Aglikon yang mempunyai cincin lakton tersebut ada 2 macam yaitu: 1.
Kardenolida, berupa steroida dengan atom karbon 23 yang mempunyai rantai samping cincin lakton pentasiklik dengan sati ikatan rangkap dan
satu buah gugus hidroksil pada C- 14 butirolakton, γ-lakton.
2. Bufadienolida, merupakan steroida dengan atom karbon 24 dengan rantai
samping cincin lakton dan satu buah gugus hidroksil pada C-14 valerolakton, δ-lakton Harborne, 1987; Robinson, 1995.
Tipe-tipe aglikon dari glikosida jantung dapat dilihat pada gambar 5 dibawah ini.
Kardenolida Bufadienolida
Gambar 5. Tipe aglikon dari glikosida jantung 2.3 Ekstraksi
2.3.1 Pengertian
Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut. Pengetahuan tentang
golongan senyawa yang dikandung simplisia akan mempermudah proses pemilihan pelarut dan cara ekstraksi yang tepat Ditjen POM, 2000.
Universitas Sumatera Utara
2.3.2 Metode-Metode Ekstraksi
Beberapa metode ekstraksi dengan menggunakan pelarut Ditjen POM, 2000 yaitu:
1. Cara dingin
a. Maserasi
Maserasi adalah proses penyarian simplisia dengan cara perendaman dalam pelarut sambil dilakukan beberapa kali pengocokan pada temperatur
ruangan suhu kamar. Remaserasi berarti proses maserasi yang dilanjutkan dengan pengulangan
penambahan pelarut setelah dilakukan penyaringan maserat pertama dan seterusnya sampai maserat tersebut jernih.
b. Perkolasi
Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai terjadi penyarian sempurna yang umumnya dilakukan pada temperatur kamar. Proses
perkolasi terdiri dari tahap pengembangan bahan, tahap perendaman antara, dan penampungan ekstrak. Untuk menentukan akhir dari pada perkolasi dapat
dilakukan pemeriksaan zat secara kualitatif pada perkolat akhir. 2.
Cara panas a.
Refluks Refluks adalah ekstraksi dengan menggunakan pelarut pada temperatur
titik didihnya selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik.
Universitas Sumatera Utara
b. Sokletasi
Sokletasi adalah ekstraksi mengunakan pelarut yang selalu baru, dengan menggunakan alat soxhlet sehingga terjadi ekstraksi kontinu dengan jumlah
pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik. c.
Digesti Digesti adalah maserasi dengan pengadukan yang kontinu pada temperatur
yang lebih tinggi dari temperatur ruangan yang umumnya pada temperatur 40- 50°C.
d. Infus
Infus adalah ekstraksi dengan menggunakan pelarut air di mana bejana infus tercelup dalam penangas air mendidih, pada temperatur 96-98°C selama 15-
20 menit. Dekok adalah infus pada waktu yang lebih dari 30 menit dan
temperaturnya mencapai titik didih air.
2.4 Kromatografi