Al-Istidzkar PERAN DAN KONTRIBUSI SYEKH MUHAMMAD MUHADJIRIN

xxxviii

A. Al-Istidzkar

24 Al-Istidzkar adalah kitab musthalah al-hadits yang dikarang oleh Kyai Muhadjirin untuk menambah pelajaran disiplin ilmu hadis karena beliau telah mendirikan Pesantren Annida al-Islami yang tingkat pendidikannya lebih tinggi dibanding dengan santri yang ada di Pesantren Bahagia. Kitab ini terdiri dari 196 halaman. Kitab ini selesai ditulis dan dikoreksi pada tanggal 28 Muharam 1393 H4 Maret 1973. Pertama kali diterbitkan oleh Ma’had Annida pada tahun 1978. Telah terjadi perbaikan redaksi oleh H. Muhyiddin dan mengalami cetak ulang sebanyak lima kali. Karya yang ada pada penulis adalah cetakan ke lima tahun 1424 H2003 M. • Metode penulisan : Dimulai dengan bismilahirahmanirahim. Lalu menyebutkan judul yang akan dibahas, setelah itu ditulis baitnya. Setiap satu bait ditulis menjadi dua baris, setelah itu langsung dijelaskan maksudnya disertai dengan ayat-ayat al-Qur’an dan hadis-hadis yang berkaitan. Memaparkan jika ada perbedaan diantara para muhaditsin dalam memahami suatu definisi. Dalam kitab ini, Kyai Muhadjirin tidak merinci pembahasan secara bahasa dan istilah, tetapi dijelaskan langsung pengertiannya dengan mengutip pendapat para ulama ahli hadis. • Contoh pembahasan, hal 18 ا ّ ﺎآ ﺔ ا ﻰ ﻮهو 38 24 Syekh Muhammad Muhadjirin, Al-Istidzkar, Annida al-Islami, Bekasi, cet. ke lima. 1424 H2003 M. xxxix ﺮ ﺮ نا ودو ﺎ ر تﺮ اﺬه ّنﻷ 39 ا ﻰ ﺎ ﺮﻜ نود Hadis Hasan Hadis hasan dalam hujjah sama seperti hadis shahih Dan selainnya apabila dijadikan hujjah mesti ditarjih Karena perawi hadis ini lebih sedikit hafalannya Bukan tertolak untuk mendapatkannya جﺎ ا ﺔ ﻰ ا ﺪ ﺎآ ا ﺪ ﺎ . ﻰ ا ﺪ و ﺮ اﺮ آﺎ ا ا . ﻰ نﺎ ا ﺪ ح ا ا لﺎ ﺪ ﻬ ﺎ ا اﻮ ﺎ ﻬ آ فاﺮ ا أ نﺎ ا ن : ﺎ هﺪ ا ﺎ ﻮهو ﺮ ّا ﺮ ﺔ هأو رﻮ دﺎ ا ﻰ و بﺬﻜ ﺎ ﺎ ﻬ و وﺮ ﺎ ﺄ ا ﺮ آ و ﻰ إ ﺎ ﺪ ا و ﺪهﺎ وا . اور ﺮﻬ ا ﺎ ﻮهو اﺬ ﺎ ﻬ ﺎ ا لﺎ ر ﺮ ﺎ ﺎ او ﺎ و ﺔ ﺎ أو ﺎ ﺪ . Hadis hasan seperti hadis shahih dalam sahnya berhujjah. Terdapat banyak perbedaan dalam pengertian hadis hasan. Ibnu Shalah berkata setelah meneliti kesimpulan perkataan dan penggunaan hadis oleh para ulama, bahwa hadis hasan terbagi dua macam : 1 Hasan li ghairihi, yaitu hadis yang didalamnya terdapat perawi yang mastur tertutup yang tidak jelas. Tetapi bukanlah perawi yang pelupa dan sering melakukan kesalahan dalam riwayat-riwayatnya dan bukan perawi yang tertuduh berbuat dusta dalam hadis juga bukan orang yang tergolong fasik, dengan syarat mendapat pengukuhan dari perawi lain baik berstatus mutabi’ atau syahid. 2 Hasan li dzatihi, yaitu hadis yang perawinya terkenal orang yang jujur, terpercaya, namun kekuatan dan kesempurnaan hafalannya tidak sampai derajat perawi hadis shahih.

B. Al-Qaul al-Hatsits fi Mustalah al-Hadits