Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Hasil dari pengamatan makroskopik yaitu, daun tunggal, berkeriput, rapuh, helai daun berbentuk jantung, berwarna coklat kehijauan, batang berwarna coklat kehijauan, buah bulat, kecil, berwarna coklat. Hasil pemeriksaan mikroskopik serbuk simplisia dijumpai adanya rambut penutup, berkas pembuluh, tetes minyak, stomata tipe anomositik, hablur kalsium oksalat berbentuk persegi dan drusse yang ujung kristalnya runcing dan tumpul, sel batu, serbuk sari dan trakea. Karateristik serbuk simplisia suruhan diperoleh kadar sari yang larut dalam air 18,8, kadar sari yang larut dalam etanol 12,83, kadar abu total 3,85 , kadar abu yang tidak larut dalam asam 1,17 dan kadar air 6,66 . Hasil analisis spektrum UV dan spektrum IR menunjukkan bahwa isolat 2 adalah senyawa golongan triterpenoidasteroida. Universitas Sumatera Utara

5.2 Saran

Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk menentukan struktur senyawa triterpenoidasteroida yang terdapat dalam herba suruhan. DAFTAR PUSTAKA Carey, F.A. 2008. Organic Chemistry. Seventh Edition. USA: Mc Graw Hill. Page. 554-556 Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Depkes RI. Hal. 748, 891 Ditjen POM. 1989. Materia Medika Indonesia. Edisi V. Jakarta: Depkes RI. Hal. 513-522, 536-541,549-553 Ditjen POM. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta : Departemen Kesehatan RI. Hal. 1-11 Djauhariya, E., dan Hernani. 2004. Gulma Berkhasiat Obat. Jakarta : Penebar Swadaya. Hal. 1-5, 86-87 Djumidi, S.H., 1997. Inventaris tanaman Obat Indonesia. Edisi IV. Jakarta : Departemen Kesehatan RI. Hal. 137 Fransworth, N.R.1966. Biological and Phytochemical Screening of Plants. Journal of Pharmaceutical Science. Vol. 553: 257-259, 263 Fessenden, R.J., Fessenden, J.S. 1995. Kimia Organik. Penerjemah: Pudjaatmaka, A.H. Jilid 2. Edisi Ketiga. Penerbit Erlangga. Jakarta. Hal. 407-409, 418, 437-439, 454-459 Universitas Sumatera Utara Gritter, R. J., Bobbitt, J. dan Schwarting, A. E. 1991. Pengantar Kromatografi. Penerjemah: Padmawinata, K. Ed 2. Penerbit ITB. Bandung. Hal. 107- 146 Harborne, J. B. 1987. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Penerjemah: Padmawinata, K dan Soediro, I. Ed. 2. Penerbit ITB. Bandung. Hal. 48-49, 147-149 Hostettmann, K., Hostettmann, M., dan Marston, A. 1995. Cara Kromatografi Preparatif : Penggunaan pada Isolasi Senyawa Alam. Penerjemah: Padmawinata, K., Penerbit ITB. Bandung. Hal. 9-12, 33-34 Mc Murry, J. 2007. Organic Chemistry a Biological Approach. USA: Thomson Books. Page 430-431 Muhtadi, A., Susilawati, Y dan Mulqie, L. 2004. Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Herba Peperomia pellucida L. H.B.K. pada Tikus Putih yang Diinduksi Aloksan. Jurnal Farmaka. Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran. Noerdin, D. 1985. Elusidasi Struktur Senyawa Organik dengan Cara Spektroskopi Ultralembayung dan Inframerah. Bandung : Angkasa. Hal. 38, 106, 111 Robinson, T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Penerjemah: Padmawinata, K. Penerbit ITB. Bandung. Hal. 139, 152-156 Sastrohamidjojo, H. 1985. Kromatografi. Yogyakarta : Penerbit Liberty. Hal. 1- 2, 29-32 Stahl. 1985. Analisis Obat Secara Kromatografi dan Mikroskopik. Penerjemah: Padmawinata, K. dan Soediro. Penerbit ITB. Bandung. Hal. 3-18 Utami, P. 2008. Buku Pintar Tanaman Obat. Cetakan I. Jakarta: Agromedia Pustaka. Hal. 232 Wijayakusuma, H. 2006. Atasi Asam Urat dan Reumatik ala Hembing. Jakarta: Puspa Swara. Hal. 46 World Health Organization. 1992. Quality Control Methods for Medicinal Plant Materials. WHO PHARM 92.559. Switzerland : Geneva, P 25-28. Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 Universitas Sumatera Utara Lampiran 2 Universitas Sumatera Utara Gambar 6. Tumbuhan suruhan Peperomia pellucida H.B.K. Lampiran 3 Universitas Sumatera Utara Gambar 7. Herba suruhan peperomiae pellucidae herba Lampiran 4 Universitas Sumatera Utara Gambar 8. Simplisia herba suruhan Peperomiae pellucidae herba Lampiran 5 Universitas Sumatera Utara Gambar 9. Mikroskopik serbuk herba suruhan Keterangan: 1. Trakhea 2. Rambut penutup 3. Stomata tipe anomositik 4. Sel epidermis 5. Serbuk sari 6. Berkas pembuluh tipe spiral 7. Kristal kalsium oksalat bentuk drusse dan prisma 8. Parenkim 9. Urat daun 10. Sel minyak Lampiran 6 Universitas Sumatera Utara

a. Perhitungan hasil penetapan kadar sari larut dalam air