Reksa Dana Syariah KERANGKA TEORI
                                                                                31
campuran  yang  akan  dipilih.  Hal  ini  dapat  dilakukan  dengan  mempelajari prospektus reksadana.
27
B.3 Bentuk-Bentuk Reksa Dana
Dalam  pasal  18  undang –undang  pasar  modal  tahun  1995,  telah  ditetapkan
bahwa  Reksa  Dana  dapat  berbentuk  Perseroan  atau  Kontrak  Investasi  Kolektif KIK.  Perbedaan  dari  kedua  bentuk  tersebut  terletak  pada  hal
–hal  sebagai berikut:
a. Reksa Dana berbentuk perseroan Corporate type Reksadana  perseroan  adalah  perusahaan  yang  kegiatannya  menghimpun
danan  dengan  menjual  saham,  dan  selanjutnya  danadan  penjual  saham tersebut  diinvestasikan  pada  berbagai  jenis  efek  yang  diperdagangkan  di
pasar  uang  dan  pasar  modal.  Wujud  dari  reksadana  ini  dapat  berupa reksadna tertutup dan reksadana terbuka.
28
Ciri – ciri reksa dana perseroan adalah sebagai berikut :
1.  Bentuk hukumnya adalah Perseroan Terbatas PT 2.  Pengelolaan  kekayaan  Reksa  Dana  didasarkan  pada  kontrak  antara
direksiperusahaan dengan manajer investasi yang ditunjuk.
27
Muhammad Firdaus, dkk, Investasi Halal di Reksadana Syariah, h. 43
28
DR. H. Abdul Manan,  Aspek Hukum Dalam Penyelanggaran Investasi di Pasar Modal Syariah Indonesia, h. 154
32
3.  Penyimpan  kekayaan  Reksa  Dana  didasarkan  pada  kontrak  antara manajer investasi dengan bank kustodian.
29
b. Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Contractual Type Bentuk  kontrak  investasi  kolektif  dapat  dijelaskan  sebagai  kontrak  antara
manajer  investasi  dengan  Bank  Kustodian  yang  mengikat  pemegang  unit penyertaan,  di  mana  manajer  investasi  diberi  wewenang  untuk  mengelola
portofolio  investasi  kolektif  dan  bank  kustodian  diberi  wewenang  untuk melaksanakan  penitipan  kolektif.  Reksadana  ini  selalu  bersifat  terbuka
Open-end fund. Bentuk  inilah  yang  lebih  populer  dan  jumlahnya  semakin  bertambah
dibandingkan dengan reksadana yang berbentuk perseroan. Bentuk ini memiliki ciri- ciri sebagai berikut:
1.  Bentuk hukumnya adalah Kontrak Investasi Kolektif 2.  Pengelolaan  reksadana  dilakukan  oleh  Manajer  Investasiberdasarkan
kontrak 3.  Penyimpanan  kekayaan  investasi  kolektif  dilaksanakan  oleh  bank
kustodian berdasarkan kontrak.
30
29
Yoga Salti an, “Analisis Perbandingan Resiko Dan Tingkat Pengembalian Reksadana Syariah Dan
Reksadana  Konvensional ,”  Skripsi  S1  Fakultas  Ekonomi,  Universitas  Islam  Indonesia  Yogyakarta
Yogyakarta: 2006, h.49
30
Bapepam, Apa dan Bagaimana yang Harus Anda Pahami Seputar Reksadana, h. 8
33
Penyertaan  modal  dalam  reksadana  KIK  dapat  dilakukan  dengan  dua  cara, yaitu:
1.  Ikut  serta  sebagai  sponsor  dalam  penanaman  dana  awal.  Setiap  pihak dapat  ikut  menjadi  sponsor  dengan  ketentuan  bahwa  dana  yang  disetor
tidak  boleh  melebihi  2,5  dari  nilai  kontrak  dan  tidak  boleh  dicairkan sekurang-  kurangnya  satu  tahun  sejak  pernyataan  pendaftaran
dinyatakan efektif. 2.  Membeli  unit  penyertaan  setiap  saat  dari  manajer  investasi  atau  agen
yang  ditunjuk,  harga  pembelian  tentu  saja  ditetapkan  berdasarkan  nilai aktiva bersih per unit pada saat  pembelian dilakukan, ditambah dengan
biaya  pembelian  umumnya  1  -  2  dari  nilai  pembelian.  Pembelian unit  penyertaan  dapat  dilakukan  oleh  setiap  investor  sepanjang  tidak
melebihi 1 dari total unit penyertaan yang ditetapkan.
31
B.4 Kelebihan Reksa Dana
Pada dasarnya setiap kegiatan investasi mengandung dua unsur, yaitu return keuntungan  dan  risiko.  Berikut  ini  terdapat  beberapa  keuntungan  dalam
berinvestasi melalui reksadana:
32
31
DR. H. Abdul Manan,  Aspek Hukum Dalam Penyelanggaran Investasi di Pasar Modal Syariah Indonesia, h. 53- 54
32
Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal Syariah, h.114
34
a.  Diversifikasi Investasi Diversifikasi  yang  terwujud  dalam  bentuk  portofolio  akan  menurunkan
tingkat risiko. Reksadana melakukan diversifikasi dalam berbagai instrumen efek,  sehingga  dapat  menyebarkan  risiko  atau  memperkecil  risiko.  Investor
walaupun  tidak  memiliki  dana  yang  cukup  besar  dapat  melakukan diversifikasi investasi dalam efek sehingga dapat memperkecil risiko. Hal ini
berbeda  dengan  pemodal  individual  yang  misalnya  hanya  dapat  membeli satu atau dua jenis efek saja.
b.  Kemudahan Investasi Reksadana  mempermudah  investor  untuk  melakukan  investasi  di  pasar
modal.  Kemudahan  investasi  tercermin  dari  kemudahan  pelayanan administrasi  dalam  pembelian  maupun  penjualan  kembali  unit  penyertaan.
Kenudahan juga diperoleh investor dalam melakukan reinvestasi pendapatan yang diperolehnya sehingga unit penyertaannya dapat terus bertambah.
c.  Efisiensi biaya dan waktu Karena  reksadana  merupakan  kumpulan  dana  dari  banyak  investor,  maka
biaya investasinya akan lebih murah bila dibandingkan dengan jika investor melakukan  transaksi  secara  individual  di  bursa.  Pengelolaan  yang
35
dilakukanmanajer  investasi  secara  profesional,  tidak  perlu  bagi  investor untuk memantau sendiri kinerja investasinya tersebut
d.  Likuiditas Pemodal  dapat  mencairkan  kembali  saham  unit  penyertaan  setiap  saat
sesuai  ketetapan  yang  dibuat  masing-  masing  reksadana,  sehingga memudahkan  investor  untuk  mengelola  kasnya.  Reksadana  wajib  membeli
kembali unit penyertaannya, sehingga sifatnya menjadi likuid. e.  Transparasi Informasi
Reksadana diwajibkan memberikan informasi atas perkembangan portofolio dan  biayanya,  secara  berkala  dan  kontinyu,  sehingga  pemegang  unit
penyertaan dapat memantau keuntungan, biaya dan risikonya.
33
f. Return yang kompetitif.
Beberapa penelitian menunjukan bahwa rata –rata Reksa Dana secara historis
mempunyai kinerja lebih baik outperform dibanding deposito traditionally fixed  deposits.Bahkan  ada  beberapa  yang  outperformterhadap  portofolio
pasar. g.  Akses untuk beragam investasi.
33
M. Nadratuzzaman Hosen, Materi Da‟wah Ekonomi Syariah, h. 188- 189
36
Investor  secara  individual  bisa  jadi  tidak  dapat  memiliki  akses  untuk melakukan investasi tertentu. Kesulitannya bias dikarenakan kurang sumber
daya dan batasan geografis. Melalui dana kolektif di Reksa Dana, investasi pada  saham  berkapitalisasi  besar  dan  blue  chip  tetap  dapat  dilakukan  juga
sekuritas di luar negeri.
34
Sedangkan  manfaat  yang  diberikan  Reksa  Dana  Syariah  bagi  pemerintah dan bursa efek adalah sebagai berikut:
a.  Memobilisasi  dana  masyarakat,  dimana  reksa  dana  sebagai  emiten merupakan lahan yang tepat bagi investasi pemodal segala strata, baik besar
maupun  kecil.  Investor-  investor  lembaga  akan  lebih  percaya  kepada manajer invests yang mengelola reksa dana.
b.  Meningkatkan  peranan  swasta  nasional  dalam  menghimpun  dana masyarakat.  Selama  ini  produk  reksa  dana  dikelola  oleh  manajer  investasi
asing,  sehingga  dikhawatirkan  dapat  menaikkan  capital  outflows  yang berimplikasi  pada  mengguncangnya  stabilitas  neraca  pembayaran  balance
of payment. c.  Mendorong  perdagangan  surat-  surat  berharga  di  pasar  modal  Indonesia,
sehingga  dapat  meningkatkan  liquiditas  bursa  dan  kapitalis  pasar  market capitalization. Tingginya transaksi perdagangan efek di bursa akan menarik
34
Yoga Saltian, “Analisis Perbandingan Resiko Dan Tingkat Pengembalian Reksadana Syariah Dan Reksadana Konvensional
,” h. 45
37
masuknya modal asing capital inflows sehingga makin menguatkan neraca pembayaran.
d.  Dapat  mengoreksi  tingkat  bunga,  karena  pergeseran  dana  dari  bank  ke capital market.
35
B.5 Risiko Reksa Dana
Di samping keuntungan- keuntungan yang akan didapatkan oleh investor, terdapat juga beberapa risiko dalam melakukan investasi melalui reksadana,
antara lain: a.  Risiko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan
Tidak  ada  jaminan  bahwa  dalam  mengelola  dana,  Manajer  Investasi  akan terus  smemberikan  hasil.  Nilai  unit  penyertaan  reksadana  bisa  naik  atau
turun  sejalan  dengan  kenaikan  atau  penurunan  harga  efek  ekuitas  dan  efek hutang yang menjadi sarana investasi reksdana tersebut. Misalnya, kenaikan
suku  bungan  bisa  menurunkan  harga  obligasi.  Melemahnya  kinerja  emiten ekuitas bisa membuat harga saham turun. Penurunan nialai aktiva bersih unit
penyertaan  reksa  dana  juga  bisa  terjadi  karena  adanya  biaya-  biaya  yang dikenakan atas reksa dana tersebut. Misalnya, karena dari kegiatan investasi
sebuah  reksadana  memperoleh  hasil  0  tetapi  karena  reksadana  tersebut
35
Abdul Hamid,  Pasar Modal  Syariah , h.100- 101
38
menanggung  beban –  misalnya  management  fee  atau  custodian  fee-  maka
beban tersebut dikurangkan dari aktiva yang ada. b.  Risiko Perubahan Kondisi Ekonomi dan Politik
Bagi  Indonesia  yang  menganut  sistem  ekonomi  terbuka,  perkembangan politik  di  luar  negeri  dapat  mempengaruhi  perekonomian  dan  politik
nasional.  Perubahan  di  dalam  perekonomian  dan  politik  suatu  negara  ini pada  gilirannya  juga  dapat  mempengaruhi  pandangan  umum  terhadap
perusahaan-perusahaan  di  Indonesia,  termasuk  perusahaan  yang  tercatat  di Bursa Efek di Indonesia. Akhirnya pandangan umum tersebut bisa membuat
investor  melikuidasi  portofolio  efeknya  sehingga  harga  efek  tersebutpun turun.
c.  Risiko Likuiditas Reksa Dana Terbuka Manajer  Investasi  wajib  membeli  kembali  unit  penyertaan  dari  investor.
Untuk memenuhi kewajiban ini Manajer investasi MI bisa menjual sebagia portofolio investasinya. Kalau pada suatu saat  MI tidak memiliki uang tunai
yang cukup besar untuk membeli kembali unit penyertaan UP dari investor dan  pada  saat  yang  sama  MI  tersebut  juga  kesulitan  menjual  portofolio
investasinya. d.  Risiko Wanprestasi
39
Risiko  ini  muncul  jika  ada  pihak  terkait    seperti  emiten,  Bank  Kustodian, Pialang, atau agen penjual, gagal memenuhi kewajibannya. Kegagalan pihak
terkait  dalam  melunasi  kewajibannya  ini  dapat  mempengaruhi  nilai  aktiva bersih reksadana.
e.  Risiko yang Berkaitan dengan Peraturan Dalam
berinvestasi, reksa
dana mempunyai
batasan-batasan tertentu,misalnya tidak boleh membeli efek di luar negeri dan membeli efek
yang diterbitkan oleh perusahaan melebihi 10 dari nilai aktiva bersih reksa dana  pada  saat  pembelian.  Di  satu  sisi  batasan  investasi  ini  dimaksudkan
untuk melindungi investor, tetapi di sisi lain bisa menjadi bumerang. Karena tidak  bisa  berinvestasi  di  luar  negeri  maka  ketika  pasar  modal  Indonesia
merosot tajam,  pengelola tidak bisa memindahkan dananya ke pasar modal luar negeri  yang  bergairah. Begitu juga dengan  adanya batasan untuk  tidak
membeli  efek  tertentu  melebihi  10  dari  NAB  reksa  dana  saat  pembelian, maka  sebuah  reksa  dana  tidak  bisa  membeli  saham  tersebut  lebih  dari
jumlah itu betapapun potensialnya saham tersebut.
36
f. Risiko Pasar
36
Jaka  E.  Cahyono,  Cara  Jitu  Meraih  Untung  dari  Reksadana,  Jakarta:  PT.  Alex  Media Komputindo, 2003, h.52- 54
40
Hal  ini  terjadikarena  nilai  sekuritas  di  pasar  efek  memang  berfluktuatif sesuai dengan kondisi  ekonomi secara umum. Terjadinya  fluktuasi  di  pasar
efek  akan  berpengaruh  langsung  pada  nilai  bersih  portofolio,  terutama  jika terjadi koreksi atau pergerakan negatif.
g.  Risiko Inflasi Terjadinya inflasi akanmenyebabkan menurunnya total real return investasi.
Pendapatan  yang  diterima  dari  investasi  dalam  reksadana  bisa  jadi  tidak dapat menutup kehilangna karena menurunnya daya beli loss of purchasing
power. h.  Risiko Nilai Tukar
Risiko  ini  dapat  terjadi  jika  terdapat  sekuritas  luar  negeri  dalam  portofolio yang  dimiliki.  Pergerakan  nilai  tukar  akan  mempengaruhi  nialai  sekuritas
yang  termasuk  Foreign  Investment  setelah  dilakukan  konversi  dalam  mata uang domestik.
i. Risiko Spesifik
Risiko  ini  adalah  risiko  dari  setiap  sekuritas  yang  dimiliki.  Di  samping dipengaruhi  pasar  secara  keseluruhan,  setiap  sekuritas  mempunyai  risiko
sendiri-  sendiri.  Setiap  sekuritas  dapat  menurun  nilainya  jika  kinerja
41
perusahaannya  sedang  tidak  bagus  atau  juga  adanya  kemungkinan mengalami default, tidak dapat membayar kewajibannya.
B.6 Risiko Nilai Tukar
Risiko  nilai  tukar  atau  risiko  mata  uang  adalah  suatu  bentuk  risiko  yang muncul karena perubahan nilai  tukar suatu mata  uang terhadap mata uang  yang
lain.  Risiko  nilai  tukar  yang  terkait  dengan  instrumen  mata  uang  asing  penting dipehatikan dalam investasi asing. Risiko ini muncul karena perbedaan kebijakan
moneter  dan  pertumbuhan  produktvitas  nyata  yang  akan  mengakibatkan perbedaan  laju  inflasi.Risiko  nilai  tukar  merupakan  potensi  penyimpangan  pada
hasil yang diharapkan karena fluktuasi nilai tukar. Risiko  nilai  tukar  merupakan  potensi  penyimpangan  pada  hasil  atau
eksposur yang diharapkan karena fluktuasi nilai tukar.Biasanya risiko nilai tukar dikaitkan  dengan  potensi  penyimpangan  pada  transaksi  atau  arus  kas,  laba
akuntansi dan penyimpangan nilai perusahaan. Dampak  nilai  tukar  mirip  dengan  dampak  suku  bunga.Nilai  tukar  dapat
mempengaruhi  kinerja  perusahaan  dari  sisi  arus  kas,  asset,  maupun kewajiban.Perusahaan  mengalami  kerugian  pada  sisi  asset  dan  arus  kas  masuk
bila  mata  uang  asing  melemah  terhadap  rupiah,  dan  juga  sebaliknya.Kondisi
42
sebaliknya terjadi pada sisi kewajiban dan arus kas keluar.Perusahaan mendapat keuntungan bila valuta asing melemah terhadap rupiah dan sebaliknya.
Risiko nilai tukar terdiri dari tiga jenis risiko: a  Risiko Transaksi
Merupakan  potensi  naik  turunnya  arus  kas  perusahaan  berkaitan  dengan valuta asing akibat nilai tukar.
Risiko transaksi nilai tukar berlaku untuk:   Transaksi masukan adalah transaksi yang menyebabkan masuknya uang
perusahaan. Contoh; penjualan dan investas sekuritas.   Transaksi  keluaran  adalah  transaksi  yang  menyebabkan  perusahaan
berkewajiban  membayar.  Contoh  ;  pembayaran  impor  bahan  baku  dan pembayaran kewajiban.
b  Risiko Akuntansi risiko transaksi atau risiko konsolidasi Merupakan potensi fluktuasi laba perusahaan.
Perusahaan yang dapat terkena risiko akuntansi ada dua macam:   Perusahaan jenis pertama adalah mereka yang memiliki pinjamanasset
dalam mata uang asing.
43
  Perusahaan jenis kedua yng terkena risiko akuntansi adalah mereka yang memiliki cabanganak perusahaan di luar negeri.
B.7 Inflasi B.7.1Pengertian Inflasi
Inflasi  di  definisikan  sebagai  kecenderungan  kenaikan  harga  secara umum.
37
Kecenderungan  yang    dimaksudkan    di    sini    adalah  bahwa kenaikan    tersebut  bukan  terjadi  sesaat.    Misalnya,  harga  barang-barang
menjelang  lebaran,  natal  dan  tahun  baru,  cenderung  naik.  Namun  setelah perayaaan    usai,  masyarakat  kembali  hidup  seperti  semula,  harga  akan
kembali kekondisi semula. Maka kenaikan harga seperti itu tidak dianggap sebagai inflasi.
Berikut ini di kemukakan beberapa teori inflasi : 1  Inflasi Inersia
Yang  dimaksud  dengan  inflasi  inersia  adalah  kecenderungan  bahwa setiap  tahun  atau  setiap  periode  orang  percaya  akan  terjadi  inflasi.
Inflasi inersia juga di sebut inflasi harapan expected inflation. Di luar itu,  sebenarnya  ada  unexpected  inflation.  Inflasi  jenis  ini  bisa  negatif
dan positif.
37
Bramantyo Djohanputro,Prinsip-prinsip EkonomiMakro,Jakarta:Penerbit PPM, 2006,h.147.
44
2  Peningkatan Permintaan Ada  juga  beberapa  pandangan  yang  mengatakan  inflasi  terjadi  karena
adanya  peningkatan  uang  yang  beredar.  Bertambahnya  jumlah  uang menyebabkan  turunnya  suku  bunga  selama  tidak  berada  pada
perangkap likuiditas. Akibat selanjutnya adalah peningkatan investasi. Permasalahannya  adalah    bila  peningkatan  investasi  tidak    diimbangi
oleh  peningkatan  barang.  Investasi  dan  efek  penggandaannya menyebabkan pergeseran kurva permintaan bergeser ke kanan sehingga
memotong kurva penawaran pada tingkat harga yang lebih tinggi. Selain  karena  peningkatan  uang  beredar,  peningkatan  permintaan  juga
disebabkan  oleh  expected  inflation.  Bila  masyarakat  meyakini  bahwa inflasi  di  tahun  yang  akan  datang  akan  tinggi,  masyarakat  akan
cenderung  membelanjakan  uangnya  saat  ini  untuk  membeli  dan menyimpan  barang,  terutama  barang-barang  yang  bisa  melindungi
kekayaan  dari  inflasi,  misalnya  emas  dan  properti.  Akibatnya,  inflasi jadi melambung.
38
B.7.2 Perhitungan Inflasi
Inflasi  diukur  dengan  tingkat  inflasi  rateo  finflation  yaitu  tingkat perubahan  dari  tingkat  harga  secara  umum.  Persamaannya  adalah  sebagai
38
Bramantyo Djohanputro,Prinsip-prinsip EkonomiMakro,Jakarta:Penerbit PPM, 2006,hal:149.
45
berikut:
39
Tingkat harga
t
– tingkat harga
t-1
x 100 = Rateo Inflation Tingkat harga
t-1
Idealnya, inflasi dihitung berdasarkan semua barang dan jasa. Tetapi karena masalah  kepraktisan,  penghitungan  inflasi  didasarkan  atas  sekelompok
barang  dan  jasa  yang  di  konsumsi  oleh  sebagian  besar  masyarakat. Demikian  juga  idealnya  inflasi  dihitung  berdasarkan  semua  barang  dan  di
seluruh wilayah Indonesia. Juga karena alasan kepraktisan ,inflasi dihitung berdasarkan  sekelompok  produk  yang  dikonsumsi  oleh  sebagian  besar
masyarakat  dengan  menggunakan  45  kota  sebagai  lokasi  pemilihan. Pemilihan  produk  dan  kota  di  harapkan  bisa  menggambarkan  kenaikan
harga keseluruhan produk yang ditransaksikan di Indonesia. Badan    Pusat  Statisik  BPS  sejak  Januari  2004  menggunakan    45  kota
termasuk  Gorontalo  dan  Pangkal  Pinang  untuk  mensurvei  harga-harga. Total produk yang  disurvei  sebanyak  744  komoditas, dengan  setiap  kota
bervariasi antara 283 sampai 399 komoditas. Keseluruhan 744 komoditas di kelompokkan  ke  dalam  tujuh  kategori  seperti  ditunjukkan  dalam  tabel
berikut :
39
Adiwarman Karim, Ekonomi Makro Islami, Ed.ke-2 ,Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2007 ,h.136.
46
Tabel 2.1 Kategori Barang dan Jasa untuk Penghitungan Inflasi
Kategori Jenis
1 2
3 4
5 6
7 Bahan makanan
Makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau Perumahan,air, listrik,gas dan bahan bakar
Sandang Kesehatan
Pendidikan, rekreasi, dan olah raga Tranportasi, komunikasi, dan jasa keuangan
Sumber:StatistikEkonomiKeuanganIndonesia,BankIndonesia,September2005.
B.7.3 Jenis Inflasi
Inflasi  dapat  di  golongkan  dengan  beberapa  cara.  Cara  pertama,  inflasi dapat  di  golongkan  menurut  besarnya.  Budiono  1989    mengelompokkan
inflasi menjadi empat: a.  Inflasi ringan inflasi dibawah 10,
b.  Inflasi sedang antara 10 sampai 30, c.  Inflasi berat antara 30 sampai 100, dan
d. Hiper inflasi diatas 100. Samuelson dan Nordhaus 2005 mengkategorikan inflasi menjadi tiga :
a.  Low  inflation,  atau  disebut  juga  inflasi  satu  dijit  single  digitinflation, yaitu  inflasi  di  bawah  10.  Inflasi  ini  masih  di  anggap  normal  .Dalam
rentang  inflasi  ini,  orang  masih  percaya  pada  uang  dan  mau  memegang uang.
47
b.  Galloping inflation, atau double – digit bahkan tripled igitinflation, yang
di definisikannya antara 20  sampai 200  per tahun.  Inflasi seperti ini terjadi  karena  pemerintahan  yang  lemah,  perang,  revolusi,  atau  kejadian
lain  yang  menyebabkan  barang  tidak  tersedia  sementara  uang  berlimpah, sehingga orang tidak percaya pada uang.
c. hyperinflation, yaitu inflasi diatas 200 pertahun. Dalam keadaan seperti ini, orang tidak percaya pada uang. Lebih baik membelanjakan uang dan
menyimpan  dalam  bentuk  barang  dari  pada  menyimpan  uang,  karena kebanyakan  barang  seperti  emas,  tanah,  bangunan  memiliki  kenaikan
harga  yang setara bahkan bisa lebih tinggi dari inflasi. Sebagai Contoh di Indonesia pada tahun 1966 inflasi mencapai 650.
40
Pengelompokan inflasi cara kedua adalah berdasarkan sumber inflasi, yang dapat dikategorikan menjadi dua :
a. Inflasi  karena  tarikan  permintaan  demand  pullinflation,  yaitu  kenaikan  harga- harga  karena  tingginya  permintaan,  sementara  barang  tidak  tersedia  sehingga
harga naik. b. Inflasi  dorongan  biaya  costpushinflation,  yaitu  inflasi  karena  biaya  atau  harga
faktor  produksi  seperti  upah  buruh  meningkat  sehingga  produsen  harus
40
Sadono  Sukirno,  Makro  Ekonomi  Teori  Pengantar,  Jakarta:  PT  RajaGarafindo Persada,2004,h.337.
48
menaikkan harga supaya mendapatkan laba dan produksi bias berlangsung terus. Pengelompokkan  inflasi  ketiga    berdasarkan  asal  inflasi,  yang  dapat  di
kategorikan menjadi dua : a. Inflasi  bersumber  domestik  domestic  inflation,  yaitu  inflasi  yang  berasal  dari
dalam  negeri.Misalnya,  permintaan  meningkat  untuk  barang,  maka  terjadi demand  pull  inflation  yang  bersumber  dari  dalam  negeri,  atau  terjadi  kenaikkan
harga-harga  faktor  produksi  dalam  negeri  sehingga  terjadi  cost  push  inflation yang bersumber dari dalam negeri.
b. Inflasi  bersumber  luar  negeri  foreig  natauim  ported  inflation  yaitui  inflasi  yang bersumber  dari  luar  negeri.  Misalnya  terjadi  lonjakan  permintaan  ekspor  secara
terus  menerus  ,maka  terjadi  demand  pull  inflation  yang  bersumber  dari  luar negeri, atau terjadi kenaikan harga faktor produksi yang diimpor maka terjadi cost
push inflation yang bersumber dari luar negeri, atau imported cost push inflation. Pengelompokan inflasi cara ke empat adalah berdasarkan harapan  masyarakat,
yang dapat dikategorikan menjadi dua : a. inflasi  harapan  expected  inflation,  yaitu  besar  inflasi  yang  di  harapkan  atau  di
perkirakan    akan    terjadi.  misalnya,  bila  inflasi  dari  tahun    2001  sampai  2006 konstan sebesar 6, kemudian berapa perkiraan mengenai besarnya inflasi tahun
2007,maka  tentunya  perkiraan  tersebut  adalah  sebesar  6,  itulah  yang  disebut dengan inflasi harapan.  Dalam  kenyataan,  inflasi bergerak naik turun  dari waktu
49
ke waktu. b. inflasi bukan harapan unexpected inflation, yaitu inflasi yang tidak di perkirakan
akan  terjadi.  Misalnya  perkiraan  inflasi  tahun  2007  sebesar  6.  Kemungkinan besar  inflasi  tahun  2007  menyimpang  dari  6.  Penyimpangan  tersebut
merupakan  unexpected  inflation.  Inflasi  jenis  ini  bisa  memberikan  kejutan  pada perilaku para pelaku ekonomi dan berdampak pada ekonomi secara mendasar.
41
B.7.4 Dampak Inflasi
Inflasi berdampak pada perekonomian. menurut Samuelson dan Nordhaus 2005, inflasi berdampak kebeberapa hal : redistribusi dan distorsi.
Redistribusi  pendapatan  dan  kekayaan.  Inflasi  dapat  mendorong  terjadinya redistribusi  pendapatan  diantara  anggota  masyarakat,  dan  inilah  yang
dinamakan  sebagai  efek  redistribusi  dari  inflasi  redistribution  effect  of inflation.  Hal  ini  akan  mempengaruhi  kesejahteraan  ekonomi  dari  anggota
masyarakat,  sebab  redistribusi  pendapatan  yang  terjadi  akan  menyebabkan pendapatan  riil  satu  orang  meningkat,  tetapi  pendapatan  riil  orang  lainnya
jatuh.
42
Salah  satunya  adalah  redistribusi  dari  kreditur  ke  debitur.  Bayangkan jika  anda  memiliki  uang  sebanyak  Rp20juta  anda  sebagai  kreditur
41
Bramantyo Djohanputro,Prinsip-prinsip EkonomiMakro,Jakarta:PenerbitPPM, 2006,h.150-153
42
MuanaNanga,Makroekonomi:Teori,masalah,dankebijakan,Jakarta:PTRajaGrafindo Persada,2001,h. 252.
50
meminjamkan uang tersebut kerekan anda selama setahun dengan bunga 10. Si  peminjam  menginvestasikan  uang  tersebut  untuk  membeli  sebidang  tanah.
Pada  saat  meminjamkan,  anda  merasa  senang  karena  expected  inflation  dalam setahun  hanya  6.  Kalau  ini  terjadi  ,kekayaan  anda  meningkat  secara  riil
sekitar  4  mendekati  sama  dengan  10-6.  Namun,  ternyata  inflasi  yang terjadi  mencapai  18  anda  secara  riil  menjadi  lebih  miskin  sebesar  kurang
lebih  8    10-18.  Namun,bagi  debitur  kekayaannya  meningkat  paling tidak sama dengan laju inflasi.
a.  Distorsi  harga menurut Samuelson  dan  Nordhaus 2005, pada inflasi rendah membuat  pembeli  dan  penjual  menyadari  inflasi  tersebut  dan  bisa
membedakan      perbedaan    inflasi      antar    barang    yang    saling    subtitusi misalnya  daging  dengan  telor  jadi,  bila  inflasi  daging  lebih  tinggi,  orang
beralih  ketelur.  Namun,pada  inflasi  tinggi,  orang  tidak  memahami  perbedaan laju inflasi karena harga semua barang naik tinggi.
b.  Distorsi    penggunaan  uang.  Setiap  orang  mengubah  cara  menggunakan  uang. Karena  inflasi  menurunkan  nilai  riil  uang,  orang  cenderung  meminimalisasi
jumlah uang yang dipegang. c.  Distorsi pajak. Semakin tinggi inflasi, semakin tinggi beban pajak secara riil.
d.  Budiono 1989 menyebutkan, inflasi juga terjadi karena masyarakat ingin hidup di luar batas kemampuannya. Keterbatasan kekayaan yang dimiliki
51
menyebabkan masyarakat menggunakan kartu kredit untuk melakukan belanja. Penggunaan kartu kredit untuk konsumsi merupakan upaya belanja dengan
menggunakan kekayaan yang diharapkan akan di terima di masa datang. Hal ini menyebabkan bertambahnya uang beredar, melebihi pendapatan yang
bersangkutan, yang mendorong terjadinya inflasi.
43
B.8 Manajer Investasi
Dalam  pasal  1  UU  pasar  modal  dijelaskan  bahwa  manajer  investasi  adalah pihak  yang  kegiatan  usahanya  mengelola  portofolio  efek  untuk  para  nasabah  atau
mengelola  portofolio  investasi  kolektif  untuk  sekelompok  nasabah,  kecuali perusahaan  asuransi,  dana  pensiun,  dan  bank  yang  melakukan  sendiri  kegiatan
usahanya berdasarkan undang- undang yang berlaku. Dengan kata lain Manajer Investasi merupakan badan hukum berbentuk PT
yang  kegiatannya  mengelola  dana  nasabah  perorangan  maupun  investasi  kolektif untuk  sekelompok  nasabah  yang  dikenal  dengan  reksa  dana,  baik  yang  berbentuk
perseroan  maupun  kontrak  investasi  kolektif.  Bedanya  jika  reksadana  perseroan, kontrak  pengelolaan  dibuat  antara  direksi  dengan  manajer  investasi.  Sedangkan
pada reksadana KIK, kontrak dibuat oleh manajer investasi dengan bank kustodian.
43
Bramantyo Djohanputro, Prinsip-prinsip Ekonomi Makro, Jakarta:Penerbit PPM, 2006,h.153-158
52
Atas  dasar  kontrak  tersebutlah  Manajer  Investasi  melaksanakan  tugas  dan wewenangnya.
Menurut Eko P. Pratomo, Manajer investasi dalam melakukan investasi akan melakukan  antara  lain:  1  melakukan  analisis  makro  dan  mikro;  2  melakukan
alokasi  aset  distribusi  penempatan  pada  efek  pasar  uang,  efek  utang,  atau  efek saham;  3  menentukan  alokasi  sektor  distribusi  jenis  industri  yang  dipilih;  4
menentukan  pilihan  emitenpihak  tempat  berinvestasi;  5  melaksanakan  transaksi melalui  bank  atau  pialang;  6  memonitor  kinerja  dan  melakukan  penyesuaian
portofolio.
44
Adapun persyaratan modal yang diwajibkan bagi perusahaan nasional adalah modal  disetor  sekurang-  kurangnya  Rp.  500  juta,  sedangkan  bagi  perusahaan
patungan pihak asing, modal disetor minimal Rp. 1 milyar. Adapun  modal  kerja  bersih  yang  disesuaikan,  bagi  kedua  perusahaan  itu
sama  yaitu  sekurang-  kurangnya  Rp.  200  Juta.  Tentunya,  perusahaan  manajer investasi  itu  harus  mendapat  izin  dari  ketua  Bapepam.  Selanjutnya,  dia  bisa
menunjuk wakilnya sebagai penasihat investasi yang memang mempunyai keahlian dalam bidang pengelolaan dana.
45
44
Eko P. Pratomo, Berwisata ke Dunia Reksa Dana, Jakarta: PT. Gramedia, 2007,  h. 41
45
Kamaruddin Ahmad, Dasar- dasar Manajemen Investasi dan Portofolio, h. 214
53
B.9 Bank Kustodian
Bank kustodian mempunyai peranan penting dalam menunjang keberhasilan reksadana.  Karena  dalam  aktivitas  reksadana,  bank  kustodian  akan  bertindak
sebagai temapat penitipan harga reksadana.
46
Kustodian  tidak  terlibat  di  dalam  operasi  sehari-  hari  yang  berhubungan dengan  keputusan  investasi.Untuk  menghindari  terjadinya  kolusi,  maka  kustodian
tidak  boleh  berafiliasi  dengan  manajer  investasi.Kustodian  umumnya  adalah  bank yang  telah  memperoleh  izin  usaha  dari  Bapepam  sebagai  kustodian.Kustodian  di
Indonesia  dipercaya  oleh  Bapepam  untuk  menghitung  NAB  setiap  hari,  jadi  tidak dilakukan oleh suatu institusi yang disebut trustee.
47
Bank  kustodian  merupakan  perusahaan  yang  kegiatan  usahanya  melakukan penyelesaikan  transaksi  reksadana,  melakukan  penyimpanan,  penjagaan,  dan
pengadministrasian kekayaan reksadana.
48
Bank  kustodian  berfungsi  memberikan  jasa  penitipan  efek  dan  harta  benda lainnya yang berkaitan dengan efek serta jasa lain.
49
Intinya, bank kustodian hanya
mengeksekusi perintah yang diberikan oleh Manajer Investasi sesuai kontrak.
46
Iskandar Z. Alwi, Pasar Modal Teori dan Aplikasi, Jakarta: Yayasan Pancur Siwah, 2003, h. 154
47
Ahmad Radoni, Investasi Syariah, h. 88
48
Muhamad, Lembaga Keuangan Umat Kontemporer , h. 205
49
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syari‟ah Deskripsi dan Ilustrasi, h. 191
54
Kekayaan  reksadana  adalah  uang  kas  dan  efek,  yang  terdiri  dari  saham termasuk  waran  dan  right,  obligasi,  surat  berharga  komersial,  sertifikat  deposito,
dan tanda bukti utang.
Dalam  UU  pasar  modal  disebutkan  bahwa  kekayaan  reksadana  wajib disimpan  pada  bank  kustodian  sehingga  pihak  manajer  investasi  tidak  memegang
langsung  kekayaan  tersebut.  Selain  itu  bank  kustodian  juga  dilarang  terafiliasi dengan manajer investasi dengan tujuan menghindari adanya benturan kepentingan
dalam  pengelolaan  kekayaan  reksadana.
50
Bank  kustodian  memiliki  tanggung
jawab, antara lain:
a.  Melakukan  pembukuan,  pemisahan  kekayaan,  catatan  terpisah  untuk  setiap pemegang unit penyertaan, melakukan pencatatan untuk setiap transaksi, dan
melakukan pelaporan. b.  Menghitung Nilai Aktiva Bersih setiap hari.
c.  Melakukan penyeleksian transaksi. d.  Melakukan pembebanan biaya- biaya.
e.  Kewajiban melakukan ganti rugi bila terjadi kelalaian.
51
50
Bapepam,  Apa dan Bagaimana yang Harus Anda Pahami Seputar Reksadana, h. 18
51
DR. H. Abdul Manan,  Aspek Hukum Dalam Penyelanggaran Investasi di Pasar Modal Syariah Indonesia, h. 53
55
B.10 Nilai Aktiva Bersih
Nilai  Aktiva  Bersih  adalah  total  nilai  investasi  dan  kas  yang  dipegang uninvested  dikurangi  dengan  biaya-biaya  hutang  dari  kegiatan  operasional  yang
harus  dibayarkan,  sedangkan  NAB  per  unit  penyertaan  adalah  harga  wajar  dari portofolio Reksa Dana setelah dikurangi  biaya operasional kemudian dibagi  jumlah
unit penyertaan yang telah beredar dimiliki investor pada saat tertentu.
Untuk  menilai  kinerja  atau  prestasi  investasi  pengelolaan  portofolio Reksadana  yang  dikelola  oleh  manajer  investasi  biasanya  dapat  digunakan  Nilai
Aktiva  Bersih  NAB.  Nilai  Aktiva  Bersih  diperoleh  dengan  membagi  total  nilai investasi Reksa Dana dengan total  saham  untuk Reksa Dana tertutup atau dengan
unit  penyertaan  untuk  reksa  dana  terbuka.  NAB  Reksa  Dana  per  sahamunit penyertaan dihitung setiap hari dan nilainya diumumkan kepada publik. NAB Reksa
Dana  Terbuka  dihitung  setiap  hari,  sementara  NAB  Reksa  Dana  Tertutup  dihitung sekali seminggu.
52
NAB  Nilai  Aktiva  Bersih  merupakan  harga  pembelian  dan  penjualan, terutama untuk reksadana yang open- end. Umumnya, harga jual dan harga beli reksa
dana  open-end,  sama  pada  satu  hari.  Tetapi  untuk  closed-  end,  NAB  merupakan
52
Achien H Iggi, Investasi Syariah di Pasar Modal, Jakarta:  PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003,  h. 65
56
indikasi harga, karena harganya tergantung dari permintaan dan penawaran di bursa efek.
Jika MI menempuh strategi yang tepat, maka NAB reksadana tersebut akan meningkat. Namun, bila strategi yang diterapkan kurang tepat, maka NAB reksadana
yang dikelolanya akan menurun. Perhitungan  NAB  merupakan  salah  satu  tugas  dari  bank  kustodian  yang
tertuang  dalam  kontrak  yang  dibuat  di  hadapan  notaris.  Dalam  melakukan perhitungan,  bank  kustodian  harus  mengetahui  harga  pasar  dari  instrumen  investasi
dari reksadana yang bersangkutan. Di samping itu, biaya- biaya yang dibebankan kepada reksa dana yaitu biaya
pengelolaan  investasi  yang  akan  diterima  oleh  manajer  investasi,  biaya  bank kustodian, biaya akuntan publik dan biaya lainnya selalu dikurangkan setiap hari dari
reksa  dana,  sehingga  NAB  yang  dipublikasikan  bank  kustodian  merupakan  nilai investasi yang dimiliki investor. Reksadana akan membayarkan biaya- biaya tersebut
pada akhir bulan. NAB dihitung sebagai berikut:
NABt = NAKt – TKWt
Di mana :
57
NABt = Nilai Aktiva Bersih pada Periode t NAKt = Nilai Aktiva Periode t
TKWt = Total Kewajiban Reksadana pada Periode t NAB  per  Unit  yang  sehari-  hari  dipublikasikan  di  surat  kabar,  dan  ini  yang  sangat
ditunggu-  tunggu  oleh  investor.  Adapun  perhitungan  NAB  per  unit  penyertaan sebagai berikut:
NABUPt = NABt  NUPt
Di mana : NABUPt
= NAB per unit penyertaan pada periode t NABt
= NAB pada periode t NUPt
= Jumlah
unit penyertaan
pada periode
t
53
53
Bapepam,  Capital  Market  Society  of    Indonesia,  Majalah  Uang  dan  Efek,  Mengapa  Harus Reksadana?, Jakarta Glory Offset Press, 1997, h. 161- 162.
58
                