Dalam pengorganisasiannya ketua Masjid Ibnu Sina Pamulang melakukan pembentukan pengurus, pembagian kerja Job Description, dan pemberian
wewenang kepada koordinator atau kepala bidang-bidangnya untuk melaksanakan pekerjaanya masing-masing sesuai dengan bidang divisi masing-masing. Itu
semua dilakukan agar supaya tidak ada tumpang tindih di dalam melaksanakan suatu pekerjaan yang telah ditetapkan.
74
Menurut penulis pengorganisasian yang dilakukan oleh ketua Masjid Ibnu Sina Pamulang relevan dengan apa yang diungkapkan oleh Malayu Hasibuan
bahwa “Pengorganisasian adalah suatu proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam aktifitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan,
menempatkan orang pada aktifitas, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relative didelegasikan pada setiap individu
yang akan melakukan aktivitas-aktivitas tersebut”.
75
3. Mengadakan Penggerakan.
Penggerakan yang dilakukan oleh Aep Saifullah selaku ketuapimpinan Masjid Ibnu Sina Pamulang, pertama ia sudah menempatkan karyawannya pada
masing-masing bidang seperti yang telah disebutkan di atas dan mereka bekerja sesuai dengan bidang mereka masing-masing dengan tidak terlepas dari
pengarahan-pengarahan yang diberikan kepada koordinator masing-masing bidang selanjutnya ia hanya memberikan komando saja.
76
Menurut Kadarman dan Jusuf Udaya, “Fungsi actuating penggerakan meliputi kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk jabatan-jabatan yang ada dalam
74
Wawancara Pribadi dengan Aep Saifullah, Pamulang, 19 Juni 2008.
75
Malayu Hasibuan, Manajemen Dasar, h. 119.
76
Wawancara Pribadi dengan Aep Saifullah, Pamulang,19 Juni 2008.
struktur organisasi. Setelah diadakan pembagian pekerjaan atau pengorganisasian, ditunjuk orang-orang yang akan melaksanakan dan bertanggung jawab dalam
pekerjaan. Bila rencana telah tersusun, struktur organisasi telah ditetapkan dan posisi-posisi atau jabatan sudah diisi, maka tugas pimpinan untuk menggerakan
atau mengarahkan bawahan agar apa yag menjadi tujuan perusahaan tersebut dapat direalisasikan”.
77
Menurut penulis sendiri, antara temuan dan teori ada kesesuaian. Karena penulis melihat bahwa ketua Masjid Ibnu Sina Pamulang telah melakukan
pembentukkan struktur organisasi dan penempatan bawahannya pada masing- masing bidang serta pembagian kerja kemudian memberikan pengarahan dan
perintah.
4. Melakukan Pengawasan.
Dari segi pelaksanaan pengawasan ketua turun langsung untuk melakukan pengawasan terhadap kinerja karyawannya dengan tujuan untuk mengetahui
apakah pekerjaan yang dilaksanakan oleh karyawan itu sudah sesuai dengan apa yang telah direncanakan atau belum, dan mengoreksinya apabila ada kesalahan-
kesalahan yang dilakukan oleh karyawan atau bawahan. Selanjutnya diserahkan kepada koordinator masing-masing bidang yang diberikan wewenang untuk
mengawasi kinerja bawahan. Misalnya seperti bidang pemeliharaan diserahkan kepada koordinatornya yaitu Sis Eko Warsono.
78
Menurut penulis, pengawasan yang dilakukan ketua Masjid Ibnu Sina Pamulang relevan dengan teori Kadarman dan Jusuf Udaya yang mengatakan:
“Pengawasan atau bisa disebut pengendalian, mengadakan koreksi sehingga apa
77
AM. Kadarman Sj dan Jusuf Udaya, Pengantar Ilmu Manajemen, h. 132.
78
Wawancara Pribadi dengan Aep Saifullah, Pamulang, 19 Juni 2008.
yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud tercapai tujuan yang sudah digariskan”.
79
5. Evaluasi