Pendidikan Akhlak Anak Usia Dini

pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. 126

2. Pendidikan Akhlak Anak Usia Dini

1. Pengertian Pendidikan Akhlak Istilah pendidikan berasal dari kata “didik” dengan memberinya awalan “pe” dan akhiran “an”, mengandung arti “perbuatan” hal, cara, dan sebagainya. Istilah pendidikan ini semula berasal dari bahasa Yunani, yaitu “paedagogie” yang merupakan kata majmuk dari kata “paes” yang berarti anak dan kata “ogo” yang berarti aku membimbing berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. 127 Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan “education” yang berarti pengembangan atau bimbingan. Dalam bahasa Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan “tarbiyah” yang berarti pendidikan. Dalam perkembangannya istilah pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Dalam perkembangan selanjutnya, pendidikan berarti uasaha yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang agar menjadi dewasa. Dengan demikian pendidikan berati segala usaha orang dewasa dalam pergaulan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan. 128 Zakiyah Drajat berpendapat bahwa pendidikan Islam adalah usaha dan kegiatan yang dilakukan oleh orang dewasa dalam menyampaikan pelajaran, memberi contoh, melatih keterampilan berbuat, memberi motivasi, dan 126 Standar Kompetensi Pendidikan Anak Usia Dini TK dan RA Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2003, h. 6. 127 H. Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Jakarta: Rineka Cipta, 2001, h. 70. 128 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam Jakarta: Kalam Mulia, 1998, h. 1. menciptakan lingkungan sosial yang mendukung pembentukan kepribadian anak didik atau proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan, memindahkan pengetahuan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat. Menyimak pengertian pendidikan Islam yang dikemukakan di atas maka dapat dipahami bahwa pendidikan sebagai usaha membentuk pengalaman dan perubahan yang dikehendaki dalam tingkah laku individu dan kelompok sesuai tujuan pendidikan, hanya akan berasal melalui interaksi sosial dalam lingkungan sekitar. Hal ini didasari bahwa sejak lahir hingga wafatnya, setiap manusia wajib belajar dan menuntut ilmu, baik dalam lembaga pendidikan formal, informal, maupun nonformal. 129 2. Tujuan Pendidikan Akhlak Tujuan pendidikan akhlak ialah menciptakan manusia sebagai makhluk yang tinggi dan sempurna, dan membedakannya dari makhluk-makhluk yang lainnya. Akhlak hendak menjadikan manusia yang berkelakuan baik, bertindak baik terhadap sesama manusia, terhadap sesama makhluk, dan terhadap Allah SWT sebagai pencipta. 130 Para ahli pendidikan Islam sepakat bahwa tujuan akhir dari pendidikan Islam adalah tujuan-tujuan moralitas dalam arti kata sebenarnya. Hal ini bukan berarti mengurangi pendidikan jasmani atau pendidikan akal, tetapi alangkah lebih baik kalau pendidikan jasmani dan akal disisipi nilai-nilai akhlak dan moral. 131 129 Abdullah Syukri Zarkaysi, Gontor dan Pembaharu Pendidikan Pesantren Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005, h. 19-22 130 Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya, Setrategi Belajar Mengajar Badung: CV. Pustaka Setia, 1997, h. 10. 131 Ibid., h. 11. 3. Strategi Pendidikan Akhlak Dewasa ini istilah strategi banyak dipinjam oleh bidang-bidang ilmu lain, misalnya seperti ilmu dakwah, ilmu pendidikan, ilmu ekonomi, dan lain sebagainya. Pemakaian istilah strategi dimaksudkan sebagai daya upaya seorang guru dalam menciptakan suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses mengajar. Maksudnya agar tujuan pengajaran yang telah dirumuskan dapat tercapai secara berdaya guna dan berhasil guna. Dengan rumusan lain dapat juga dikemukakan bahwa strategi berarti pilihan pola kegiatan belajar mengajar yang diambil untuk mencapai tujuan yang efektif. 132

BAB III GAMBARAN UMUM MASJID IBNU SINA PAMULANG

A. Sejarah Berdirinya Masjid Ibnu Sina Pamulang

Masjid Ibnu Sina Pamulang ini didirikan pada bulan April 2004 dan diresmikan pada tanggal 27 April 2005 oleh Yayasan Pendidikan MEDCO di bawah pimpinan Bapak Arifin Panigoro dengan arsiteknya dan strukturalnya adalah Bapak Saiful Panigoro. Peresmiannya dilaksanakan oleh Bupati 132 Ibid., h. 12.