Majelis Raja-Raja dan Kerajaan

dengan dasar-dasar dan Pemerintahan Negara, dan ada pula yang mengatur rapat Majelis Raja-Raja yang terdiri dari dua bagian. Bagian pertama ialah rapat yang dihadiri oleh anggota-anggota majelis, Yang di-Pertuan Agong tidak turut serta. Sedangkan bagian kedua ialah rapat yang dihadiri oleh Yang di-Pertuan Agong bersama dengan Perdana Menteri.

3. Majelis Raja-Raja dan Kerajaan

Bagaimanapun Perlembagaan tidak menyebutkan secara jelas bahwa Perlembagaan memberikan kesempatan bagi Majelis Raja-Raja untuk bertemu dengan pihak kerajaan pusat secara formal dan resmi, di samping menyediakan platform untuk semua negeri bertemu dengan pusat. Inilah implikasi rapat, khususnya dalam hubungan fungsi dan hak majelis. Tidak secara langsung, pembahsan berbagai hal akan dapat diadakan. Perlembagaan menetapkan bahwa dalam membicarakan hal-hal dasar negara, anggota Majelis Raja-Raja harus menerima nasehat kerajaan. Mungkin ini dimaksudkan untuk pengambilan keputusan secara benar banwa anggota- anggota majelis perlu mendengar nasehat sebelum mengemukakan persoalannya atau pendapatnya. Bagaimanapun, perlembagaan menghendaki anggota Majelis Raja- Raja diiringi penasehat yang terdiri dari ketua kerajaan atau mereka yang menganggotai kerajaannya. Ini sama dengan konsep Raja Berperlembagaan dan kerajaan yang memerintah sebagai pemegang kekuasaan yang bertanggungjawab kepada para pemilih. Sebagian dari keputusan majelis, mungkin terpaksa dilaksanakan oleh kerajaan. Peraturan Majelis Raja-Raja menetapkan bahwa para Menteri Besar dan Ketua Menteri adalah penasehat tetap bagi raja-raja dan Yang Dipertua Negeri. Sekiranya majelis membahas hal-hal yang berhubungan dengan institusi beraja termasuk pemilihan Yang di-Pertuan Agong, penasehat ini tidak perlu hadir. Peraturan Majelis Raja- Raja menyatakan bahwa sekiranya penasehat itu tidak dapat hadir, anggota- anggota tersebut akan melantik seorang anggota kerajaan yakni Anggota Majelis Musyawarah Kerajaan atau Kabinet Negeri di Sabah dan Sarawak. Penasehat pengganti ini harus diumumkan kepada Penyimpan Mohor Besar Raja-Raja. Meskipun pelantikan seorang yang tidak beranggota kerajaan tidak disebut oleh Perlembagaan, ini jelas bertentangan dengan tujuan awal mengapa anggota Majelis Raja-Raja perlu disertai oleh penasehat. Sejajar dengan kedudukan ketua-ketua negeri di sisi perlembagaan adalah tidak benar jika mereka memilih sendiri siapa yang berhak mengiringi mereka ke musyawarah majelis.

C. Fungsi Majelis Raja-Raja