Berumah Tangga Aktivitas Dakwah dan Organisasi

xxvi Demikianlah beberapa orang murid Kyai Muhadjirin 12 yang telah mengembangkan dakwahnya di daerahnya masing-masing. Disamping itu masih banyak murid-murid Kyai Muhadjirin yang tersebar diberbagai daerah.

K. Berumah Tangga

Kyai Muhadjirin kembali ke Indonesia pada tahun 1955 setelah selama 9 tahun bermukim di Mekah, Arab Saudi. Sekembalinya dari Mekah, beliau melakukan perjalanan keberbagai penjuru tanah Jawa dan Sumatera untuk menemui para ulama yang terdapat di daerah tersebut. Perjalanan tersebut berlangsung selama dua tahun. Setelah selesai dari pengembaraannya, pada tahun 1957 Kyai Muhadjirin menikah dengan Hj. Hannah, putri K.H. Abdurahman Shodri 13 .. Beliau adalah putra dari Mu’allim Shadri salah seorang ulama yang pernah menjadi anggota konstituante. Dari pernikahannya ini, Kyai Muhadjirin dikaruniai delapan orang anak 4 putra dan 4 putri. Mereka secara berturut-turut adalah, Hj. Faiqoh Muhadjirin, H. Muhammad Ihsan Muhadjirin, H. Ahmad Zufar alm. meninggal pada tgl 07 September 2003, Hj. Badi’ah Muhadjirin, Hj. Rufaida Muhadjirin, H. Dhiyaul Maqdisi Muhadjirin dan H. Muhammad Aiz Muhadjirin.

L. Aktivitas Dakwah dan Organisasi

Dakwah yang digeluti Kyai Muhadjirin adalah mengajar dan menulis 14 Namun aktivitas dakwah utamanya adalah mengajar, baik di lembaga formal 12 Keteranagn ini berdasarkan wawancara penulis dengan K.H. Aiz Muhadjirin, putra ke delapan Kyai Muhadjirin. Hasil wawancara dapat dilihat pada lampiran. 13 Keteranagn ini berdasarkan wawancara penulis dengan K.H. Aiz Muhadjirin, putra ke delapan Kyai Muhadjirin. Hasil wawancara dapat dilihat pada lampiran. 14 Keteranagn ini berdasarkan wawancara penulis dengan K.H. Aiz Muhadjirin, putra ke delapan Kyai Muhadjirin. Hasil wawancara dapat dilihat pada lampiran. xxvii seperti madrasah, maupun di berbagai majlis ta’lim. Beliau mengajar diberbagai tempat, diantaranya Bekasi, Cikarang, Tambun, Pondok Ungu, Cengkareng dll. Kecintaan beliau dalam mengajar sangat besar, sehingga dalam kondisi sakit pun beliau tetap mengajar. Bahkan dalam posisi berbaring pun beliau masih mengajar para santrinya. Aktivitas keseharian beliau adalah mengajar di madrasah dan dipesantren. Dimulai setelah shalat subuh sampai pukul 06.00 WIB mengajar santri putra tingkat marhalah ula. Pukul 07.30 WIB sd 11.00 WIB mengajar di madrasah tingkat Tsanawiyah, Aliyah ketika masih mudakuat dan Marhalah ketika sudah tua. Pukul 14.00 WIB mengajar santri perempuan. Ba’da shalat maghrib mengajar santri putra tingkat Marhalah dan guru. Ba’da shalat Isya mengajar kaum bapak. Selain itu, beliau pernah terlibat dalam organisasi ulama seperti Majlis Ulama Indonesia Kota Bekasi walaupun tidak secara aktif. Demikianlah aktivitas dakwah dan organisasi Kyai Muhadjirin yang beliau lakukan sampai menjelang akhir hayatnya.

M. Mendirikan Pesantren