Pengaruh Variabel Makreonomi Terhadap Nilai Aktiva Bersih pada Reksa

86 regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dikatakan ada autokorelasi. Untuk mendeteksi terjadi autokorelasi atau tidak dapat dilihat melalui nilai Durbin Watson DW yang bisa dijadikan patokan untuk mnegambil keputusan adalah: a Angka D-W di bawah – 2, berarti ada autokorelasi positif. b Angka D-W diantara – 2 sampai dengan + 2, bearti tidak terjadi autokorelasi. c Angka D-W + 2, berarti ada autokorelasi negatif. 72 72 Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2000, h. 219. 87 Table 4.5 Uji Autokorelasi Model Summary b Mo del R R Squar e Adjust ed R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin- Watson R Square Change F Chang e df1 df2 Sig. F Chang e 1 ,23 1 a ,053 ,020 22947717 8429992, 22000 ,053 1,600 2 57 ,211 ,321 a. Predictors: Constant, X2, X1 b. Dependent Variable: Y Dari output di atas, dapat dilihat bahwa nilai Durbin Watson adalah sebesar 0.321, dengan demikian, hal ini menyatakan bahwa pada persamaan regresi ini tidak ada masalah autokorelasi karena nilai Durbin-Watson berada diantara -2 dan +2. B.1.4. Uji Heterokedasitas Heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi varians dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedasitas. Sebaliknya jika varians berbeda disebut heterokedasitas. Heterokedasitas terjadi jika titik-titik pada scaterplotnya mempunyai pola teratur baik menyempit, 88 melebar, maupun bergelombang. Table 4.6 Uji Heterokredasitas Pada gambar di atas, terlihat bahwa titik-titik pada scaterplot menyebar di atas maupun di bawah titik origin pada sumbu X dan Y yang berarti bahwa pada persamaan regresi ini terjadi homokedasitas dan tidak ada masalah heterokedasitas. 89 B.2 Uji Hipotesis B.2.1. Uji Signifikansi Simultan Uji F Uji F digunakan untuk menguji pengaruh yang nyata dari variabel bebas X1 dan X2 secara simultan terhadap variabel tidak bebasnya Y. Table 4.7 Uji F F-Test ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 168541144436917 920000000000000 ,000 2 8427057221845 8960000000000 000,000 1,600 ,211 b Residual 300160719895085 800000000000000 0,000 57 5265977542019 0490000000000 000,000 Total 317014834338777 600000000000000 0,000 59 a. Dependent Variable: Y b. Predictors: Constant, X2, X1 90 Dari tabel di atas, diketahui bahwa nilai F tabel = 3,13 dan berdasarkan nilai F hitung pada tabel ANOVA di atas adalah 1,600, ini menunjukkan bahwa F hitung F tabel 1,6003,13 sedangkan nilai signifikan 0,211 lebih besar dari nilai α= 0,05 0,211 0,05, secara statistik dapat dinyatakan bahwa variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa analisis yang didapatkan menunjang hipotesa yaitu inflasi X1 dan nilai tukar X2 signifikan memberikan pengaruh secara simultan terhadap total NAB reksa dana Y. B.2.2. Uji Signifikansi Parsial Uji t Uji t digunakan untuk menguji pengaruh yang nyata dari variabel bebas yaitu inflasi X1 dan nilai tukar X2 secara parsial terhadap variabel tidak bebasnya yaitu total NAB reksa dana Y. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara variabel independent inflasi dan nilai tukar terhadap variabel dependennya total NAB reksa dana, maka dapat dilihat pada tabel Coefficients. 91 Table 4.8 Uji t t-Test Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardiz ed Coefficient s t Sig. Correlations Collinearity Statistics B Std. Error Beta Zero- order Partia l Part Toleran ce VIF 1 Constan t 59463123 1936893, 000 358141290 034735,94 1,660 ,102 X1 13558584 195845,5 20 116686445 95506,090 ,150 1,162 ,250 ,136 ,152 ,150 ,995 1,005 X2 - 54254935 473,041 376120542 65,116 -,186 - 1,442 ,155 -,175 -,188 -,186 ,995 1,005 b. Dependent Variable: Y 92 Dari tabel diketahui bahwa nilai signifikan untuk X1 inflasi adalah 0,250, nilai t hitung sebesar 1,162 sementara nilai t tabel adalah 1,66691 Karena nilai t hitung t tabel 1,162 1,66691, dan nilai signifikan α 0,250 0,05. Maka, hal ini berarti bahwa Ho diterima dan Ha ditolak atau secara statistik menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang nyata antara variabel inflasi X1 secara parsial terhadap variabel total NAB reksa dana Management Investment. Dari tabel diketahui bahwa nilai signifikan untuk X2 nilai tukar adalah 0,155, nilai t hitung sebesar -1,442 sementara nilai t tabel adalah 1,6449, -1,442 1,66691, dan nilai signifikan α 0,155 0,05. Maka, hal ini menyatakan bahwa secara statistik tidak terdapat pengaruh yang nyata antara variabel Nilai tukar X2 secara parsial terhadap variabel total NAB reksa dana Management Investment. B.3. Analisis Korelasi 93 Tabel 4.9. Uji koefisien Korelasi Model Summary b M o d e l R R Squ are Adjust ed R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbi n- Watso n R Square Chang e F Chang e df1 df2 Sig. F Change 1 ,231 a ,053 ,020 22947717842 9992,22000 ,053 1,600 2 57 ,211 ,321 c. Predictors: Constant, X2, X1 d. Dependent Variable: Y Korelasi atau R menunjukkan nilai hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Nilai R yang terdapat pada tabel 4.09 adalah sebesar 0,231 atau 23,1. Hal ini menyatakan bahwa terdapat hubungan korelasi sedangcukup kuat dan positif antara variabel independent yaitu inflasi X1 dan nilai tukar X2 terhadap variabel dependennya yaitu total NAB reksa dana Y. B.4. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi atau R square menunjukkan besarnya pengaruh yang nyata antara variabel independent yaitu inflasi X1 dan nilai tukar X2 terhadap variabel dependentnya yaitu pertumbuhan total NAB reksa 94 dana Y. Nilai R Square yang terdapat pada tabel 4.09 di atas adalah sebesar 0.053 atau 5,3. Hal ini menyatakan bahwa variabel independent yaitu inflasi X1 dan nilai tukar X2 secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependent pertumbuhan total NAB reksa dana Y sebesar 5,3. Sisanya sebesar 5,3 100 - 5,3 = 94,7 dipengaruhi oleh faktor- faktor lain yang tidak dimasukkan dalam perhitungan analisis ini. Pengaruh dari inflasi terhadap kinerja reksa dana Manaement Investment walaupun tidak dalam taraf signifikan dapat terlihat ketika terjadi kenaikan harga barang pada saat inflasi, kenaikan harga tersebut tidak hanya terjadi pada barang-barang konsumsi tetapi juga pada barang- barang produksi, oleh karena itu biaya produksi akan meningkat yang berakibat pada semakin kecilnya deviden laba yang diberikan kepada para pemegang saham. Semakin kecilnya deviden manyebabkan menurunnya nilai NAB, hal ini menjadikan kurang berminatnya investor untuk berinvestasi divestasi, sehingga mengurangi pula total dana kelolaan total NAB dari reksa dana . Dalam menghadapi kondisi krisis, PT Danareksa Investment Management mampunyai strategi tersendiri. Manajemen Danareksa menggelar empat strategi, yaitu: 1 menggenjot aktivitas pengelolaan uang tunai untuk menjamin kelancaran cashflow, 2 menguatkan usaha manajemen resiko, salah satunya dengan mengalihkan 95 portofolio di pasar modal ke pasar uang yang lebih bergairah, berharap dapat menutup kelesuan di pasar modal dengan pendapatan yang sedang melonjak di pasar uang. 3 mengurangi investasi portofolio untuk menekan dampak turunnya nilai aset dan 4 meningkatkan manajemen operasional untuk efisiensi dan pengurangan biaya. 73 73 Wahzary Wardaya, dkk., Creating Value 32 Tahun Danareksa, Jakarta: PT Danareksa Persero, 2008, h.102. 96

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisa dan interpretasi data yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan: 1. Inflasi dan nilai tukar secara simultan mempunyai pengaruh terhadap total NAB Nilai Aktiva Bersih reksa dana pada investment management setelah dilakukan uji F dengan nilai signifikan 0,211. Nilai F hitung F tabel 1,6003,15 maka Ho ditolak dan Ha diterima. 2. Dari pengujian secara parsial dengan uji t, maka diketahui variabel independen yang berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan total NAB reksa dana pada Dana reksa Investment Management adalah variabel inflasi yaitu t hitung t tabel 1,1621,66691 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sedangkan variabel nilai tukar tidak berpengaruh signifikan terhadap total NAB reksa dana pada dana reksa Investment. Nilai t hitung t tabel -1,4421.66691 maka Ho diterima dan Ha ditolak. 3. Setelah melakukan analisis pada penelitian ini, diperoleh hasil bahwa variabel independent yaitu inflasi X1 dan nilai tukar X2 secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependent pertumbuhan total 97 NAB reksa dana Y sebesar 5,3. Sisanya sebesar 5,3 100 - 5,3 = 94,7 dipengaruhi oleh faktor- faktor lain yang tidak dimasukkan dalam perhitungan analisis ini. Pengaruh dari inflasi terhadap kinerja reksa dana Manaement Investment walaupun tidak dalam taraf signifikan dapat terlihat ketika terjadi kenaikan harga barang pada saat inflasi, kenaikan harga tersebut tidak hanya terjadi pada barang-barang konsumsi tetapi juga pada barang- barang produksi, oleh karena itu biaya produksi akan meningkat yang berakibat pada semakin kecilnya deviden laba yang diberikan kepada para pemegang saham. Semakin kecilnya deviden manyebabkan menurunnya nilai NAB, hal ini menjadikan kurang berminatnya investor untuk berinvestasi divestasi, sehingga mengurangi pula total dana kelolaan total NAB dari reksa dana . Dalam menghadapi kondisi krisis, PT Danareksa Investment Management mampunyai strategi tersendiri. Manajemen Danareksa menggelar empat strategi, yaitu: 1 menggenjot aktivitas pengelolaan uang tunai untuk menjamin kelancaran cashflow, 2 menguatkan usaha manajemen resiko, salah satunya dengan mengalihkan portofolio di pasar modal ke pasar uang yang lebih bergairah, berharap dapat menutup kelesuan di pasar modal dengan pendapatan yang sedang melonjak di pasar uang. 3 mengurangi investasi portofolio untuk menekan dampak turunnya nilai aset dan 4 meningkatkan manajemen operasional untuk 98 efisiensi dan pengurangan biaya. 74

B. Saran

Sebagai peneliti penulis menyadari, bahwa dalam melakukan penelitian harus dilakukan penyempurnaan secara terus-menerus, maka penulis menyarankan: 1. Kepada manajer investasi, khususnya manajer investasi PT Danareksa Investment Management, sebaiknya terus memperhatikan variabel inflasi dan nilai tukar dalam mengelola portofolio investasi, walaupun berdasarkan hasil penelitian variabel inflasi dan nilai tukar tidak secara signifikan mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan NIlai Aktiva Bersih NAB pada reksa dana. 2. Kepada PT Danareksa Investment Management lebih mengoptimalkan strategi yang dimiliki, diantaranya, 1 menggenjot aktivitas pengelolaan uang tunai untuk menjamin kelancaran cashflow, 2 menguatkan usaha manajemen resiko, salah satunya dengan mengalihkan portofolio di pasar 74 Wahzary Wardaya, dkk., Creating Value 32 Tahun Danareksa, Jakarta: PT Danareksa Persero, 2008, h.102. 99 modal ke pasar uang yang lebih bergairah, berharap dapat menutup kelesuan di pasar modal dengan pendapatan yang sedang melonjak di pasar uang. 3 mengurangi investasi portofolio untuk menekan dampak turunnya nilai aset dan 4 meningkatkan manajemen operasional untuk efisiensi dan pengurangan biaya. 3. Kepada Peneliti selanjutnya, perlu diadakan penambahan atau penggantian variabel independen dengan variabel-variabel lain yang mempengaruhi Nilai Aktiva bersih reksa dana syariah seperti Gross Domestic Product GDP, Sertifikat Wadiah Bank Indonesia SWBI, dan Jumlah unit pernyertaan reksa dana. serta menambah periode penelitian sehingga jumlah sampel yang ditelitipun akan bertambah, guna memperoleh hasil penelitian yang lebih signifikan. 100 DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Kamaruddin. Dasar- dasar Manajemen Investasi dan Portofolio. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2004 Alwi, Iskandar Z. Pasar Modal Teori dan Aplikasi. Jakarta: Yayasan Pancur Siwah. 2003 Arifin, Johar dan M Fakhrudin. Kamus Istilah Pasar Modal. Jakarta: Elex Media Komputindo. 1999 Badan Pengawas Pasar Modal. Apa dan Bagaimana yang Harus Anda Pahami Seputar Reksa Dana. Jakarta: Badan Pengawas Pasar Modal. 1997 Bank Indonesia. Panduan Investasi Perbankan Indonesia. Jakarta: Bank Indonesia. 2007 Bapepam. Capital Market Society of Indonesia. Majalah Uang dan Efek, Mengapa Harus Reksadana?. Jakarta Glory Offset Press. 1997 Bapepam dan Lembaga Keuangan Departemen Keuangan RI. Konsep Umum Pasar Modal Syariah. Jakarta: Bapepam dan Lembaga Keuangan Departemen Keuangan RI. 2008 Cahyono, Jaka E. Cara Jitu Meraih Untung dari Reksadana. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo. 2003 Chapra, Umer. Islam dan Tantangan Ekonomi. Penerjemah Ikhwan Abidin. Jakarta: Gema Insani Press. 2000 Dantes, Raymond. “Reksadana Syariah Antara Teori dan Praktek”. artikel diakses pada 7 Oktober 2009 dari konsultasiekonomiislam.blogspot.com Darmadji, Tjipto dan MF, Hendy. Pasar Modal di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat. 2001

Dokumen yang terkait

Analisis variabel makroekonomi dan indeks syariah terhadap nilai aktiva bersih reksadana syariah

4 11 132

Analisis Pengaruh Sertifikat Bank Indonesia Syariah, Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, dan Jumlah Uang beredar terhadap Nilai Aktiva Bersih Reksadana Syariah

4 85 159

Analisis Komparasi Pertumbuhan Reksa Dana Syariah Sebelum dan Sesudah Perubahan Tarif Pajak Penghasilan (Pph) Berupa Bunga Obligasi

0 3 105

Pengaruh Inflasi, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksadana Syariah

10 32 105

ANALISIS PENGARUH INFLASI , BANK INDONESIA RATE , NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP NILAI AKTIVA BERSIH DANAREKSA SYARIAH BERIMBANG : PERIODE Analisis Pengaruh Inflasi , Bank Indonesia Rate , Nilai Tukar Rupiah Terhadap Nilai Aktiva Bersih Danareksa Syariah B

0 1 14

ANALISIS PENGARUH INFLASI , BANK INDONESIA RATE , NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP NILAI AKTIVA BERSIH DANAREKSA SYARIAH Analisis Pengaruh Inflasi , Bank Indonesia Rate , Nilai Tukar Rupiah Terhadap Nilai Aktiva Bersih Danareksa Syariah Berimbang : Periode J

1 1 20

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Inflasi , Bank Indonesia Rate , Nilai Tukar Rupiah Terhadap Nilai Aktiva Bersih Danareksa Syariah Berimbang : Periode Januari 2012 – Desember 2014.

0 0 9

Studi komparatif kinerja reksa dana terproteksi dan reksa dana pendapatan tetap sebagai dasar pemilihan investasi di Indonesia (PT Danareksa Investment Management Tahun 2012).

1 1 138

Studi komparatif kinerja reksa dana terproteksi dan reksa dana pendapatan tetap sebagai dasar pemilihan investasi di Indonesia (PT Danareksa Investment Management Tahun 2012)

0 2 136

PENENTUAN MODEL TERBAIK NILAI AKTIVA BERSIH (NAB) REKSA DANA DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI SKRIPSI

0 0 9