Latar Belakang Pengaruh kombinasi NaCI Dan ZPT IBA pada media MS terhadap pertumbuhan galur mutan padi secara In Vitro

BAB l PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Padi merupakan komoditi pertanian yang penting, kurang lebih 50 penduduk dunia memerlukannya sebagai bahan makanan pokok. Kebutuhan nasional akan padi saat ini meningkat namun produksinya cenderung menurun. Salah satu faktor penyebabnya adalah luas lahan sawah yang subur semakin menyempit dan telah beralih fungsi, diperkirakan dua puluh ribu hektar setiap tahun diperuntukkan bagi keperluan non pertanian seperti industri, pemukiman, jalan dan lain-lain. Mengoptimalkan tanaman padi di daerah sekitar pantai menjadi alternatif baru bagi para petani. Namun permasalahan yang timbul adalah tidak semua varietas padi tahan terhadap tanah dengan kadar garam tinggi dibandingkan tanah di lahan persawahan pada umumnya. Lestari dkk., 2005; Shannon dalam Jagau, 1993; BATAN, 2003. Salinitas merupakan keadaan terakumulasinya garam-garam terlarut dalam tanah, dan menjadi salah satu masalah yang sering dihadapi dalam pertanian di dataran rendah. Cekaman salinitas pada tanaman pangan dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi terganggu dan pada jenis yang rentan menyebabkan tanaman tidak dapat tumbuh. Untuk mengatasi cekaman salinitas pada tanaman salah satu caranya dilakukan melalui kultur jaringan untuk seleksi perbaikan toleransi salinitas, kekeringan, temperatur dan penyakit tanaman dalam program pemuliaan Nahlohy, dkk., 1997. Penggunaan varietas toleran salinitas adalah suatu usaha yang lebih baik untuk mengembalikan dan meningkatkan produksi padi di lahan yang bersifat salin dan asam Sembiring, H dan A. Gani, 2009 . Penelitian mengenai salinitas pada tanaman padi sudah pernah dilakukan oleh Dinata 1985 yang berjudul “Pengaruh Salinitas Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Padi Varietas Atomita II dan IR 32” dan Ishak 1994 yang berjudul “Analisis Kandungan Asam Amino Mutan Padi Oryza sativa L. C.V. Atomita-1 dan Atomita-2 serta Hubungannya dengan Toleransi Terhadap Salinitas”. Sedangkan penelitian mengenai salinitas secara in vitro diantaranya juga sudah pernah dilakukan oleh Basu, S dkk 2002 dengan mengamati pertumbuhan kalus padi dari varietas Basmati 370 yang sensitif dan varietas SR-26B yang toleran terhadap salinitas. Varietas Diah Suci DS adalah varietas padi BATAN hasil pemuliaan mutasi dengan sinar gamma dan telah dilepas sebagai Varietas Unggul Nasional oleh Deptan pada tahun 2003. Salah satu keunggulan dari varietas ini adalah potensi produksinya tinggi yaitu 9.4 tonhektar gabah kering giling dan penyebaran serta daerah penanamannya lebih luas dibandingkan dengan varietas padi BATAN lainnya. Tekstur nasi yang pulen dan daya adaptasi yang baik di lahan sawah dataran rendah sampai ketinggian 650 m diatas permukaan laut merupakan keunggulan lain varietas ini. Namun fenotipe tanaman yang masih cukup tinggi mendorong pemulianya untuk memperbaiki kembali varietas ini tanpa merubah sifat lainnya dengan perlakuan radiasi ulang sinar gamma sehingga dihasilkan varietas baru yang lebih baik. Tanaman padi dari varietas Diah Suci yang di radiasi ulang dan disebut galur mutan saat ini sudah memasuki tahap uji daya hasil. Dengan adanya kegiatan uji salinitas secara in vitro pada galur mutan padi varietas Diah Suci ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan galur mutan mana yang toleran terhadap cekaman abiotik terutama salinitas. Sehingga ke depannya galur mutan tersebut dapat ditanam di daerah yang berkadar garam tinggi dan beradaptasi dengan baik terhadap cekaman faktor lingkungan BATAN, 2003 Salah satu faktor penentu keberhasilan perbanyakan tanaman secara in vitro adalah media kultur. Berbagai komposisi media kultur telah diformulasikan untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang dikulturkan. Komposisi media kultur yang digunakan dalam kultur in vitro berisi campuran garam mineral dari unsur makro, mikro, gula, protein, vitamin dan zat pengatur tumbuh ZPT Yusnita, 2003. Media kultur yang digunakan dalam penelitian ini adalah media dasar dan media perlakuan. Media dasar yang digunakan adalah media MS Murashige Skoog yang unsur hara makro, mikro dan vitaminnya cukup untuk kebutuhan pertumbuhan tanaman. Sedangkan media perlakuan yang digunakan adalah variasi konsentrasi NaCl mulai dari 0, 0.5, 1 dan 1.5, dan variasi konsentrasi ZPT IBA Indole Butyric Acid mulai dari 0, 2.5 dan 5. Dalam penelitian ini digunakan tiga galur mutan padi dari varietas Diah Suci DS yaitu observasi obs. 1700, obs.1701, obs.1704 dan varietas Diah Suci DS sendiri sebagai tanaman kontrol.

1.2 Permasalahan