Mendirikan Pesantren MENGENAL SYEKH MUHAMMAD MUHADJIRIN AMSAR ADDARY

xxvii seperti madrasah, maupun di berbagai majlis ta’lim. Beliau mengajar diberbagai tempat, diantaranya Bekasi, Cikarang, Tambun, Pondok Ungu, Cengkareng dll. Kecintaan beliau dalam mengajar sangat besar, sehingga dalam kondisi sakit pun beliau tetap mengajar. Bahkan dalam posisi berbaring pun beliau masih mengajar para santrinya. Aktivitas keseharian beliau adalah mengajar di madrasah dan dipesantren. Dimulai setelah shalat subuh sampai pukul 06.00 WIB mengajar santri putra tingkat marhalah ula. Pukul 07.30 WIB sd 11.00 WIB mengajar di madrasah tingkat Tsanawiyah, Aliyah ketika masih mudakuat dan Marhalah ketika sudah tua. Pukul 14.00 WIB mengajar santri perempuan. Ba’da shalat maghrib mengajar santri putra tingkat Marhalah dan guru. Ba’da shalat Isya mengajar kaum bapak. Selain itu, beliau pernah terlibat dalam organisasi ulama seperti Majlis Ulama Indonesia Kota Bekasi walaupun tidak secara aktif. Demikianlah aktivitas dakwah dan organisasi Kyai Muhadjirin yang beliau lakukan sampai menjelang akhir hayatnya.

M. Mendirikan Pesantren

Setelah kembali dari Mekah al-Mukaramah dan setelah menikah, Kyai Muhadjirin mengabdikan dirinya pada sebuah perguruan menengah Islam di Bekasi yang bernama Pesantren Bahagia Perguruan ini dipimpin oleh K.H. Abdurahman Shadri yang merupakan mertuanya. Pengabdiannya pada perguruan ini terus berlanjut sampai beliau diangkat menjadi kepala sekolah. Setelah K.H. Abdurahman Shadri wafat, mulai terjadi ketidaksesuaian dengan pengurus lainnya yang berlangsung cukup lama sehingga beliau xxviii memutuskan untuk melepaskan jabatannya dan mengundurkan diri dari kepengurusan Pesantren Bahagia. Setelah itu, mulailah Kyai Muhadjirin merealisasikan cita-citanya untuk mendirikan lembaga pendidikan 15 .. Akhirnya beliau berhasil membangun sebuah lembaga pendidikan yang ia namakan Annida al-Islami. Nama ini terilhami dari doa beliau yang berbunyi, “Rabbana Innana Sami’na Munadian Yunâdi lil Îmân”. Pada awal pembentukannya, belum tersedia tempat untuk belajar. Untuk sementara perguruan menggunakan lokal milik Bpk. R. H. Ahmad Rus di Jalan Alun-Alun Barat sekarang Jalan Veteran Bekasi. Pembukaannya dimulai pada hari Rabu tgl 03 April 1963 dengan susunan kepengurusan : Ketua I. K.H. Abdul Hamid, Ketua II. K.H. M. Muhadjirin, Sekretaris. R.H.Ahmad Rus dan Bendahara M. Ibrahim. Kemudian pada tanggal 06 Agustus tahun 1963, Kyai Muhadjirin membeli sebidang tanah di Kampung Mede sebagai awal dimulainya pembangunan Annida al Islami. Selanjutnya pada tahun 1984 didirikanlah pondok pesantren diatas tanah wakaf Nyak Manduh dan atas permintaan para alumni untuk dapat meneruskan belajar di Annida, maka Kyai Muhadjirin menutuskan untuk mendirikan Majma’ Marhalatul ‘Ulya. Pada tahun 1992, dibentuklah sebuah yayasan berbentuk badan hukum yang dapat mengayomi seluruh kegiatan Yayasan yang bernama Al-Hanin. Seiring berjalannya waktu, terus terjadi perkembangan pada Perguruan Islam Annida. Pada tahun 2002, perguruan Islam Annida mendapatkan bantuan lab bahsa dari pemerintah. Pada bulan Mei 2002, Annida dipercaya sebagai pengurus 15 Buku Kenangan Alumni Annida al-Islami Angkatan 2002, hal. 12 xxix Poskentren Pos Kesehatan Pesantren, yang kemudian dialih lokasikan ke Jl. K.H. Mas Mansyur no 19. dan pada bulan Maret tahun 2003, Dewan Akreditasi Madrasah DAM menyatakan puas terhadap Ma’had Annida dan menetapkannya sebagai sekolah percontohan DAM se-Jawa Barat.

N. Karya-Karyanya