Keterbatasan Laporan Keuangan Analisis Rasio Keuangan

40 tetapi juga harus dimengerti dan dipahami tentang posisi keuangan perusahaan saat ini. Caranya adalah dengan melakukan analisis keuangan melalui berbagai rasio keuangan yang lazim dilakukan Kasmir, 2012 : 10-11. Menurut Harahap 2010 : 136 laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen stewardship, atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin menilai apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi.

3. Keterbatasan Laporan Keuangan

Dalam praktiknya hal-hal dan jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam neraca belum tentu menunjukkan nilai yang realisasi likuiditas, Hal ini disebabkan karena penyusunan laporan keuangan tidak terlepas dari pendapat pribadi, baik oleh manajemen maupun akuntan. Laporan keuangan juga bukan laporan final dan sifatnya hanya sementara waktu saja. Anggapan yang digunakan bahwa perusahaan akan berjalan terus sehingga aktiva tetap dinilai berdasarkan nilai-nilai historis, harga perolehan dan pengurangan aktiva tetap berdasarkan akumulasi penyusutannya yang mengakibatkan angka atau jumlah yang tertera dalam laporan keuangan terlihat pasti. Laporan keuangan belum dikatakan mencerminkan keadaan keuangan perusahaan secara keseluruhan. Hal ini disebabkan adanya hal-hal yang belum atau tidak 41 tercatat dalam laporan keuangan tersebut. Berikut ini beberapa keterbatasan laporan keuangan yang dimiliki perusahaan. a. Pembuatan laporan keuangan disusun berdasarkan sejarah historis, di mana data-data yang diambil dari masa lalu. b. Laporan keuangan dibuat umum, artinya untuk semua orang, bukan hanya untuk pihak tertentu saja. c. Proses penyusunan tidak terlepas dari taksiran-taksiran dan pertimbangan-pertimbangan tertentu. d. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi situasi ketidak pastian. e. Laporan keuangan selalu berpegang teguh kepada sudut pandang ekonomi dalam memandang peristiwa-peristiwa yang terjadi bukan kepada sifat formalnya. Ketebatasan laporan keuangan tidak akan mengurangi arti nilai keuangan secara langsung karena hal ini memang harus dilakukan agar dapat menunjukkan kejadian yang mendekati sebenarnya, meskipun perubahan berbagai kondisi dari berbagai sektor terus terjadi Kasmir, 2012 : 15-17.

4. Analisis Rasio Keuangan

Pengertian rasio keuangan menurut James C Van Horne merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya.Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja 42 perusahaan. Dari hasil rasio keuangan ini akan terlihat kondisi kesehatan perusahaan yang bersangkutan. Hasil rasio keuangan ini digunakan untuk menilai kinerja manajemen dalam satu periode apakah mencapai target seperti yang telah ditetapkan Kasmir, 2012 : 104. Rasio keuangan adalah angka yang dperoleh dari hasil perbandingan dari suatu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan.Rasio keuangan ini hanya menyederhanakan informasi yang menggambarkan hubungan antara pos tertentu dengan pos lainnya. Dengan penyederhanaan ini kita dapat menilai secara cepat hubungan antara pos tadi dan dapat membandingkannya dengan rasio lain sehingga kita dapat memperoleh informasi dan memberikan penilaian Harahap, 2010 : 279. Rasio keuangan telah digunakan untuk membandingkan data keuangan perusahaan di berbagai titik dalam waktu atau dengan perusahaan lain. Mereka sering digunakan untuk memberikan petunjuk untuk sejumlah pertanyaan concering kesehatan keuangan perusahaan. Secara umum, rasio keuangan memberikan informasi tentang profitabilitas, leverage, likuiditas, dan efisiensi perusahaan. Rasio profitabilitas membantu memberikan petunjuk untuk perusahaan kemampuan untuk menghasilkan keuntungan per setiap unit penjualan. Rasio leverage memberikan informasi mengenai sejauh mana perusahaan mendanai investasi dengan menggunakan dana dari sumber selain pemilik perusahaan. Rasio likuiditas memberikan indikasi apakah 43 perusahaan memiliki kas yang cukup atau uang tunai dekat untuk membayar kewajibannya pada saat jatuh. Rasio efisiensi membantu untuk menentukan sejauh mana perusahaan menggunakan sumber dayanya untuk menghasilkan penjualan Sulaiman et.al, 2001 : 100. Hanafi Halim 2009 : 79 mengkatagorikan analisis rasio kedalam lima kelompok : a. Rasio Likuiditas, mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat aktiva lancar perusahaan relative terhadap hutang lancarnya hutang dalam hal ini merupakan kewajiban perusahaan. Rasio likuiditas terbagi menjadi dua bagian : 1 Rasio Lancar, merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. 2 Rasi cepat quick, dihitung dengan mengurangkan persediaan dari aktiva lancar, kemudian membagi sisanya dengan hutang lancar. b. Rasio Aktivitas, rasio ini melihat pada beberapa asset kemudian menentukan beberapa tingkat aktivitas aktiva-aktiva tersebut pada tingkat kegiatan tertentu. Rasio ini juga mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber-sumber daya perusahaan. Rasio aktivitas meliputi: perputaran piutang, perputaran persediaan, perputaran aktiva tetap dan perputaram total aktiva. 44 c. Rasio Solvabilitas, rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya. Perusahaan yang tidak solvable adalah perusahaan yang total hutangnya lebih besar dibandingkan total assetnya. Rasio Solvabilitas terdiri dari : 1 Total debt to total assets, mengukur presentasi penggunaan dana dari kreditur yang dihitung dengan cara membagi total hutang dengan total aktiva. 2 Debt equity ratio, perbandingan antara total hutang dengan modal. 3 Time interest earned, dihitung dengan membagi laba sebelum bunga dan pajak EBIT dengan beban bunga. Rasio ini mengukur seberapa jauh laba bisa berkurang tanpa menyulitkan perusahaan dalam memenuhi kewajiban membayar bunga tahunan. d. Rasio Profitabilitas, rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan profitabilitas pada tingkat penjualan, asset, dan modal saham yang tertentu atau digunakan untuk mengukur seberapa efektif pengelolaan perusahaan sehingga menghasilkan keuntungan. Rasio profitabilitas terdiri dari : 1 Profit margin and sale, dihitung dengan cara membagi laba setelah pajak dengan penjualan. 45 2 Return on total asset, perbandingan antara laba setelah pajak dengan total aktiva guna mengukur tingkat pengembalian. 3 Return on net worth, perbandingan antara laba setelah pajak dengan modal sendiri guna mengukur tingkat keuntungan investasi pemilik modal sendiri. e. Rasio Pasar, rasio yang mengukur harga pasar relative terhadap nilai buku. Sudut pandang rasio ini lebih banyak berdasarkan sudut pandang investor atau mengukur kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai terutama pada pemegang saham dan calon investor. Rasio pasar terdiri dari : 1 Price earning ratio, rasio antara harga pasar saham dengan laba per lembar saham. Jika rasio ini lebih rendah dari rasio industri sejenis, bisa menjadi indikasi bahwa investasi pada saham perusahaan ini lebih beresiko dari pada rata-rata industri. 2 Dividend yield, rasio antara deviden per lembar yang diberikan perusahaan dengan harga pasar saham per lembar. 3 Dividen payout ratio, rasio ini melihat bagian earning pendapatan yang dibayarkan sebagai kepada investor. Rasio arus kas cukup menjadi hal yang diperhatikan dalam pengukuran kesehatan, kesulitan dan kebangkrutan suatu usaha. Hal ini wajar karena perusahaan memerlukan kas untuk membeli pabrik dan 46 mesin baru atau ketika membayar hutang dan deviden pada pemegang saham Yuliantika, 2011 : 17-20.

5. Keterbatasan dari Analisis Rasio

Dokumen yang terkait

Kajian Pengaruh Perumahan (Real Estate) Terhadap Tingkat Pelayanan Jalan Studi Kasus: Perumahan Setiabudi Indah Medan

1 45 10

Kajian Pengaruh Perumahan (Real Estate) Terhadap Tingkat Pelayanan Jalan Studi Kasus: Ruas Jalan Setiabudi Medan

1 24 164

PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE, SPRINGATE DAN ZMIJEWSKI PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2013.

0 2 20

Sub sektor property dan real estate

0 0 2

ANALISIS KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 13

ANALISIS PERBANDINGAN PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN MULTIVARIATE DISCRIMINANT ANALYSIS DAN REGRESI LOGISTIK PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN BATUBARA PERIODE 2010-2014

0 0 17

Sub Sektor Property dan Real Estate No

0 0 21

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SPRINGATE DAN UMUR PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL PENJELAS (Studi Pada Perusahaan Property and Real Estate Yang Terdaftar di BEI) - Perbanas Institutional Repository

0 0 20

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SPRINGATE DAN UMUR PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL PENJELAS (Studi Pada Perusahaan Property and Real Estate Yang Terdaftar di BEI) - Perbanas Institutional Repository

0 0 14

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SPRINGATE DAN UMUR PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL PENJELAS (Studi Pada Perusahaan Property and Real Estate Yang Terdaftar di BEI) - Perbanas Institutional Repository

0 0 25