B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Apakah terdapat perbedaan kinerja perusahaan penerbit obligasi syariah ijarah dari aspek likuiditas setelah penerbitan dibandingkan sebelum penerbitan?
2. Apakah terdapat perbedaan kinerja perusahaan penerbit obligasi syariah ijarah dari aspek aktivitas setelah penerbitan dibandingkan sebelum penerbitan?
3. Apakah terdapat perbedaan kinerja perusahaan penerbit obligasi syariah ijarah dari aspek profitabilitas setelah penerbitan dibandingkan sebelum penerbitan?
4. Apakah terdapat perbedaan kinerja perusahaan penerbit obligasi syariah ijarah dari
aspek leverage setelah penerbitan dibandingkan sebelum penerbitan?
C. Kerangka Konseptual
Kinerja suatu perusahaan juga dipengaruhi oleh pemilihan sumber dana Keputusan apakah dana yang akan digunakan oleh perusahaan dengan hutang atau
dengan penjualan saham akan sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Brigham, 2006
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam keputusan penandaan yakni mengenai tujuan, apakah pendanaan tersebut untuk pendapatan dan pertumbuhan atau
untuk keamanan. Kemudian juga jangka waktu dari pendanaan tersebut, resiko yang sanggup ditanggung kemudian disesuaikan kebutuhan dan kondisi keuangan.
Universitas Sumatera Utara
Keputusan pendanaan bagi umat muslim harus berdasarkan kriteria tertentu yakni pendanaan tersebut harus bebas dari unsur riba bunga, gharar kekurangan
penyingkapan informasi, qimar berjudi, dan maisir mengandung unsur penipuan. Munculnya obligasi syariah dan instrumen syariah lainnya akan memberikan
kemudahan bagi umat muslim untuk beraktivitas di pasar modal. Dengan adanya kepercayaan atas sistem dan proses, keragaman dan kualitas produk, serta keyakinan
investor dan emiten untuk menggunakan produk tersebut akan mensukseskan instrumen syariah itu di pasar yang salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan produktivitas
aktiva dari dana yang diperoleh. Huda, 2008 Kinerja keuangan merupakan fokus utama dalam pengambilan keputusan
pendanaan. Perusahaan yang sehat adalah perusahaan yang memiliki kinerja yang baik. Untuk mengetahui prestasi yang dapat dicapai perusahaan dapat dilakukan dengan
menilai kinerja perusahaan dalam waktu tertentu. Salah satu alat pengukur yang cukup baik adalah dengan menggunakan rasio-rasio kinerja operasi Jain dan Kini, 1994. Untuk
melihat perbedaan kinerja perusahaan sebelum dan setelah penerbitan obligasi syariah ijarah penelitian ini menggunakan empat rasio sebagai variabel kinerja, yaitu Current
Ratio , Asset Turn Over, Return on Asset ROA dan Time-interest-earned TIE.
Current Ratio menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan untuk
membayar seluruh kewajiban dengan aset yang dimilikinya. Meythi 2007 mengatakan, current ratio
dapat menunjukkan tingkat keamanan kewajiban jangka pendek. Semakin besar nilai rasio ini, semakin baik kinerja perusahaan. Harahap, 2001. Dana obligasi
syariah di Indonesia sebagian besar digunakan untuk membiayai operasi perusahaan dengan membeli aset-aset yang diperlukan Huda, 2007. Oleh karena itu, variabel
Universitas Sumatera Utara
current ratio ini dipengaruhi oleh penerbit obligasi syariah ijarah. Dengan diterbitkannya
obligasi syariah ijarah, nilai current ratio perusahaan menjadi semakin tinggi karena penambahan nilai current asset dan penurunan current liabilities Harahap, 2001.
Total Asset Turn Over merupakan rasio penjualan bersih terhadap total aset.
Penurunan penjualan dan peningkatan total aset akan mempengaruhi rasio ini. Perputaran total aset yang meningkat menunjukkan pemakaian aset yang efisien, sehingga dapat juga
dikatakan bahwa semakin tinggi perputaran aktiva, semakin efisien penggunaan aktiva tersebut Giatman, 2000. Dana yang diperoleh dari obligasi syariah ijarah yang
digunakan untuk membiayai sewa aset diharapkan dapat meningkatkan jumlah aset rata- rata yang pada akhirnya akan meningkatkan penjualan bersih perusahaan Huda, 2007.
Dengan adanya dana dari obligasi syariah, nilai asset turnover akan semakin meningkat karena adanya peningkatan nilai aset rata-rata akibat efisiensi penggunaan aset. Harahap,
2001 Return On Asset ROA
menggambarkan seberapa besar profitabilitas aset yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin besar nilai ROA-nya, berarti perusahaan dapat
memaksimalkan penggunaan aset yang dimilikinya. Dengan adanya obligasi syariah ijarah, perusahaan dapat meningkatkan profitabilitas dan efisiensi dari aset-aset yang
dimiliki atau diperoleh dari dana obligasi syariah ijarah yang dapat dicerminkan dari peningkatan nilai ROA. Harahap, 2001
Times-interest-earned TIE mengukur sejauh mana laba operasi dapat menurun
sebelum perusahaan tidak mampu lagi membayar biaya bunga tahunannya Brigham, 2006. Dengan adanya obligasi syariah ijarah, perusahaan dapat memperoleh dana
melalui hutang, perusahaan yang memiliki rasio utang relatif tinggi akan memiliki
Universitas Sumatera Utara
ekspektasi pengembalian yang juga lebih tinggi yang dapat dicerminkan dari peningkatan nilai TIE Brigham, 2006.
Gambar 1.1 menunjukkan model kerangka konseptual yang menggambarkan hubungan ataupun pengaruh penerbitan obligasi syariah ijarah terhadap kinerja
perusahaan dari aspek likuiditas, aktivitas, dan profitabilitas.
Sebelum penerbitan obligasi syariah ijarah
Current Ratio Setelah penerbitan obligasi
syariah ijarah Current Ratio
≠
Sebelum penerbitan obligasi syariah ijarah
Total Asset Turnover Setelah penerbitan obligasi
syariah ijarah Total Asset Turnover
≠
Sebelum penerbitan obligasi syariah ijarah
Return On Asset Return On Asset
Setelah penerbitan obligasi syariah ijarah
≠
Sumber : Devi, 2008 diolah Gambar 1.1 Kerangl
Times-Interest-earned Sebelum penerbitan obligasi
syariah ijarah
≠
Times-Interest-earned Setelah penerbitan obligasi
syariah ijarah
Sumber : Devi, 2008 diolah Gambar 1.1 Kerangka Konseptual
D. Hipotesis