Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hadis merupakan salah satu pilar utama dalam Islam. Kedudukannya nomor dua setelah al-Quran sebagai sumber hukum Islam. Hadis juga merupakan penuntun kehidupan umat agar tidak tersesat dan salah jalan dan melalui hadis memungkinkan umat Islam untuk dapat meniru kehidupan Nabi Saw. sedekat mungkin. Di sinilah, pentingnya peran hadis dalam kehidupan umat manusia. Karena fungsinya tersebut, seyogyanya hadis dapat mudah difahami untuk segera diamalkan. Namun pada kenyataannya masih banyak umat yang kesulitan memahami kandungan hadis. Karena untuk memahami suatu hadis perlu dilihat dari berbagai sisi, diantaranya asbabul wurud, kontekstualnya, segi psikologis, maslahah mursalah, balaghah dll. Oleh karena itu, para ulama ahli hadis menulis berbagai kitab hadis yang menjelaskan maksud dan kandungan suatu hadis. Kitab ini dikenal dengan sebutan kitab Syarh Hadîs. Contoh yang paling popoler adalah Fath u\al Bâri’ Syarh Sahih Bukhâri karya al-Hafidz Ibn. Hajar al-Asqalani, Sahîh Muslim bi Syarhi an-Nawawi, ‘Aunil Ma’bud Syarh Abi Daud dll. Disamping kitab-kitab mu’tabar tersebut, juga terdapat karya-karya ilmu hadismusthalah al-hadits diantaranya adalah Muqadimah Ibnu Shalah, Taysir Mustalah al-Hadis karya Dr. Mahmud at-Thahan dll. Dari sekian banyak karya dalam bidang hadis dan ilmu hadis, sebagian besar atau bahkan seluruhnya ditulis oleh ulama-ulama Timur Tengah. Jarang sekali xi ditemukan karya ulama-ulama Nusantara Indonesia dalam bidang hadis kecuali beberapa orang yaitu, Syekh Nawawi Banten, Tanqihul Qaul lil Hasis Syarah Lubâb al-Hadîts li al-Imam Suyuthi, Syekh Muhammad Mahfudz at-Tirmasi lewat karyanya Manhaj Dzawin Nadhor syarah Manzumatul Ilmil Atsar. Entah karena terbatasnya informasi yang masuk sehingga sulit melacak karya-karya ulama Indonesia dalam bidang hadis, atau karena memang para ulama Indonesia terdahulu jarang yang menulis karya tentang hadis. Artinya meraka lebih terfokus pada kajian Islam yang lain, misalnya tafsir, fiqih, tauhid, tasawuf, dll. Namun demikian, ternyata ada juga beberapa ulama Indonesia yang ahli dalam bidang hadis dan menelurkan karya dalam bidang hadis selain dua orang diatas, diantaranya Syekh Yasin al-Fadani 1 melalui karyanya ‘Arba’una Haditsan dan Hadits Musalsal, Syekh Yusuf al-Maqossari 2 , Hadratusy Syekh K.H. Hasyim Asy’ari, Habib Abdulqadir Balfaqih Malang 3 , dan Syekh K.H. Muhammad Muhadjirin Amsar ad-Daary selanjutnya ditulis K.H MuhadjirinKyai Muhadjirin. Nama yang disebutkan terakhir merupakan ulama ahli hadis yang cukup produktif menelurkan karya dalam bidang hadis dan ilmu-ilmu keislaman lainnya. Diantara beberapa karyanya dalam bidang hadis adalah Al-Qaul al-Hatsîts fî Musthalah al-Hadîts, Al-Istidzkâr, Ta’liqot ‘ala Matan Baiquni dan Misbah al- Zalam Syarah Bulugh al-Marom min Adillat al-Ahkam. Karyanya ini, sampai saat ini masih dikaji oleh santri-santrinya di Pondok Pesantren Annida al-Islami 1 Keterangan ini penulis dapat dari K.H. Saifuddin Amsir. Beliau salah satu staf pengajar pada fakultas Ushuluddin dan Filsafat. 2 Tudjimah, et ai, Syekh Yusuf Makasar : Riwayat Hidup, Karya dan Ajarannya, Jakarta, Departemen P K, 1987 h. 31 3 httpwww.redaksi_alkisah.com xii Bekasi yang beliau dirikan pada tanggal 13 April 1963. Selain itu, kitab Misbahuzholam Syarah Bulughul Marom min Adillatil Ahkam sampai saat ini masih dikaji pada sebuah pengajian di daerah Pondok Kopi setiap Selasa pagi oleh murid kesayangannya yaitu K.H. Muhafudz Asirun, pimpinan Pondok Pesantren Al-Itqon Cengkareng. Penulis beranggapan, penting bagi kita khususnya mahasiswa Tafsir-Hadis untuk mengetahui perkembangan kajian hadis dinegri sendiri dan memetakan perkembangannya setahap demi setahap untuk mengetahui seberapa besar perkembangan kajian hadis di Indonesia. Hal ini dilakukan dengan maksud agar kita punya data yang memadai tentang ulama-ulama ahli hadis nusantara yang menelurkan karya dalam bidang hadis dan menginventarisir karya-karya ulama tersebut sebagai acuan ilmiah, khususnya dalam ilmu hadis. Hal ini berangkat dari kenyataan sulit mencari informasi atau buku-buku yang menjelaskan tentang perkembangan hadis di Indonesia dan jumlahnya masih sedikit dibandingkan kajian tafsir di Indonesia. Berdasarkan asumsi di atas, penulis merasa penting untuk melakukan kajian ini untuk mengungkap dan memaparklan bahwa ada dan mungkin masih banyak ulama-ulama Indonesia yang ahli dan menghasilkan karya dalam bidang hadis. Dalam hal ini yang penulis bahas adalah K.H Muhadjirin dengan karya-karyanya dalam bidang hadis. Penulis memilih kajian ini karena, 1 K.H. Muhadjirin merupakan sosok ulama hali hadis namun belum banyak yang mengenal pribadi beliau maupun karya-karyanya 2 Karya-karyanya ini sampai sekarang masih dikaji para santrinya dilingkukngan pondok pesantren khususnya dan murid- xiii muridnya dilingkungan masing-masing 3 Karya-karyanya ini dapat dijadikan referensi dalam mempelajari hadis dan musthalah al-hadits namun masih diedarkan terbatas pada Ma’had Annida. 4 Sebagai orang yang tinggal di Bekasi, penulis ingin mengabdikan diri kepada alm. K.H. Muhadjirin melalui skripsi ini.

B. Batasan dan Perumusan Masalah