konsentrasi   NaCl   sampai   1   dan   konsentrasi   IBA   0,   galur   mutan   obs.1700 memiliki persentase daya tumbuh lebih tinggi yaitu mencapai 100 dibandingkan
dengan tanaman kontrol dan kedua galur mutan lainnya obs.1701 dan obs.1704. Pada   pemberian   konsentrasi   NaCl   hingga   1.5   dan   IBA   0,   galur   mutan
obs.1700   masih   tetap   memiliki   persentase   daya   tumbuh   yang   lebih   baik dibandingkan tanaman kontrol dan kedua galur mutan lainnya tetapi persentase
daya tumbuhnya rendah yaitu hanya 30. Pada   pengamatan   persentase   daya   tumbuh   planlet   dengan   konsentrasi
NaCl 0 dan konsentrasi IBA hingga 5 menunjukkan bahwa persentase daya tumbuh galur mutan dan tanaman kontrol tidak jauh berbeda yaitu sekitar 80-
90. Hal ini menunjukkan bahwa tanpa pemberian perlakuan konsentrasi NaCl dan cukup diberikan perlakuan konsentrasi IBA sampai 5 tanaman kontrol dan
ketiga galur mutan tersebut mempunyai kemampuan hidup yang baik. Pada konsentrasi NaCl 1 dan IBA 5 persentase daya tumbuh planlet
yang   lebih   tinggi   terdapat   pada   galur   mutan   obs.1700   dengan   persentase   daya tumbuhnya adalah 100, sedangkan pada tanaman kontrol hanya 90, obs.1701
dan   obs.1704   mencapai   80.   Hal   ini   menunjukkan   bahwa   dengan   pemberian perlakuan NaCl 1 dan IBA 5, galur mutan obs.1700 mempunyai kemampuan
hidup   yang   paling   baik   dibandingkan   tanaman   kontrol   dan   kedua   galur   mutan lainnya.
4.2 Tinggi Planlet
Tinggi planlet diamati pada umur 2-4 MST. Adapun hasilnya berdasarkan Uji  Anova  dan   Uji   Duncan’s   pada   taraf   5   umur   2-4   MST   memperlihatkan
adanya pengaruh yang berbeda terhadap pertambahan tinggi planlet seperti yang ditampilkan pada tabel 4, 5 dan 6.
Tabel 4. Interaksi NaCl, ZPT IBA dan Galur terhadap tinggi planlet cm padi secara in vitro pada umur 2 MST
NaCl Tanaman Kontrol dan Galur Mutan
C DS
C
1
1700 IBA
IBA 2,5
5 2,5
5 14.12
a
13.15
ab
9.55
abcdef
11.61
abc
11.11
abc
11.97
abc
0,5 10.44
abcd
9.59
abcdef
9.07
abcdefg
9.26
abcdefg
8.88
abcdefg
9.53
abcdef
1 5.67
defghij
4.29
fghijk
4.31
fghijk
5.00
efghijk
4.20
ghijk
4.49
fghijk
1,5 0.73
jk
0.30
k
0.24
k
0.50
jk
1.15
jk
0.57
jk
NaCl Tanaman Kontrol dan Galur Mutan
C
2
1701 C
3
1704 IBA
IBA 2,5
5 2,5
5 11.94
abc
11.35
abc
11.48
abc
10.41
abcd
9.56
abcdef
10.26
abcde
0,5 10.14
abcde
8.66
bcdef
8.19
bcdefgh
9.11
abcdefg
7.80
cdefgh
8.65
bcdefg
1 6.67
cdefghi
3.98
ghijk
5.30
defghijk
4.62
fghijk
3.17
hijk
4.14
ghijk
1,5 2.60
ijk
0.92
jk
1.00
jk
0.30
k
0.30
k
0.10
k
Keterangan : Nilai rataan yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata α = 5
Tabel 5. Interaksi NaCl, ZPT IBA dan Galur terhadap tinggi planlet cm padi secara in vitro pada umur 3 MST
NaCl Tanaman Kontrol dan Galur Mutan
C DS
C
1
1700 IBA
IBA 2,5
5 2,5
5 21.39
a
20.18
ab
18.76
abcd
19.18
abcd
20.55
ab
21.17
a
0,5 17.90
abcd
20.18
ab
20.06
ab
19.06
abcd
17.64
abcde
20.20
ab
1 13.44
cdefg
10.45
fgh
16.06
abcdef
14.21
bcdefg
10.99
fgh
14.74
abcdefg
1,5 2.39
i
0.73
i
0.59
i
1.59
i
1.93
i
1.70
i
NaCl Tanaman Kontrol dan Galur Mutan
C
2
1701 C
3
1704 IBA
IBA 2,5
5 2,5
5 19.06
abcd
20.01
abc
19.82
abc
19.58
abc
19.82
abc
20.25
ab
0,5 18.48
abcd
20.27
ab
19.58
abc
18.50
abcd
18.96
abcd
18.80
abcd
1 14.98
abcdefg
11.64
efg
16.15
abcdef
13.01
defg
9.01
gh
10.71
fgh
1,5 5.15
hi
2.13
i
1.21
i
0.24
i
1.31
i
0.17
i
Keterangan : Nilai rataan yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata α = 5
Tabel 6. Interaksi NaCl, ZPT IBA dan Galur terhadap tinggi planlet cm padi secara in vitro pada umur 4 MST
NaCl Tanaman Kontrol dan Galur Mutan
C DS
C
1
1700 IBA
IBA 2,5
5 2,5
5 29.86
abc
26.68
abcde
27.64
abcde
23.63
abcdefgh
27.01
abcde
28.63
abcd
0,5 27.91
abcde
30.07
ab
32.87
a
24.18
abcdefgh
25.17
abcdefg
27.11
abcde
1 19.73
defghi
15.37
hi
23.40
abcdefgh
20.51
bcdefghi
16.29
ghi
19.66
defghi
1,5 3.06
k
0.00
k
1.34
k
3.31
k
3.68
k
3.22
k
NaCl Tanaman Kontrol dan Galur Mutan
C
2
1701 C
3
1704 IBA
IBA 2,5
5 2,5
5 24.60
abcdefgh
20.38
cdefghi
27.25
abcde
25.80
abcdef
27.84
abcde
28.52
abcd
0,5 24.24
abcdefgh
25.95
abcdef
27.82
abcde
25.57
abcdef
28.17
abcde
28.60
abcd
1 19.34
defghi
16.61
fghi
21.92
bcdefgh
18.80
efghi
12.00
ij
19.84
defghi
1,5 6.05
jk
2.14
k
3.14
k
0.00
k
1.00
k
0.00
k
Keterangan : Nilai rataan yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata α = 5
Pemberian konsentrasi NaCl hingga 1 dan IBA 0 pada tabel 4 umur 2 MST   menunjukkan   bahwa   tinggi   planlet   galur   mutan   obs.1701   lebih   baik   dari
tanaman kontrol dan kedua galur mutan lainnya dengan tinggi planlet 6.67 cm. Sedangkan pada konsentrasi NaCl 1.5 dan IBA 0 rata-rata planlet mengalami
penghambatan pertumbuhan baik itu pada tanaman kontrol maupun kedua galur mutan   yaitu   obs.1700   dan   obs.1704,   sedangkan   pada   galur   mutan   obs.1701
tanaman masih bertahan hidup dengan tinggi planletnya mencapai 2.60 cm. Hal ini  menunjukkan  bahwa  dengan  pemberian  konsentrasi  NaCl  sampai  1.5  dan
tanpa   pemberian   konsentrasi   IBA   0   pada   umur   2   MST   ternyata   dapat mempengaruhi kemampuan hidup planlet tanaman kontrol dan ketiga galur mutan
padi walaupun pertambahan tinggi planletnya tidak sebaik konsentrasi NaCl 1.
Pemberian   konsentrasi   NaCl   0   dan   IBA   hingga   5,   galur   mutan obs.1700 dan obs.1701 memiliki penampilan tinggi planlet yang lebih baik dari
tanaman kontrol dan galur mutan obs.1704 dengan tinggi planlet masing-masing mencapai 11.98 cm dan 11.48 cm. Pada kombinasi konsentrasi NaCl 1 dan IBA
5   hanya   galur   mutan   obs.1701   yang   memiliki   tinggi   planlet   lebih   baik dibandingkan   tanaman   kontrol   dan   kedua   galur   mutan   lainnya   dengan   tinggi
planlet 5.3 cm. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian variasi konsentrasi NaCl dan   IBA   serta   kombinasi   keduanya   ternyata   mempengaruhi   penampilan   tinggi
planlet pada umur 2 MST. Hasil pengamatan umur 4 MST tinggi planlet pada tabel 6 menunjukkan
bahwa pemberian konsentrasi NaCl hingga 1 dan IBA 0 ternyata galur mutan obs.1700   mempunyai   tinggi   planlet   yang   lebih   baik   dari   tanaman   kontrol   dan
kedua   galur   mutan   lainnya   dengan   tinggi   planlet   20.51   cm.   Sedangkan   pada konsentrasi NaCl 1.5 dan IBA 0 rata-rata planlet mengalami penghambatan
pertumbuhan yaitu pada tanaman kontrol, galur mutan obs.1700, obs.1701 tinggi planlet   berkisar   antara   3.06–6.05   cm,   sedangkan   pada   galur   mutan   obs.1704
planlet tidak tumbuh sama sekali. Pada pemberian konsentrasi NaCl 0 dan IBA hingga   5,   galur   mutan   obs.1700   dan   obs.1704   memiliki   penampilan   tinggi
planlet   yang   lebih   baik   dari   tanaman   kontrol   dan   galur   mutan   lainnya   dengan tinggi planlet masing-masing mencapai 28.63 cm dan 28.52 cm. Sedangkan pada
pemberian kombinasi dengan konsentrasi NaCl 1 dan IBA 5 hanya tanaman kontrol   dan   galur   mutan   obs.1701   memiliki   tinggi   planlet   yang   lebih   baik
dibandingkan   kedua   galur   mutan   lainnya   dengan   masing-masing   tinggi   planlet 23.40 cm dan 21.92 cm. Pada pemberian konsentrasi NaCl 1.5 dan IBA 5
hanya   galur   mutan   obs.1700   dan   obs.1701   yang   masih   dapat   tumbuh   dengan tinggi planlet masing-masing 3.22 cm dan 3.14 cm.
Menurut Suwarno 1985, pemberian NaCl pada konsentrasi yang berbeda dapat  meningkatkan   kerusakan   daun   dan   menurunkan   jumlah   anakan,   tinggi
tanaman, serta bobot kering tajuk, akar dan total tanaman. Hal ini juga terlihat pada data  di tabel  6  yaitu  dengan pemberian  variasi konsentrasi NaCl  ternyata
berpengaruh   terhadap   tinggi   planlet   tanaman   kontrol   dan   ketiga   galur   mutan. Dimana galur mutan obs.1701 dan tanaman kontrol planlet masih dapat tumbuh
dengan rata-rata tinggi planlet 22-23 cm. Dengan meningkatnya konsentrasi NaCl 1.5 dan IBA 5 ternyata hanya galur mutan obs.1700 dan obs.1701 yang masih
dapat tumbuh dengan tinggi planlet ± 3 cm sedangkan tanaman kontrol dan galur mutan obs.1704 pertumbuhannya terhambat dan akhirnya planlet mati.  Menurut
IRRI,   1977,  dalam  Dinata   1985   menyatakan   bahwa   semakin   tinggi   salinitas, maka   konsentrasi   Na,   Ca,   Mg   dan   Mn   dalam   media   akan  semakin   bertambah,
sedangkan kelarutan P akan menurun. Dalam hal ini NaCl 1.5 dapat menekan pertumbuhan planlet padi yang disebabkan oleh tidak seimbangnya serapan unsur
hara,   kekahatan   unsur   P,   terganggunya   sintesis   protein   dalam   tanaman,   serta adanya keracunan Na dan Cl Dinata, 1985.
Menurut  Lehman,   dkk.,   1984,  dalam  Dinata   1985,  meningkatnya salinitas   dapat   menekan   tinggi   tanaman   dan  panjang   akar.  Hal   ini  dikarenakan
penekanan  terhadap   komponen-komponen   tersebut   menyebabkan   meningkatnya tekanan   osmotik,   berkurangnya   aktivitas   fisiologi   tanaman,   menurunnya
kemampuan   tanaman   menyerap   air   disamping   adanya   akumulasi   sejumlah   zat racun. Selain itu dengan meningkatnya salinitas akan terjadi ketidakseimbangan
ketersediaan unsur hara bagi tanaman sehingga akan menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu.
Gambar 10. Persiapan sebelum mengukur tinggi tanaman pada planlet berumur 4 MST
Gambar 11. Pengukuran tinggi tanaman pada planlet berumur 4 MST
4.3 Panjang Akar