinci dan lengkap.
Buku kelima, “Pentadbiran Undang-Undang Islam di Malaysia” karya
Muhamad Arifin. Buku ini membahaskan perkembangan undang-undang Islam di Malaysia, federalism dan pembahagian kuasa membentuk undang-undang Islam
antara Kerajaan Pusat dan Kerajaan Negeri. Dari beberapa kajian review terdahulu di atas, khususnya mengenai
Parlemen sebagai badan legislatif Malaysia, penulis belum menemukan tulisan yang membahas atau mengkaji berkenaan badan tersebut dari sudut pandang
Ketatanegaraan Islam. Penelitian Mohammad Adnin bin Yahya hanya membahas nilai-nilai Islam yang ada di Malaysia dari sudut pandang partai politik di
Malaysia. Demikian juga dengan penelitian kedua, walaupun fokus kajiannya adalah Perlembagaan Persekutuan Malaysia, tetapi hanya menjelaskan seputar
hak-hak politik warganegara sahaja. Maka karena masih belum ada penelitian yang membahaskan berkenaan Parlemen Malaysia secara khusus, penulis merasa
tertarik untuk membahaskan berkenaan badan tersebut yang kemudiannya dilihat pula dari sudut pandang Ketatanegaraan Islam.
E. Metode Penelitian