spektroskopi serapandan spektroskopi emisi. Pengelompokkan ini berdasarkan atas apa yang diukur setelah terjadi interaksi antara radiasi elektromagnetik dan
sampel. Pembagian dapat juga berdasarkan daerah-daerah panjang gelombang dalam spektrum elektromagnetik. Cara pengukuran yang berasarkan spektroskopi
umumnya dinamakan spektroskopi dan jika sumber energi berupa sinarcahaya dan sistem detektor menggunakan sel fotolistrik maka metode pengukuran ini
dinamakan spektrofotometri Noerdin, 1985.
2.5.1 Spektrofotometri Ultraviolet
Spektrofotometri ultraviolet merupakan suatu teknik analisis berdasarkan atas pengukuran serapan suatu larutan yang dilalui radiasi monokromatis
ultraviolet. Kegunaan spektrofotometri ini terletak pada kemampuannya mengukur jumlah ikatan rangkap atau konyugas aromatis di dalam suatu molekul
Sudjadi, 1983. Spektrum serapan kandungan tumbuhan dapat diukur dalam larutan yang
sangat encer dengan pembanding blanko pelarut menggunakan spektrofotometer yang merekam otomatis. Senyawa tan warna diukur pada daerah panjang
gelombang 200-400 nm, senyawa berwarna pada panjang gelombang 400-800 nm.
Pelarut yang banyak digunakan untuk spektrofotometri UV ialah etanol 95 karena kebanyakan golongan senyawa larut dalam pelarut tersebut. Alkohol
absolut komersial harus dihindari karena mengandung benzena yang dapat menyerap di daerah sinar UV pendek. Pelarut yang sering digunakan ialah air,
etanol, metanol, heksana, eter minyak bumi dan eter. Pelarut seperti kloroform
Universitas Sumatera Utara
dan piridin umumnya harus dihindari karena menyerap kuat di daerah 200-260 nm Harbourne, 1987.
2.5.2 Spektrofotometri Inframerah
Spektrum inframerah senyawa tumbuhan dapat diukur dengan spektrofotometri inframerah yang merekam secara otomatis dalam bentuk larutan
dalam kloroform, karbontetrakloroida 1-5, atau bentuk padat yang dicampur dengan kalium bromida. Daerah pengukuran adalah daerah bilangan gelombang
4000-667 cm
-1
atau panjang gelombang 2,5-15 µ m, dan perekaman spektrum memakan waktu kira-kira 3 menit Noerdin, 1985.
Daerah pada spektrum inframarah di atas bilangan gelombang 1200 cm
-1
menunjukkan pita spektrum atau puncak yang disebabkan oleh getaran ikatan kimia atau gugus fungsi dalam molekul yang ditelaah. Daerah di bawah 1200 cm
-1
menunjukkan pita yang disebabkan oleh getaran seluruh molekul, dan karena kerumitannya dikenal sebagai daerah sidik jari. Intensitas berbagai pita direkam
secara subjektif pada skala sederhana: kuat K; strong, s, menengah M; Medium, m atau lemah L; weak, w.
Kenyataan yang menunjukkan bahwa banyak gugus fungsi dapat diidentifikasi dengan menggunakan frekuensi getaran khasnya mengakibatkan
spektrofotometri infra merah merupakan cara paling sederhana dan paling terandalkan dalam menentukan golongan senyawa yang terkandung dalam sebuah
molekul Harborne, 1987. Penafsiran spektrum inframerah dari suatu senyawa yang belum diketahui
harus ditujukan pada penentuan ada atau tidaknya beberapa gugus fungsional utama seperti C=O, O-H, N-H, C-O, C=C, C=N, NO
2
. Langkah-langkah yang
Universitas Sumatera Utara
umum dilakukan untk memeriksa pita-pita yang penting pada spektrum inframerah secara berurutan adalah Pavia et al., 1988:
1. Gugus Karbonil
Gugus C=O memberikan puncak yang kuat pada daerah bilangan gelombag 1820-1660 cm
-1
. 2.
Bila gugus C=O ada, periksalah gugus-gugus berikut jika C-O tidak ada langsung ke nomor 3.
Asam : periksalah gugus O-H, merupakan serapan melebar di daerah
3300-2200 cm
-1
. Amida
: periksalah gugus N-H, merupakan serapan medium di daerah 3500 cm
-1
, kadang-kadang dengan puncak rangkap. Ester
: periksalah gugus C-O, merupakan serapan medium di daerah 1300-1000 cm
-1
. Anhidrida : mempunyai dua serapan C=O di daerah 1810 dan 1760 cm
-1
. Aldehida : periksalah gugus C-H, merupakan dua serapan lemah di daerah
2850 dan 2750 cm
-1
yaitu di sebelah kanan serapan C-H. Keton
: kemungkinan bila kelima gugus di atas tidak ada. 3.
Bila gugus C=O tidak ada Alkohol atau fenol : periksalah gugus O-H, merupakan senyawa melebar di
daerah 3600-3300 cm
-1
yang diikuti adanya serapan C- O di daerah 1300-1000 cm
-1
. Amina
: periksalah gugus N-H, yaitu serapan medium di daerah 3500 cm
-1
.
Universitas Sumatera Utara
Eter : Periksalah gugus C-O tidak adanya O-H, yaitu
serapan medium di daerah 1300-1000 cm
-1
. 4.
Ikatan rangkap dua dan cincin aromatik -
Serapan lemah sampai medium dan tajam C=C di daerah 1650 cm
-1
. -
Serapan medium sampai kuat dan tajam pada daerah 1650-1450 cm
-1
sering menunjukkan adanya cincin aromatis.
- Buktikan kemungkinan di atas dengan memperhatikan serapan pada daerah
C-H aromatis di sebelah kiri 3000 cm
-1
, sedangkan C-H alifatis terjadi di sebelah kana daerah tersebut 2925 cm
-1
dan 2850 cm
-1
. 5.
Ikatan rangkap tiga -
Serapan medium dan tajam dari C ≡N di daerah 2250 cm
-1
. -
Serapan lemah dan tajam dari C ≡C di daerah 2150 cm-1
-1
. 6.
Gugus nitro Dua serapan yang kuat di daerah 1600-1500 cm
-1
dan 1390-1300 cm
-1
. 7.
Hidrokarbon -
Apabila keenam serapan di atas tidak ada. -
Serapan C-H alifatis di daerah sebelah kanan 3000 cm
-1
yaitu 2925 cm
-1
dan 2850 cm
-1
. -
Serapan yang sangat sederhana di daerah 1450 cm
-1
CH
2
dan 1375 cm
-1
CH
3
.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metode yang digunakan adalah metode deskriktif meliputi pengumpulan dan pengolahan sampel, penapisan fitokimia, pemeriksaan karateristik, pembuatan
ekstrak, KCV, KLT preparatif, uji kemurnian isolat dan identifikasi isolat secara spektrofotometri UV dan spektrofotometri IR.
3.1 Alat-alat yang digunakan
Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah alat-alat gelas laboratorium, blender Panasonic, eksikator, mikroskop Olympus, seperangkat
alat destilasi, separangkat alat penetapan kadar air, seperangkat alat kromatografi cair vakum, oven listrik Stork, elektromantel EM 2000, hairdryer Maspion,
neraca analitik Vibra AJ, neraca kasar Saherand, penangas air Yenaco, seperangkat alat kromatogramrafi lapis tipis Dessaga, lemari pengering,
spektrofotometer UV Milton Troy Spectronic 3000 array dan spektrofometer IR IR-Prestige 21.
3.2 Bahan-bahan yang digunakan
Bahan yang digunakan adalah herba suruhan Peperomiae pellucidae herba. Bahan kimia yang digunakan kecuali dinyatakan lain berkualitas pro
Universitas Sumatera Utara