menjadikan masjid lebih maju lagi, pimpinan Masjid Ibnu Sina Pamulang melakukan manajemen sebagaimana realita di lapangan ditandai dengan adanya
struktur organisasi kepengurusan dan pengadministrasian. Karena administrasi merupakan cerminan dari berjalan atau tidaknya roda organisasi.
Misalnya seperti adanya kegiatan catat-mencatat, tulis-menulis, pengetikan, korespondensi surat-menyurat, dan kearsipan bundel surat-surat
penting, serta beberapa fasilitas yang dapat digunakan untuk memperlancar pekerjaan sehari-hari dan kegiatan-kegiatan rutin. Misalnya seperti beberapa
perangkat alat komputer beserta internetnya, alat-alat perlengkapan mesjid amplifier, sound system, mice, TV flasma, kamera sehingga pekerjaan dan
kegiatan-kegiatan yang ada dapat dikerjakan secara efektif dan efisien. Dalam melaksanakan manajemen, pimpinan Masjid Ibnu Sina Pamulang
menerapkan fungsi-fungsi manajemen. Hal ini dilakukannya agar supaya pekerjaan yang akan dikerjakannya lebih teratur dan terarah serta mempercepat
dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Adapun fungsi-fungsi manajemen yang diterapkan oleh pimpinan Masjid
Ibnu Sina Pamulang adalah sebagai berikut :
1. Membuat Perencanaan.
Perencanaan sangat diperlukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Masjid Ibnu Sina Pamulang dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya tidak terlepas dari suatu perencanaan, yang mana perencanaan tersebut dibagi menjadi tiga bagian di antaranya adalah perencanaan jangka
pendek, perencanaan jangka menengah, dan perencanaan jangka panjang. Yang
termasuk perencanaan jangka pendek adalah program kegiatan harian dan mingguan seperti shalat berjamaah, bimbingan membaca Al-Qur’an, TPQ siang,
TPQ sore, shalat Jum’atan, pengajian Majelis Ta’lim As-Sakinah dan pengajian Ibnu Sina. Perencanaan jangka menengah adalah program kegiatan bulanan
seperti pengajian umum karyawan dan guru, dan pengajian umum dialogis. Sedangkan perencanaan jangka panjang adalah program kegiatan tahunan seperti
Ta’mir Ramadhan, shalat ‘Idul Fithri, Halal Bihalal, shalat ‘Idul Adha, pemotongan hewan qurban, pembentukan koperasi, pembentukan ‘Amil zakat,
infaq, shadaqah, pengurusan jenazah, bimbingan manasik haji dan umrah, dan perpustakaan masjid.
72
Menurut Manullang “Planning atau disebut juga perencanaan adalah gambaran dari suatu kegiatan yang akan datang dalam jarak waktu tertentu dan
metode yang akan dipakai dalam tindakan-tindakan yang akan diambil. Perencanaan itu berisikan suatu imajinasi dan pandangan ke depan terarah
berdasarkan penilaian yang benar”.
73
Menurut penulis, antara temuan dan teori ada kesesuaian. Yang mana dalam perencanaannya Pimpinan Masjid Ibnu Sina Pamulang membuat tiga
jangka waktu yang berisikan kegiatan-kegiatan, yaitu jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Ini merupakan gambaran kegiatan-kegiatan yang
akan dilakasanakan pada waktunya nanti. Ini sesuai dengan teori perencanaan menurut Manulang seperti yang telah disebutkan di atas.
2. Pengorganisasian.
72
Wawancara Pribadi dengan Aep saifullah, Pamulang, 19 Juni 2008.
73
M. Manullang, Dasar-Dasar Manajemen, h. 17.
Dalam pengorganisasiannya ketua Masjid Ibnu Sina Pamulang melakukan pembentukan pengurus, pembagian kerja Job Description, dan pemberian
wewenang kepada koordinator atau kepala bidang-bidangnya untuk melaksanakan pekerjaanya masing-masing sesuai dengan bidang divisi masing-masing. Itu
semua dilakukan agar supaya tidak ada tumpang tindih di dalam melaksanakan suatu pekerjaan yang telah ditetapkan.
74
Menurut penulis pengorganisasian yang dilakukan oleh ketua Masjid Ibnu Sina Pamulang relevan dengan apa yang diungkapkan oleh Malayu Hasibuan
bahwa “Pengorganisasian adalah suatu proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam aktifitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan,
menempatkan orang pada aktifitas, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relative didelegasikan pada setiap individu
yang akan melakukan aktivitas-aktivitas tersebut”.
75
3. Mengadakan Penggerakan.