Permasalahan Hipotesis Tujuan Penelitian Morfologi Padi

galur mutan mana yang toleran terhadap cekaman abiotik terutama salinitas. Sehingga ke depannya galur mutan tersebut dapat ditanam di daerah yang berkadar garam tinggi dan beradaptasi dengan baik terhadap cekaman faktor lingkungan BATAN, 2003 Salah satu faktor penentu keberhasilan perbanyakan tanaman secara in vitro adalah media kultur. Berbagai komposisi media kultur telah diformulasikan untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang dikulturkan. Komposisi media kultur yang digunakan dalam kultur in vitro berisi campuran garam mineral dari unsur makro, mikro, gula, protein, vitamin dan zat pengatur tumbuh ZPT Yusnita, 2003. Media kultur yang digunakan dalam penelitian ini adalah media dasar dan media perlakuan. Media dasar yang digunakan adalah media MS Murashige Skoog yang unsur hara makro, mikro dan vitaminnya cukup untuk kebutuhan pertumbuhan tanaman. Sedangkan media perlakuan yang digunakan adalah variasi konsentrasi NaCl mulai dari 0, 0.5, 1 dan 1.5, dan variasi konsentrasi ZPT IBA Indole Butyric Acid mulai dari 0, 2.5 dan 5. Dalam penelitian ini digunakan tiga galur mutan padi dari varietas Diah Suci DS yaitu observasi obs. 1700, obs.1701, obs.1704 dan varietas Diah Suci DS sendiri sebagai tanaman kontrol.

1.2 Permasalahan

Bagaimana pengaruh variasi konsentrasi NaCl dan ZPT IBA serta kombinasi keduanya pada media MS terhadap persentase daya hidup, tinggi dan panjang akar planlet dari padi varietas Diah Suci dan 3 galur mutannya.

1.3 Hipotesis

1. NaCl memberikan pengaruh terhadap persentase daya tumbuh, tinggi dan panjang akar planlet padi varietas DS dan 3 galur mutannya secara in vitro. 2. ZPT IBA memberikan pengaruh terhadap persentase daya tumbuh, tinggi dan panjang akar planlet padi varietas DS dan 3 galur mutannya secara in vitro. 3. Planlet padi varietas DS dan 3 galur mutannya memiliki perbedaan terhadap persentase daya tumbuh, tinggi dan panjang akar secara in vitro. 4. Kombinasi variasi konsentrasi NaCl dan ZPT IBA pada media MS berpengaruh terhadap persentase daya tumbuh, tinggi dan panjang akar planlet padi varietas DS dan 3 galur mutannya secara in vitro.

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi NaCl terhadap persentase daya tumbuh, tinggi dan panjang akar planlet padi varietas DS dan 3 galur mutannya secara in vitro. 2. Untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi ZPT IBA terhadap persentase daya tumbuh, tinggi dan panjang akar planlet padi varietas DS dan 3 galur mutannya secara in vitro. 3. Untuk mengetahui perbedaan persentase daya tumbuh, tinggi dan panjang akar planlet padi varietas DS dan 3 galur mutannya secara in vitro. 4. Untuk mengetahui pengaruh kombinasi variasi konsentrasi NaCl dan ZPT IBA terhadap persentase daya tumbuh, tinggi dan panjang akar planlet padi varietas DS dan 3 galur mutannya secara in vitro. 1.5 Manfaat Penelitian Hasil pengujian ini bertujuan untuk mendapatkan galur mutan padi dari varietas Diah Suci yang toleran terhadap salinitas. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Morfologi Padi

Padi termasuk golongan tanaman semusim atau berumur pendek kurang dari satu tahun dan berproduksi satu kali, setelah itu mati atau dimatikan. Tanaman padi secara morfologi dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu bagian vegetatif akar, batang dan daun dan bagian generatif bunga, buah, dan biji. 1. Bagian Vegetatif a. Akar Akar adalah bagian tanaman yang berfungsi menyerap air dan zat makanan dari dalam tanah, kemudian diangkut terus ke bagian atas tanaman. Akar tanaman padi dapat dibedakan lagi menjadi tiga yaitu: 1 akar serabut akar adventif; 2 akar rambut merupakan bagian akar yang keluar dari akar serabut, biasanya berumur pendek; dan 3 akar tajuk adalah akar yang tumbuh dari ruas batang terendah. Akar tajuk dibedakan lagi berdasarkan letak kedalaman akar di tanah yaitu akar yang dangkal dan akar yang dalam AAK, 1990. b. Batang Tanaman padi mempunyai batang yang beruas-ruas. Panjang batang tergantung pada jenisnya. Padi jenis unggul biasanya berbatang pendek atau lebih pendek daripada jenis lokal, sedangkan jenis padi yang tumbuh di tanah rawa panjang batang mencapai 2-6 m. Ruas batang padi berongga dan bulat. Di antara ruas batang padi terdapat buku, pada tiap-tiap buku duduk sehelai daun. Batang baru akan muncul pada ketiak daun, awalnya berupa kuncup, kemudian mengalami pertumbuhan dan akhirnya menjadi batang baru AAK, 1990. c. Daun Ciri khas daun padi adalah adanya sisik dan telinga daun. Hal ini yang dapat membedakan daun padi dengan daun jenis rumput yang lain. Ada pun bagian-bagian daun padi yaitu: 1 Helaian daun terletak pada batang, bentuknya memanjang seperti pita, panjang dan lebar helaian daun tergantung varietas padi; 2 Pelepah daun merupakan bagian daun yang menyelubungi batang, pelepah daun berfungsi memberi dukungan pada bagian ruas yang jaringannya lunak; dan 3 Lidah daun terletak pada perbatasan antara helai daun leaf blade dan upih. Panjang dan warna lidah daun berbeda-beda tergantung varietas padi. Lidah daun duduknya melekat pada batang. Lidah daun berfungsi mencegah masuknya air hujan di antara batang dan pelepah daunupih daun AAK, 1990. Keterangan : 1. Helaian daun leaf blade 2. Sisik daun ligule 3. Leher daun collar 4. Pelepah daun leaf sheath 5. Telinga daun auricle 6. Dasar helaian daun base of leaf blade Gambar 1. Daun Padi. Sumber : AAK, 1990 2. Bagian Generatif a. Bunga Malai adalah sekumpulan bunga padi spikelet yang keluar dari buku paling atas. Bulir-bulir padi terletak pada cabang pertama dan cabang kedua, sedangkan sumbu utama malai adalah ruas buku yang terakhir pada batang. Panjang malai tergantung pada varietas padi dan cara bercocok tanam. Panjang malai dapat dibedakan menjadi tiga macam ukuran, yaitu malai pendek kurang dari 20 cm, malai sedang antara 20-30 cm, dan malai panjang lebih dari 30 cm. Jumlah cabang pada setiap malai berkisar antara 15-20 buah AAK, 1990. Bunga padi merupakan bunga telanjang yang mempunyai enam benang sari, satu bakal buah serta dua tangkai putik. Bunga padi tersusun sebagai bunga majemuk dengan satuan bunga berupa floret, yang mana floret ini tersusun dalam spikelet, khusus untuk padi satu spikelet hanya memiliki satu floret. Lodicula merupakan daun mahkota yang telah berubah bentuk. Fungsi kelenjar lodicula ialah mengatur pembukaan bunga. Benang sari terdiri dari tangkai sari, kepala sari dan kandung serbuk. Tangkai sari padi tipis dan pendek, sedangkan pada kepala sari terletak kandung serbuk yang berisi tepung sari pollen. Kandung serbuk yang berisi tepung sari dapat terbuka, dan ini terjadi satu hari setelah keluar bulir. Bakal buah mengandung air cairan untuk kebutuhan lodicula, warnanya keunguanungu tua AAK, 1990. Keterangan : 1. Kepala sari 2. Tangkai sari 3. Palea 4. Lemma 5. Kepala putik 6. Lodicula 7. Tangkai bunga a b Gambar 2. a Malai Padi dan b Bunga Padi. Sumber : AAK, 1990 b. Buah Gabah atau buah padi adalah ovary yang telah masak, bersatu dengan lemma dan palea. Buah merupakan hasil penyerbukan dan pembuahan yang mempunyai bagian sebagai berikut: 1 Embrio lembaga. Terletak pada bagian lemma, pada bagian ini terdapat daun lembaga calon batang dan calon daun serta akar lembaga calon akar; 2 Endosperm. Merupakan bagian dari buah atau biji padi yang besar dan merupakan sumber cadangan makanan bagi tanaman padi yang baru tumbuh berkecambah, endosperm terdiri dari zat tepung yang diliputi oleh selaput protein dan mengandung zat gula, lemak, protein serta bahan atau zat-zat anorganik AAK, 1990. Gambar 3. Buah Padi dan Bagiannya. Sumber : Saenong, 1993

2.2 Syarat Tumbuh Padi