BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kinerja keuangan perusahaan merupakan hasil dari banyak keputusan individual yang dibuat secara terus menerus oleh manajemen. Penilaian atas
kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dilakukan dengan menganalisis laporan keuangannya. Laporan keuangan memberikan banyak informasi kepada
pemegang saham dan masyarakat umum tentang usaha suatu perusahaan. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan harus memuat informasi keuangan
yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan tentang perusahaan tersebut. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi keuangan suatu entitas
secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok. Pertama adalah pihak internal perusahaan dan kedua adalah pihak eksternal seperti kreditur, investor,
pemasok, pemerintah serta masyarakat. Informasi keuangan yang akan disajikan harus dianalisis terlebih dahulu
agar relevan dengan tujuan dan kepentingan pemakai, sehingga dihasilkan keputusan bisnis yang tepat. Pada umumnya dalam melakukan analisis keuangan
alat analisis yang digunakan adalah analisis rasio keuangan. Analisis rasio keuangan merupakan alat yang memperbandingkan suatu hal dengan hal lainnya
sehingga dapat menunjukkan hubungan atau korelasi dari suatu laporan finansial berupa neraca dan laporan laba rugi. Adapun rasio keuangan yang sering
1
Universitas Sumatera Utara
digunakan adalah rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, leverage, aktivitas, pertumbuhan, penilaian pasar dan produktivitas Harahap, 2008.
Keberhasilan suatu perusahaan biasanya ditandai dengan kinerja keuangan yang positif baik dari segi pencapaian laba dan pertumbuhan
perusahaan tersebut, namun ada hal lain yang tak kalah pentingnya menandai keberhasilan suatu perusahaan yaitu keberlangsungan sustainability. Kunci
utama pencapaian keberlangsungan adalah penerimaan publik akan kehadiran perusahaan. Untuk mencapai keberlangsungan tersebut lahirlah suatu konsep yang
dikenal dengan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Sosial Responsibility Chatrine, 2008. CSR merupakan suatu konsep terintegrasi yang
menggabungkan aspek bisnis dan sosial dengan selaras agar perusahaan dapat membantu tercapainya kesejahteran stakeholders, serta dapat mencapai profit
maksimum sehingga dapat meningkatkan harga saham. CSR merupakan kepedulian perusahaan yang didasari tiga prinsip dasar yang dikenal dengan
istilah Triple Bottom Lines, yaitu: Profit keuntungan, People masyarakat dan Planet lingkungan Wibisono : 2007.
Dewasa ini, masyarakat sekarang lebih pintar dalam memilih produk yang akan mereka konsumsi. Masyarakat cenderung untuk memilih produk yang
diproduksi oleh perusahaan yang peduli terhadap lingkungan dan atau melaksanakan CSR. Survei yang dilakukan Booth-Harris Trust Monitor pada
tahun 2001 menunjukkan bahwa mayoritas konsumen akan meninggalkan suatu produk yang mempunyai citra buruk atau diberitakan negatif. Banyak manfaat
yang diperoleh perusahaan dengan pelaksanan corporate social responsibility,
Universitas Sumatera Utara
antara lain produk semakin disukai oleh konsumen dan perusahaan diminati investor. Corporate social responsibility dapat digunakan sebagai alat marketing
baru bagi perusahaan bila itu dilaksanakan berkelanjutan. Untuk melaksanakan CSR berarti perusahaan akan mengeluarkan sejumlah biaya. Biaya pada akhirnya
akan menjadi beban yang mengurangi pendapatan sehingga tingkat profit perusahaan akan turun. Akan tetapi dengan melaksanakan CSR, citra perusahaan
akan semakin baik sehingga loyalitas konsumen makin tinggi. Seiring meningkatnya loyalitas konsumen dalam waktu yang lama, maka penjualan
perusahaan akan semakin membaik, dan pada akhirnya dengan pelaksanaan CSR,
diharapkan tingkat profitabilitas perusahaan juga meningkat Satyo, Media Akuntansi Edisi 47, 2005; 8
CSR merupakan salah satu hal yang memiliki peranan yang cukup penting dalam hal keberlangsungan hidup suatu perusahaan. Apabila perusahaan
mengabaikan tanggung jawab sosialnya, maka hal tersebut dapat mengganggu going concern perusahaan yang berupa tuntutan dari lingkungan internal dan
eksternal perusahaan khususnya masyarakat. Oleh sebab itu untuk mengantisipasi terganggungnya going concern perusahaan perlu sikap yang tegas dan komitmen
yang tinggi dari pihak perusahaan untuk menjaga hubungan yang baik dan berkesinambungan terhadap stakeholders nya. Perubahan-perubahan yang terjadi
setelah perusahaan memperhatikan tanggung jawab sosialnya biasanya akan tampak pada kinerja perusahaan dan penampilan finansialnya dimana kondisi dan
posisi keuangan perusahaan mengalami perubahan dan hal ini tercermin dalam
.
Universitas Sumatera Utara
laporan keuangan perusahaan yang sadar akan pentingnya memperhatikan tanggung jawab sosial bagi pertumbuhan dan keberlangsungan usahanya.
Banyak peristiwa yang ikut menyadarkan pentingnya penerapan tanggung jawab sosial perusahaan khususnya didukung oleh semakin besarnya kepedulian
masyarakat global terhadap produk-produk yang ramah lingkungan. Kasus lumpur Lapindo merupakan contoh paling nyata yang dapat menyadarkan bahwa konsep
tanggung jawab sosial perusahaan memang sangat penting untuk diterapkan. Dampak yang ditimbulkan sangat luas, mulai dari kerusakan sarana pabrik,
infrastruktur, jalan tol Surabaya-Gempol yang ditutup total, bahkan perusahaan yang tergolong industri kecil menengah dan industri besar ikut terkena
dampaknya. Sebagai contoh PT. Petrokimia Gresik terpaksa menghentikan operasi pabrik amonia dan ureanya untuk beberapa bulan, serta PT. PLN yang
terpaksa menurunkan dayanya dan mensubstitusi bahan bakarnya dengan solar yang mana biayanya empat kali lipat dibanding dengan gas. Ditambah lagi dengan
korban jiwa baik yang tewas maupun dinyatakan hilang. Fenomena tersebut menunjukkan dampak yang negatif terhadap kinerja operasional dan keuangan
PT. Lapindo Brantas Sidoarjo karena kurangnya kesadaran tanggung jawab sosialnya.
Program CSR sebagai wujud kepedulian perusahaan terhadap tanggung jawab sosialnya merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan agar
peristiwa tersebut tidak sampai terjadi. Tidak hanya alasan tersebut di atas yang mendukung perlunya penerapan program CSR oleh perusahaan, terlebih-lebih
setelah disahkannya Undang-undang Perseroan Terbatas UUPT terutama pasal
Universitas Sumatera Utara
74 tahun 2007 yang mewajibkan perseroan menganggarkan dana pelaksanaan tanggung jawab sosial dengan menyisihkan dari laba bersih untuk pelaksanaan
program CSR tersebut. Keputusan perusahaan akan melaksanakan program tentu tidak terlepas dari tujuan utamanya untuk menghasilkan keuntungan. Walaupun
program CSR bersifat sosial, tentu perusahaan ingin menjalankan program yang mendukung kinerja perusahaan dan memberikan manfaat bagi perusahaan. Oleh
karena itu, rasio keuangan dapat membantu dalam mengevaluasi kinerja program selama periode tertentu.
Perkembangan industri real estate dan property sangat menarik untuk dicermati. Industri ini merupakan salah satu industri yang sedang berkembang
pesat di Indonesia belakangan ini, hal ini terlihat dari semakin maraknya pembangunan perumahan serta hunian yang dirancang secara khusus dan
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang semakin modern. Industri real estate dan property merupakan bidang industri yang menjanjikan untuk
berkembang di Indonesia melihat potensi jumlah penduduk yang besar dengan rasio pemilikan rumah yang cukup rendah. Kondisi lainnya adalah semakin
meningkatnya daya serap pasar terhadap produk property serta adanya usaha- usaha untuk menarik investor yang dilakukan oleh pemerintah. Bidang industri ini
bergerak dalam hal pembangunan yang tentunya mempunyai hubungan serta pengaruh terhadap lingkungan di sekitarnya. Untuk itu, penulis tertarik untuk
meneliti indu stri real estate dan property karena dalam industri ini program CSR sangatlah penting untuk diperhatikan khususnya dalam pembangunan karena
berhubungan langsung dengan lingkungan.
Universitas Sumatera Utara
Penelitian tentang penerapan program CSR dan pengaruh serta hubungannya dengan kinerja keuangan telah banyak dilakukan oleh para peneliti
sebelumnya. Dalam studi literatur yang dilakukan oleh Finch 2005, dikatakan bahwa motivasi perusahaan menggunakan sustainability reporting framework
adalah untuk mengkomunikasikan kinerja manajemen dalam mencapai keuntungan jangka panjang perusahaan kepada para stakeholder, seperti perbaikan
kinerja keuangan, kenaikan dalam competitive advantage, maksimisasi profit, serta kesuksesan perusahaan dalam jangka panjang.
Selain itu, menurut McGuire dkk 1998, dalam Balabanis, Phillips, dan Lyall 1998, aktivitas CSR yang dilakukan oleh perusahaan terbukti dapat
meningkatkan reputasi, sehingga memperbaiki hubungan dengan pihak bank, investor, maupun lembaga pemerintahan, dan dari perbaikan hubungan tersebut
tercermin pada keuntungan ekonomi perusahaan Jurnal Akuntansi, Agustus 2009.
Hasil penelitian Chatrine 2008 menunjukkan bahwa program CSR tidak berdampak langsung terhadap profitabilitas perusahaan, sedangkan hasil
penelitian Tresnawati 2008 dan Gilangsantika 2010 menunjukkan bahwa program CSR membawa pengaruh yang positif terhadap profitabilitas perusahaan.
Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan profitabilitas setelah diterapkannya program CSR. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah
penerapan program CSR mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada penelitian sebelumya, penelitian dilakukan pada satu perusahaan studi kasus
sehingga hasilnya belum bisa digeneralisasikan pada semua perusahaan, sedangkan penelitian ini dilakukan pada lebih dari satu perusahaan, yakni pada
perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di BEI periode 2007-2009 karena pada periode tahun tersebut CSR sedang gencar-gencarnya digalakkan oleh
pemerintah terutama sejak disahkannya undang-undang pasal 74 tahun 2007 tentang kewajiban melaksanakan program CSR. Untuk itu, penelitian ini ingin
melihat apakah kewajiban pelaksanaan program CSR tersebut telah diimplementasikan dengan baik. Pemilihan kelompok perusahaan real estate dan
properti yang go publik di BEI sebagai perusahaan yang diteliti dalam penelitian ini adalah karena sektor ini telah mengalami perkembangan yang cukup pesat
setelah krisis moneter dan mulai menunjukkan kontribusinya pada pertumbuhan perekonomian akhir-akhir ini. Selain itu pertimbangan bahwa perusahaan yang
tergabung dalam kelompok ini harus memperhatikan lingkungan dalam kegiatan operasionalnya.
Penelitian ini tidak mengamati penerapan program CSR secara substantif, namun hanya sebatas pada pengamatan atas perusahaan real estate dan property
yang mengimplementasikan program CSR dalam setiap aspek kegiatannya yang dilaporkan dalam laporan tahunan perusahaan tersebut. Oleh karena itu, peneliti
tertarik untuk mengamati apakah terdapat pengaruh tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kinerja keuangan pada perusahaan real estate dan property
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini memakai return on
Universitas Sumatera Utara
assets ROA, net profit margin NPM, dan price earning ratio PER untuk mewakili kinerja keuangan perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut, penulis
mengaplikasikannya dalam suatu kajian ilmiah yang berjudul Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Real Estate
dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
B. Perumusan Masalah