Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini umat Islam terus menerus mengupayakan pembangunan masjid, baik di kota-kota besar, kota kecil maupun pelosok pedesaan. Bahkan hampir di setiap lingkungan perkantoran, di kampus-kampus, di lingkungan pusat kegiatan ekonomi, baik di kantor-kantor pemerintah maupun kantor-kantor swasta berdiri dengan megah masjid-masjid dengan berbagai bentuk dan gaya arsitektur. 67 Masjid merupakan tempat disemaikannya berbagai nilai kebajikan dan kemaslahatan umat. Baik yang berdimensi ukhrawi maupun duniawi. Semuanya bisa berjalan dan sukses jika dirangkum dalam sebuah garis kebijakan manajemen masjid. Namun dalam kenyataannya, fungsi masjid yang berdimensi duniawiyah kurang memiliki peran yang maksimal dalam pembangunan umat dan peradaban Islam. 68 Oleh karena itu, masjid harus difungsikan sebagai wadah untuk menampung berbagai kegiatan sosial dan bukan hanya tempat untuk ibadah ritual saja. Masjid adalah tempat ibadah kaum muslimin yang memiliki peran strategis untuk kemajuan peradaban umat Islam. Sejarah telah membuktikan multi fungsi peranan masjid tersebut. Masjid bukan hanya tempat shalat, tetapi juga sebagai pusat pendidikan, pengajian keagamaan, pendidikan militer dan fungsi- 67 Nana Rukmana D.W., Masjid dan Dakwah Jakarta: Al-Mawardi Prima, 2002, cet.1, h. 1. 68 Muhammad Zen, dkk., Dakwah “Jurnal Kajian Dakwah dan Komunikasi” Jakarta: Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007, h. 253-254. fungsi sosial-ekonomi lainnya. 69 Sebagaimana makna atau arti dari kata masjid itu sendiri yaitu tempat sujud. 70 Masjid selian tempat ibadah dapat pula difungsikan sebagai tempat kegiatan masyarakat Islam, baik yang berkenaan dengan sosial keagamaan, sosial kemasyarakatan maupun yang berkenaan dengan sosial ekonomi, sosial budaya, sosial politik. 71 Di zaman Rasulullah saw. masjid mempunyai fungsi sebagai tempat peribadatan, pusat kegiatan masyarakat dan pusat kebudayaan. Dari masjid itulah Rasulullah saw. melaksanakan bimbingan Islam dan pembinaan kepada masyarakat, bagaimana melakukan untuk mengamalkan fungsi hidup manusia sebagai hamba dan khalifah Allah dalam kehidupan masyarakat. Allah berfirman dalam al-Qur’an surat at-Taubah ayat 18 ☺ ☺ ☺ Artinya : “Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut kepada siapa pun selain kepada Allah, Maka 69 Qurais Shihab, Wawasan Al-Qur’an Bandung: Mizan, 1998, h. 462. 70 Sidi Ghazalba, Masjid Pusat Ibadah dan Kebudayaan Islam Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1989, cet. 5, h. 126. 71 Bachrun Rifa’i dan Fakhruroji, Manajemen Masjid Mengoptimalkan Fungsi Sosial Ekonomi Masjid Bandung: Benang Merah Press, 2005, h. 35. merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” 72 Masjid sebagai pusat ibadah dan kebudayaan Islam, dapat digunakan untuk melakukan pembinaan umat dan mengembangkan dakwah dalam peningkatan kualitas umat dan sebagai pusat kebudayaan. 73 Hal ini terbukti pada zaman keemasan Islam, umat muslim telah berhasil menjadikan masjid sebagai markas pelaksanaan hubungan antara manusia dengan Allah SWT ibadah dan hubungan antara manusia dengan manusia atau muamalah yang berlangsung sampai abad 13 M. 74 Maka dalam hal ini masjid harus berperan sebagai wadah pemersatu yang memperkokoh persatuan dan kesatuan masyarakat atas dasar persamaan agama, dan ukhuwah Islamiyah. Oleh karena itu, perlu upaya peningkatan mutu kualitas kegiatan masjid khususnya kegiatan pembinaan umat melalui berbagai kegiatan dakwah. 75 Masjid dan dakwah Islamiyah merupakan dua faktor yang erat sekali hubungannya satu sama lain, saling isi mengisi di antara keduanya, kalau diumpamakan laksana gudang dengan barangnya. Dengan demikian masjid yang didirikan di dalam suatu lokasi tertentu harus dapat berperan sebagai tempatmedia dakwah Islamiyah. Dakwah itu pada dasarnya meliputi berbagai aspek kegiatan, termasuk di dalamnya masalah sosial, budaya, pendidikan dan 72 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya Jakarta: Proyek Pengadaan Kitab Suci Al-Qur’an, 19831984, h. 280. 73 Ghazalba, Masjid Sebagai Pusat Ibadah, h. 236. 74 Ahmad M. Saepuddin, Masjid, Pemuda Dan Masyarakat, Mimbar Ulama, XI, 23 Januari, 1987, h. 49. 75 Rukmana, Masjid dan Dakwah, h. 57. sebagainya. Oleh karenanya dakwah ini dipandang penting sebagai suatu kegiatan untuk meningkatkan syiar Islam dan kehidupan beragama dalam masyarakat. Kegiatan-kegiatan dakwah melalui masjid sebenarnya tercakup pula kegiatan- kegiatan dalam rangka pembinaan umat. 76 Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Manajemen Masjid Ibnu Sina Pamulang Dalam Pengembangan Kegiatan Dakwah Pada Anak Usia Dini”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah