ketersediaan unsur hara bagi tanaman sehingga akan menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu.
Gambar 10. Persiapan sebelum mengukur tinggi tanaman pada planlet berumur 4 MST
Gambar 11. Pengukuran tinggi tanaman pada planlet berumur 4 MST
4.3 Panjang Akar
Panjang akar diamati pada umur 4 MST. Adapun hasilnya berdasarkan Uji Anova dan Uji Duncan’s pada taraf 5 memperlihatkan adanya pengaruh yang
berbeda terhadap panjang akar seperti yang ditampilkan pada tabel 7.
Tabel 7. Interaksi NaCl, ZPT IBA dan Galur terhadap panjang akar padi cm secara in vitro pada umur 4 MST
NaCl Tanaman Kontrol dan Galur Mutan
C DS
C
1
1700 IBA
IBA 2,5
5 2,5
5 8,70
ab
1,80
ijklmnop
2,13
hijklmnop
8,20
abc
4,32
efghi
4,50
efghi
0,5 9,23
a
4,81
defgh
3,28
ghijklmn
7,27
abcd
5,03
defgh
4,12
fghij
1 4,02
fghijk
3,14
ghijklmno
2,54
hijklmnop
3,36
ghijklm
2,79
ghijklmnop
3,23
ghijklmno
1,5 1,10
klmnop
0,00
p
0,34
op
0,75
lmnop
1,25
jklmnop
0,50
mnop
NaCl Tanaman Kontrol dan Galur Mutan
C
2
1701 C
3
1704 IBA
IBA 2,5
5 2,5
5 7,08
abcde
1,85
ijklmnop
3,23
ghijklmno
8,87
ab
4,41
efghi
4,33
efghi
0,5 6,44
bcdef
4,02
fghijk
2,93
ghijklmno
8,37
ab
3,94
fghijk
3,97
fghijk
1 3,63
fghijkl
5,70
cdefg
3,31
ghijklmn
3,96
fghijk
2,31
hijklmnop
5,62
cdefg
1,5 1,25
jklmnop
0,60
mnop
0,70
mnop
0,00
p
0,40
nop
0,00
p
Keterangan : Nilai rataan yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata α = 5
Pada pemberian konsentrasi NaCl hingga 1 dan IBA 0 tanaman kontrol mempunyai panjang akar yang paling baik dibandingkan dengan ketiga
galur mutan yaitu mencapai 4.02 cm. Pada pemberian konsentrasi NaCl 1.5 dengan IBA 0 panjang akar planlet rata-rata mengalami penghambatan
pertumbuhan baik pada tanaman kontrol dan ketiga galur mutan dengan rerata panjang akarnya 0-1.25 cm.
Pemberian konsentrasi NaCl 0 dan konsentrasi IBA hingga 5, galur mutan obs.1700 memiliki penampilan panjang akar yang lebih baik dari tanaman
kontrol dan kedua galur mutan lainnya dengan panjang akar 4.50 cm. Pada pemberian konsentrasi NaCl 1 dan IBA 5 galur mutan obs.1704 mempunyai
panjang akar yang lebih baik dibandingkan tanaman kontrol dan kedua galur mutan lainnya dengan panjang akar 5.62 cm. Dengan meningkatkan konsentrasi
NaCl hingga 1.5 dan IBA 5 pada tanaman kontrol dan keempat galur mutan tersebut terjadi penekanan pada panjang akarnya karena pemberian konsentrasi
NaCl dan IBA yang tinggi sehingga pertumbuhan panjang akarnya menjadi terhambat. Walaupun untuk galur mutan obs.1701, akarnya masih mengalami
pertumbuhan dengan panjang akar sekitar 0.70 cm dibandingkan tanaman kontrol dan kedua galur mutan lainnya. Ini terlihat dari pengamatan panjang akar secara
visual pada umur 4 MST yang menunjukkan bahwa warna akar padi pada konsentrasi NaCl 1.5 dan IBA 5 lebih suram dan rapuh dengan bulu-bulu akar
yang sedikit. Menurut McGuire dan Dvorah, 1981 dan Sriwidodo, 1985, dalam Dinata 1985, hal ini disebabkan karena tingginya konsentrasi NaCl dalam media
pertumbuhan tanaman dapat mengakibatkan terjadinya penekanan pertumbuhan panjang akar dan gangguan pada pembentukan akar-akar baru akibatnya dapat
mempengaruhi daya jelajah akar sehingga kemampuan untuk menjangkau unsur hara berkurang. Dengan demikian besarnya konsentrasi zat pengatur tumbuh
dalam hal ini IBA 5 secara bersamaan juga dapat merusak bagian yang terluka. Dengan kata lain, pengaruh lingkungan bergaram terhadap pertumbuhan
tanaman berhubungan langsung dengan ketahanan tanaman terhadap tekanan osmotik dan keracunan oleh ion-ion spesifik seperti natrium dan klorida. Tanaman
yang tumbuh pada daerah yang mempunyai kelarutan garam yang tinggi akan banyak menyerap ion dari garam-garam seperti Na
+
, Cl
-
dan SO
4 -
. Adanya aliran massa ke arah perakaran tanaman akan memungkinkan adanya gerakan dari ion-
ion tersebut ke arah perakaran tanaman, yang sampai pada batas tertentu dapat ditolelir oleh tanaman dan bila lebih akan bersifat sebagai racun Dinata, 1985.
Menurut Abidin 1980, ZPT yang tidak terlalu tinggi konsentrasinya yang
diberikan pada stek akar akan mendorong pertumbuhan panjang akar dan tunas. Sedangkan menurut Wudianto, 1989, dalam Harsanti dan Mugiono 2001,
sebenarnya tanaman itu sendiri sudah mempunyai hormon tersendiri dalam tubuh tumbuhan tersebut, namun berhubung yang ada pada tanaman itu jumlahnya
sangat sedikit maka perlu ditambah hormon sintetik yang diharapkan pertumbuhan tanaman menjadi lebih cepat dari sebelumnya.
Seperti penelitian yang dilakukan oleh Ishak 1994 bahwa penggunaan konsentrasi NaCl 1 dalam media MS telah menurunkan pertumbuhan panjang
akar padi Pelita II sebanyak 30 dan daun sekitar 47 terhadap kontrol, sedangkan padi Atomita-2 pertumbuhan panjang akarnya turun sekitar 9 dan
daun 38 terhadap kontrol, dan akar padi Atomita-1 sekitar 19 dan daun 37. Sedangkan penggunaan konsentrasi NaCl 1.5 pada pertumbuhan panjang akar
Pelita II menurun hampir 69 dan daun 68, pada Atomita-1 turunnya pertumbuhan panjang akar dan daun adalah 77 dan 67, sedangkan pada
Atomita-2 turunnya pertumbuhan panjang akar dan daun sekitar 74 dan 70. Selain itu juga menurut Blum, 1986, dalam Kurniasih 2002,
penambahan konsentrasi garam akan mengakibatkan lingkungan menjadi basa sehingga unsur
hara yang sebelumnya tersedia menjadi tidak tersedia, kemudian akar yang ekstensif dan panjang merupakan salah satu sifat tanaman yang tahan terhadap
salinitas karena akar tersebut akan mampu mengeksplorasi ke daerah-daerah yang lebih rendah kadar garamnya. Dengan demikian kadar garam yang tinggi dalam
larutan air di daerah perakaran tanaman menyebabkan tekanan osmotik yang tinggi dan berkurangnya ketersediaan unsur K bagi tanaman Bernstein, 1978,
dalam Dinata, 1985. Dimana menurut Doorenbos dan Pruitt, 1977, dalam Dinata
1985, kemampuan tanaman menyerap air pada lingkungan bergaram akan berkurang dan menimbulkan gejala mirip kekeringan yang ditandai dengan daun
cepat menjadi layu, terbakar, berwarna biru kehijauan, pertumbuhan daun yang kecil dan akhirnya tanaman mati kekeringan.
Gambar 12. Panjang akar pada perlakuan NaCl 0 dan IBA 0 pada umur 4 MST
Gambar 13. Panjang akar pada perlakuan IBA 0, 2,5 dan 5 umur 4 MST
Dari ketiga parameter yang diamati selama 4 MST yaitu persentase daya tumbuh planlet, tinggi planlet dan panjang akar diketahui bahwa pada kombinasi
pemberian konsentrasi NaCl hingga 1 dan IBA 0 hasilnya menunjukkan galur mutan obs.1700 dan obs.1704 rata-rata mempunyai persentase daya tumbuh yang
baik sekitar 90-100 dengan rata-rata tinggi planlet untuk obs.1700 mencapai
20.51 cm dan obs.1704 mencapai 18.80 cm, sedangkan rata-rata panjang akar untuk obs.1700 mencapai 3.36 cm dan obs.1704 mencapai 3.96 cm. Pada
konsentrasi NaCl 1 dan IBA 5 persentase daya tumbuh obs.1700 dan obs.1704 sekitar 80-100 dengan rata-rata tinggi planlet untuk obs.1700 dan
obs.1704 tidak berbeda jauh yaitu ± 20 cm, dan panjang akar obs.1700 hanya 3.23 cm sedangkan obs.1704 mencapai 5.62 cm.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan