x
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya Islam sangat menganjurkan umatnya untuk melakukan aktivitas ekonomi muamalah dengan cara yang benar dan baik, serta melarang
penimbunan barang, atau membiarkan harta uang tidak produktif, sehingga ekonomi yang dilakukan dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi
umat.Investasi merupakan salah satu kegiatan yang bersifat muamalah, yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan.
1
Kata investasi merupakan kata adopsi dari bahasa Inggris, yaitu investment. Kata invest sebagai kata dasar dari investment memiliki arti
menanam. Dalam kamus istilah Pasar Modal dan Keuangan kata investasi diartikan sebagai penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau
proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Dan dalam kamus lengkap ekonomi, investasi didefinisikan sebagai penukaran uang dengan bentuk-bentuk
kekayan lain seperti saham atau harta tidak bergerak yang diharapkan dapat ditahan selama periode waktu tertentu supaya menghasilkan pendapatan. Selain
itu, investasi berarti mengorbankan dollar sekarang untuk dollar pada masa depan. Ini berarti adalah penanaman modal saat ini untuk diperoleh manfaatnya
di masa depan.
1
Muhammad Firdaus. Dkk, Investasi Halal di Bank Syariah Jakarta:Renaisan ,2005 ,h.13
2
Pada umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu investasi pada asset keuangan dan investasi pada real asset. Investasi pada asset keuangan
dilakukan di pasar uang, misalnya berupa sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga pasar uang SBPU, dan lainnya. Investasi juga dapat dilakukan di
pasar modal misalnya berupa saham, obligasi, warrant, dan yang lainnya. Sedangkan investasi pada real asset dapat dilakukan dengan pembelian aset
produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, perkebunan, dan yang lainnya.
2
Berbagai definisi dari investasi mengandung tiga unsur yang sama. Pertama, pengeluaran atau pengorbanan sesuatu sumber daya pada saat
sekarang yang bersifat pasti. Kedua, ketidakpastian mengenai hasil risiko, dan ketiga, ketidakpastian hasil atau pengembalian di masa datang. Pengeluaran atau
pengorbanan dalam investasi diartikan sebagai pengorbanan sumber daya yang bersifat tangible assets misalnya dana dan properti, maupun intangible assets
seperti tenaga dan pikiran. Dalam sistem ekonomi konvensional, seseorang melakukan investasi
dengan motif yang berbeda-beda, di antaranya untuk memenuhi kebutuhan likuiditas, menabung agar dapat pengembalian yang lebih besar, merencanakan
pensiun, untuk berspekulasi, dan lain-lain.
3
Jika berbicara tentang investasi syariah, ada hal lain yang turut berperan dalam investasi. Investasi syariah tidak melulu menbicarakan persoalan duniawi
2
Sentanoe, Analisa dan Manajemen Investasi Jakarta: Widya Press, 1995,h.36
3
Kamaruddin Ahmad, Dasar-Dasar Manajemen Investasi dan Portofolio Jakarta: Rineka Cipta, 2004 ,h.1-2