assets ROA, net profit margin NPM, dan price earning ratio PER untuk mewakili kinerja keuangan perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut, penulis
mengaplikasikannya dalam suatu kajian ilmiah yang berjudul Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Real Estate
dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh secara
parsial terhadap ROA, NPM, dan PER pada perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kinerja keuangan pada perusahaan Real Estate
dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan dan pengetahuan dari bidang yang
diteliti dan hasil penelitian. 2.
Bagi emiten, dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang pentingnya pertanggungjawaban sosial perusahaan dan sebagai pertimbangan dalam
pembuatan kebijaksanaan perusahaan untuk lebih meningkatkan kepeduliannya pada lingkungan sosial.
3. Bagi akademisi, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
referensi bagi penelitian selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Kinerja Keuangan
a. Pengertian Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan perusahaan merupakan hasil dari banyak keputusan individual yang dibuat secara terus menerus oleh manajemen. Oleh karena itu
untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan, perlu dilibatkan analisa dampak keuangan kumulatif dan ekonomi dari keputusan dan mempertimbangkannya
dengan menggunakan ukuran komparatif. Dalam membahas metode penilaian kinerja keuangan, perusahaan harus didasarkan pada data keuangan yang
dipublikasikan yang dibuat sesuai dengan prinsip akuntansi keuangan yang berlaku umum. Laporan ini merupakan data yang paling umum yang tersedia
untuk tujuan tersebut, walaupun seringkali tidak mewakili- hasil dan kondisi ekonomi. Laporan keuangan disebut sebagai kartu skor periodik yang memuat
hasil investasi operasi dan pembiayaan perusahaan, maka fokus akan diarahkan pada hubungan dan indikator keuangan yang memungkinkan analisa penilaian
kinerja masa lalu dan juga proyeksi hasil masa depan dimana akan menekankan pada manfaat serta keterbatasan yang terkandung didalamnya Sucipto, 2003.
Kinerja keuangan adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. Dalam
mengukur kinerja keuangan perlu dikaitkan antara organisasi perusahaan dengan pusat pertanggungjawaban. Dalam melihat organisasi perusahaan dapat diketahui
Universitas Sumatera Utara
besarnya tanggungjawab manajer yang diwujudkan dalam bentuk prestasi kerja keuangan. Namun demikian mengatur besarnya tanggungjawab sekaligus
mengukur prestasi keuangan tidaklah mudah sebab ada yang dapat diukur dengan mudah dan ada pula yang sukar untuk diukur. Sedangkan tujuan penilaian kinerja
Mulyadi, 1997 adalah: Untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar prilaku yang telah ditetapkan sebelumnya
agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Standar prilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam
anggaran. Penilaian kinerja dilakukan untuk menekan prilaku yang tidak semestinya dan untuk merangsang dan menegakkan prilaku yang semestinya
diinginkan melalui umpan balik hasil kinerja dan waktu serta penghargaan baik yang bersifat instrinsik maupun ekstrinsik.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2001, kinerja diartikan sebagai “sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, kemampuan kerja tentang
peralatan”. Berdasarkan pengertian tersebut kinerja keuangan didefinisikan sebagai prestasi manajemen, dalam hal ini manajemen keuangan dalam mencapai
tujuan perusahaan yaitu menghasilkan keuntungan dan meningkatkan nilai perusahaan. Kinerja keuangan merupakan salah satu alat ukur yang digunakan
oleh para pemakai laporan keuangan untuk mengukur atau menentukan sejauh mana kualitas perusahaan. Kinerja suatu perusahaan dapat dilihat melalui laporan
keuangan perusahan tersebut. Dari laporan keuangan perusahaan tersebut, dapat diketahui keadaan finansial dan hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan selama
periode tertentu.
Universitas Sumatera Utara
Informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan dapat digunakan investor untuk melihat apakah mereka akan mempertahankan investasi mereka di
perusahaan tersebut atau mencari alternatif lain. Selain itu pengukuran juga dilakukan untuk memperlihatkan kepada penanam modal maupun pelanggan atau
masyarakat secara umum bahwa perusahaan memiliki kredibilitas yang baik.
b. Metode Analisis Kinerja Keuangan dengan Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan merupakan metode umum yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan di bidang keuangan. Rasio merupakan alat yang
memperbandingkan suatu hal dengan hal lainnya sehingga dapat menunjukkan hubungan atau korelasi dari suatu laporan finansial berupa neraca dan laporan laba
rugi. Menurut Harahap 2008, jenis rasio keuangan yang sering digunakan adalah:
1. Rasio Likuiditas
Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Rasio-rasio ini dapat dihitung melalui sumber
informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan utang lancar. Beberapa rasio likuiditas ini antara lain: rasio lancar, rasio cepat, rasio kas atas
aktiva lancar, rasio kas atas utang lancar, rasio aktiva lancar dan total aktiva, serta rasio aktiva lancar dan hutang.
2. Rasio Solvabilitas
Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan
dilikuidasi. Rasio ini dapat dihitung dari pos-pos yang sifatnya jangka panjang
Universitas Sumatera Utara
seperti aktiva tetap dan hutang jangka panjang. Rasio sovabilitas ini antara lain: rasio utang atas modal, rasio pelunasan utang, dan rasio utang atas aktiva.
3. Rasio RentabilitasProfitabilitas
Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melaui semua kemampuan dan sumber yang ada,seperti kegiatan penjualan, kas, modal,
jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Beberapa jenis rasio ini antara lain: margin laba, aset turn over, return on investment, return on total aset, basic
earning power, earning per share, dan contribution margin. 4.
Rasio Leverage Rasio ini menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal
maupun aset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal
equity. Rasio ini terdiri dari: rasio hutang terhadap modal, rasio kecukupan modal, dan rasio capital formation.
5. Rasio Aktivitas
Rasio ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian dan kegiatan
lainnya. Rasio ini antara lain: inventory turn over, receivable turn over, fixed aset turn over, dan total aset turn over.
6. Rasio Pertumbuhan
Rasio ini menggambarkan persentasi pertumbuhan pos-pos perusahan dari tahun ke tahun. Rasio ini terdiri dari: rasio kenaikan penjualan, rasio kenaikan
laba bersih, earning per share, dan rasio kenaikan deviden per share.
Universitas Sumatera Utara
7. Rasio Penilaian Pasar
Rasio ini merupakan rasio yang lazim digunakan di pasar modal yang menggambarkan situasikeadaan prestasi prusahaan di pasar modal. Rasio ini
terdiri dari: price earning ratio dan market to book value ratio. 8.
Rasio Produktivitas Rasio ini menunjukkan tingkat produktivitas dari unit atau kegiatan yang
dinilai, misalnya rasio karyawan atas penjualan, rasio biaya per karyawan, rasio penjualan terhadap space ruangan, rasio laba terhadap karyawan, rasio laba
terhadap cabang, dan lainnya.
2. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
a. Defenisi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibilities merupakan suatu elemen penting dalam kerangka keberlanjutan perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, lingkungan
dan sosial budaya. Sebuah organisasi dunia World Bisnis Council for Sustainable Development WBCSD yang dikutip oleh Wibisono 2007:7, mendefenisikan
Tanggung jawab sosial perusahaan sebagai berikut : Tanggung jawab sosial perusahaan adalah komitmen bisnis untuk
berkontribusi dalam ekonomi pembangunan berkelanjutan, bekerja dengan para karyawan perusahaan, keluarga karyawan tersebut, berikut komunitas-
komunitas setempat lokal dan komunitas secara keseluruhan, dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan.
Berdasarkan defenisi tersebut, secara umum tanggung jawab sosial perusahaan dapat dikatakan sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas
kehidupan dimana manusia sebagai anggota individu dari anggota komunitas menanggapi keadaan sosial yang ada, dan dapat menikmati, memanfaatkan, serta
Universitas Sumatera Utara
memelihara lingkungan hidup termasuk perubahan-perubahan yang ada. Dengan kata lain, tanggung jawab sosial merupakan cara perusahaan untuk mengatur
proses usaha untuk memproduksi dampak positif pada komunitas. Hubungan mutualisme dapat diciptakan sehingga tidak hanya perusahaan yang beruntung
karena tujuan utamanya tercapai yaitu mendapatkan laba, tetapi masyarakat serta lingkungan juga mendapatkan manfaat akan keberadaan perusahaan, sehingga
masyarakat serta lingkungan bersedia menerima keberadaan perusahaan bahkan ikut menjaga terjaminnya keberlanjutan hidup perusahaan.
Perusahaan tidak dapat hidup sendiri karena dalam melakukan kegiatan usahanya, perusahaan juga sangat memerlukan dukungan baik dari pihak internal
maupun dari pihak eksternal perusahaan. Jika hubungan perusahaan dengan pihak-pihak tersebut dapat terjalin dengan baik, maka keberlanjutan perusahaan
dapat terjamin dan perusahaan juga dapat lebih mudah dalam mencapai tujuan utamanya.
b. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi CSR
1 Komitmen Kepemimpinan Perusahaan
Perusahaan yang pimpinannya tidak tanggap dalam masalah sosial tidak akan mempedulikan aktivitas sosial. Perusahaan secara keseluruhan sebaiknya
meyakini bahwa program tanggung jawab sosial merupakan investasi demi pertumbuhan dan keberlanjutan usaha.
2 Ukuran dan Kematangan perusahaan
Perusahaan besar dan mapan memiliki peran yang lebih besar untuk memberikan kontribusi daripada perusahaan kecil dan belum mapan. Tanggung
Universitas Sumatera Utara
jawab sosial perusahaan adalah wujud kesadaran perusahaan yang merupakan bagian dari masyarakat, dimana sebaiknya antara perusahaan dan masyarakat
memiliki hubungan yang bersifat simbiosa mutualisme sehingga tercipta harmonisasi hubungan bahkan meningkatkan citra dan kinerja perusahaan.
3 Regulasi dan Sistem Perpajakan yang Diatur oleh Pemerintah
Regulasi dan penataan sistem pajak yang kacau akan memperkecil ketertarikan perusahan untuk memberikan donasi dan sumbangan sosial kepada
masyarakat. Peran aktif pemerintah sangat diperlukan sehingga perusahaan dapat menjadi penolong dalam mengatasi masalah sosial yang ada di negeri ini.
c. Lingkup Program CSR
Jika merujuk pemahaman yang digunakan oleh para ahli yang menggodok ISO 26000 Guidance Standard on Social Responsibility yang secara konsisten
mengembangkan tanggung jawab sosial, maka masalah SR akan mencakup beberapa isu pokok yaitu:
a Pengembangan Masyarakat b Konsumen
c Praktek Kegiatan Institusi yang Sehat d Lingkungan
e Ketenagakerjaan f Hak asasi manusia
ISO 26000 menerjemahkan tanggung jawab sosial sebagai tanggung jawab suatu organisasi atas dampak dari keputusan dan aktivitasnya terhadap masyarakat dan
lingkungan, melalui perilaku yang transparan dan etis, yang:
Universitas Sumatera Utara
1. Konsisten dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat;
2. Memperhatikan kepentingan dari para stakeholder;
3. Sesuai hukum yang berlaku dan konsisten dengan norma-norma internasional;
4. Terintegrasi di seluruh aktivitas organisasi, dalam pengertian ini meliputi baik
kegiatan, produk maupun jasa. Menurut Wibisono 2007:134, terdapat beberapa jenis lingkup program
CSR antara lain: a.
Program komunitas dan masyarakat luas Program komunitas dan masyarakat luas ini berfungsi untuk menjalin
hubungan timbal balik bagi perusahaan maupun masyarakat. Adapun contoh dari pengimplementasian program ini:
1 Mempekerjakan tenaga lokal,
2 Membeli produk lokal
3 Mendukung karyawan yang bersedia menjadi sukarelawan
4 Jadwal kerja yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal
5 Filantropi
6 Kajian dampak sosial, dan
7 Program pengembangan masyarakat.
b. Program - Program Karyawan
Program-program karyawan ini berfungsi untuk menjalin hubungan timbal balik bagi perusahaan maupun karyawan. Adapun contoh dari
pengimplementasian program ini: 1 Pelatihan kemajuan karir
Universitas Sumatera Utara
2 Manfaat bagi karyawan paruh waktu 3 Partisipasi karyawan dan pengambilan keputusan
4 Kesehatan dan keselamatan kerja 5 Saluran komunikasi yang terbuka antara karyawan dan manajer
6 Survey kepuasan karyawan c. Program - Program Penanganan pelanggan Produk
Program ini merupakan salah satu upaya perusahaan untuk menjalin hubungan baik dengan pelanggannya. Contoh dari pengimplementasian program
ini: 1 Program pelabelan
2 Informasi kesehatan 3 Kajian pelanggan
4 Komunikasi dengan pelanggan berdasarkan standar peusahaan 5 Keterlibatan pelanggan dalam pengembangan produk.
d. Program - Program Lingkungan Program ini berfungsi agar perusahaan dapat menjalankan kegiatan
usahanya dan berwawasan lingkungan sehingga menciptakan hubungan timbal balik yang menguntungkan antara organisasi lingkungan dengan perusahaan.
Contoh dari pengimplementasian program ini : 1 Manajemen daur ulang
2 Evaluasi lingkungan atas investasi atau proyek modal 3 Program gas rumah kaca
4 Program energi alternative
Universitas Sumatera Utara
5 Program efisiensi sumber daya air, bahan baku, energi 6 Transportasi serta distribusi
e. Program Komunikasi dan Pelaporan Komunikasi dan pelaporan diperlukan dalam rangka membangun sistem
reformasi baik bagi stakeholders maupun bagi shareholders. Contoh pengimplementasian program ini:
1 Memasukkan data kontribusi sosial ke laporan tahunan 2 Membuat laporan tersendiri tentang lingkungan hidup
3 Membuat laporan tersendiri tentang tanggung jawab sosial korporat 4 Situs web
5 Berbagai laporan kepada pemerintah f. Program - Program Pemegang Saham
Pemegang saham merupakan pihak yang berkuasa dalam perusahaan. Contoh pengimplementasian program ini:
1 Semua informasi tentang program atau kegiatan yang dijalankan perusahaan
untuk melibatkan pemegang saham dalam hal-hal yang bersifat non finansial. 2
Semua informasi tentang cara yang dilakukan perusahaan dalam menyampaikan informasi kepada pemegang saham minoritas yang meyakinkan
mereka bisa berpartisipasi secara efektif dalam pengambilan keputusan perusahaan.
g. Program - Program Pemasok Program ini berfungsi untuk menjalin hubungan timbal balik bagi
perusahaan maupun pemasok. Contoh dari pengimplementasian program ini:
Universitas Sumatera Utara
1 Kajian atas pemasok lingkungan, kondisi kerja
2 Komunikasi dengan pemasok
3 Audit pemasok dan,
4 Pelatihan atau bekerja bersama pemasok untuk memperbaiki kinerja.
h. Program Tata Pamong Pedoman Perilaku Standar - standar yang berlaku untuk diperhatikan sebagai pedoman
perusahaan dalam beroperasi sehingga masalah tidak muncul karena perusahaan telah mengikuti standar tersebut. Contoh dari pengimplementasian program ini:
1 Kode etik 2 Sistem akuntabilitas
3 Kajian investasi HAM lingkungan hidup
d. Manfaat dan Faktor Penghambat Program CSR
Rogovsky 2000 dalam Wibisono 2007 : 131 memberikan manfaat dari program tanggung jawab sosial perusahaan:
a. Bagi individu karyawan
1 Belajar metode alternatif dalam bisnis 2 Menghadapi tantanan pengembangan dan bisa berprestasi dalam
lingkungan baru. 3 Mengembangkan keterampilan yang ada dan keterampilan baru
4 Memperbaiki pengetahuan perusahaan atas komunitas lokal dan memberi kontribusi bagi komunitas lokal.
5 Mendapat persepsi baru atas bisnis. b.
Manfaat bagi penerima program:
Universitas Sumatera Utara
1 Mendapatkan keahlian dan keterampilan profesional yang tak dimiliki organisasi atau tidak memiliki dana untuk mengadakannya.
2 Mendapatkan keterampilan manajemen yang membawa pendekatan yang kreatif dalam pemecahan masalah.
3 Memperoleh pengalaman dari organisasi besar sehingga melahirkan pengelolaan organisasi seperti mejalankan tugas.
c. Manfaat bagi perusahaan:
1 Memperkaya kapabilitas karyawan yang telah menyelesaikan tugas bekerja bersama komunitas.
2 Peluang untuk menanamkan bantuan praktis pada komunitas 3 Meningkatkan pengetahuan tentang komunitas lokal
4 Meningkatkan citra dan profil perusahaan karena para karyawan menjadi duta besar perusahaan.
Selain manfaat, terdapat juga faktor penghambat dalam menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan. Rudito 2007 : 240 memberikan
beberapa faktor penghambat tersebut, antara lain: 1
Kualitas sumber daya manusia yang rendah 2
Jumlah staf yang kurang memadai 3
Kurangnya dukungan pemerintah 4
Perbedaan persepsi di internal perusahaan dan atau dengan para pihak eksternal terhadap praktek tanggung jawab sosial perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
e. Ukuran Keberhasilan Program CSR
Menurut Wibisono 2007:145, untuk melihat sejauh mana efektivitas program CSR, diperlukan parameter atau indikator untuk mengukurnya.
Setidaknya, ada dua indikator keberhasilan yang dapat digunakan, yaitu: I.
Indikator Internal 1. Ukuran Primer
a Minimize, yaitu meminimalkan perselisihan, konflik, atau potensi konflik antara perusahaan dengan masyarakat dengan harapan
terwujudnya hubungan yang harmonis dan kondusif.
b Asset, yaitu aset perusahaan yang terdiri dari pemilik, pemimpin perusahaan, karyawan, pabrik, dan fasilitas pendukungnya terjaga dan
terpelihara dengan aman.
c Operational, yaitu seluruh kegiatan perusahaan berjalan aman dan lancar.
2. Ukuran Sekunder
a Tingkat penyaluran dan kolektibilitas umumnya untuk PKBL BUMN. b Tingkat complience pada aturan yang berlaku.
II. Indikator Eksternal
1. Indikator Ekonomi a
Tingkat pertambahan kualitas sarana dan prasarana umum.
b Tingkat peningkatan kemandirian masyarakat secara ekonomis.
c Tingkat peningkatan kualitas hidup bagi masyarakat secara
berkelanjutan.
2. Indikator Sosial a
Frekuensi terjadinya gejolak atau konflik sosial
b Tingkat kualitas hubungan sosial antara perusahaan dengan masyarakat.
c Tingkat kepuasan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Tahun Penulis
Judul Variabel
Hasil
2008 Chatrine Analisis
terhadap hubungan
antara program corporate
social responsibilities
dengan profitabilitas
perusahaan studi kasus
PT. Toba PULP lestari,
Tbk Program CSR
sebagai variabel
independen X, dan
profitabilitas perusahaan
yang diproksi dengan ROA
dan NPM sebagai
variabel dependen
Y. Program CSR
dan profitabilitas
tidak berhubungan
secara nyata.
2008 Rina
Pengaruh sebelum dan
setelah penerapan
Corporate Social
Responsibilities terhadap
profitabilitas perusahaan
studi kasus terhadap PT.
Telkom Program CSR
sebagai variabel
independen X dan
profitabilitas yang diproksi
dengan ROA sebagai
variabel dependen Y
Terdapat pengaruh
yang signifikan
dengan diterapkannya
program CSR terhadap
profitabilitas perusahaan.
2010 R. Tevi
Pengaruh Pengeluaran
Biaya Corporate
Social Responsibility
Terhadap Profibililitas
Program CSR sebagai
variabel independen
X dan profitabilitas
yang diproksi dengan ROA
sebagai variabel
dependen Y Pengeluaran
biaya CSR mempunyai
pengaruh terhadap
Profitabilitas ROA, yaitu
semakin besar
pengeluaran biaya CSR
maka
Universitas Sumatera Utara
profitabilitas ROA
perusahaan pun akan
meningkat.
Sumber : hasil olahan peneliti, 2010
C. Kerangka Konseptual