Variabel Dependen Variabel Independen

87 pengaruhnya terhadap log dari odds dan bukan terhadap probabilitas P Imam Ghozali, 2006:264.

E. Operasional Variabel

1. Variabel Dependen

Dalam penelitian ini variabel dependen yang digunakan adalah status-status perusahaan-perusahaan Property and Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang diprediksi mengalami kebangkrutan. Data kategorial mengenai prediksi kebangkrutan perusahaan diberikan data dummy dengan skor “0” untuk perusahaan yang bangkrut dan skor “1” untuk perusahaan yang tidak bangkrut. Perusahaan yang mengalami financial distress dengan indikasi : Beberapa tahun mengalami laba bersih operasi net operating income negatif dan selama lebih dari satu tahun tidak melakukan pembayaran deviden, digunakan oleh Almilia dan Kristijadi 2003.

2. Variabel Independen

Variabel independent yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio keuangan dari laporan keuangan perusahaan sebagai berikut:

a. Current Ratio

Rasio lancar mengukur kemampuan perusahaan memenuhi hutang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya aktiva yang akan berubah menjadi kas dalam waktu satu tahun atau satu 88 siklus bisnis. Rasio lancar yang tinggi menunjukkan adanya kelebihan aktiva lancar, yang akan mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan Halim, 2009 : 77.

b. Leverage Ratio

Rasio leverage ini berusaha mengukur pinjaman utang, baik dengan menggunakan total aktiva maupun modal sendiri. Oleh karena itu, rasio leverage ini akan diukur melalui a rasio antar utang dan aktiva, b rasio antara utang dan modal sendiri, dan rasio penjaminan beban bunga yang diukur melalui time interest earned Moeljadi, 2006 : 51.

c. Net Profit Margin

Net profit margin menunjukkan kemampuan setiap rupiah penjualan menghasilkan laba bersih Earning After Tax, EAT Moeljadi, 2006 : 52.

d. Debt to Equity

Debt to Equity ini menggambarkan kemampuan modal sendiri menjamin utang. Dengan kata lain, bagian dari utang yang dapat dijamin dengan menggunakan modal sendiri Moeljadi, 2006 : 51. Net profit margin = EA P Debt to equity= 89

e. Operating Profit Margin

Selisih antara net margin ratio rasio laba bersih dengan penjualan dengan 100 menunjukan presentase yang tersisa untuk menutup harga pokok penjualan dan biaya operasi, persentase yang tersisa ini dinamakan operating margin ratio atau rasio antara harga pokok penjualan + biaya operasi dengan penjualan bersih Munawir, 2001:100. Operating ratio mencerminkan tingkat efesiansi perusahaan, sehingga rasio yang tinggi menunjukan keadaan yang kurang baik karena berarti bahwa setiap rupiah penjualan yang terserap dalam biaya juga tinggi, dan yang tersedia untuk laba kecil. Tetapi rasio yang tinggi mungkin tidak hanya disebabkan oleh faktor intern yang dapat dikendalikan oleh manajemen, tetapi juga faktor ekstern misalnya faktor harga yang sulit dikendalikan oleh manajemen Munawir, 2001:100.

f. Total Assets Turnover

Operating Profit Margin = HPP+ + x 100 90 Total assets turnover ini menunjukkan total aktiva untuk berputar selama satu tahun untuk menghasilkan penjualan yang dapat dihitung dengan cara membagi penjualan bersih dengan rata- rata total aktiva Moeljadi, 2006 : 50. Total asset turnover = P − 91

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Pasar Modal

Pasar modal memiliki peran yang sangat besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Dengan adanya pasar modal diharapkan aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal merupakan alternative pendanaan bagi perusahaan sehingga dapat beroperasi dengan skala yang lebih besar dan pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan perusahaan dan kemakmuran masyarakat luas Sundjaja dkk, 2010 : 425. Sejarah pembentukan pasar modal di Indonesia bermula pada zaman VOC yang berlanjut hingga pada masa Indonesia modern. Setelah mendapatkan kemerdekaan pada tahun 1945, Indonesian mulai melakukan pembangunan di berbagai bidang. Pemerintah Indonesia pasca-Orde Lama berkonsentrasi pada pembangunan secara lebih sistematis sejak akhir 1960-an. Kenyataan yang dihadapi pemerintah saat itu adalah keperluan dana yang teramat besar, sehingga Pemerintah Indonesia mengupayakan penghimpunan dana untuk pembangunan dengan berbagai cara, terutama melalui pinjaman dari sindikasi negara- negara donor seperti negara-negara Eropa yang tergabung dalam Inter- Governmental Group on Indonesia IGGI kemudian Consultative Group on Indonesia atau CGI, Jepang dan Amerika Serikat. Namun 92 bagi pemerintah pinjaman luar negeri bukan merupakan cara yang strategis untuk pemembangunan, potensi dana masyarakat Indonesia harus bisa dioptimalkan untuk digunakan. Untuk itu dibentuk pasar modal yang dimaksudkan sebagai wahana untuk memenuhi kebutuhan pembiyaan pembangunan. Fungsi strategis dan penting pasar modal membuat pemerintah amat berkepentingan atas perkembangan dan kemajuan pasar modal, karena berpotensi untuk penghimpunan dana secara massif, sehingga dapat memanfaatkan untuk memperbesar volume kegiatan pembangunan. Segenap upaya dilakukan pemerintah untuk memasyarakatkan pasar modal, sehingga masyarakat tergerak berinvestasi di pasar modal dengan membelu sejumlah efek dari perusahaan-perusahaan oleh masyarakat ternyata memberi harapan dan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan sebagai dampak positif dari kinerja perusahaan Irsan Nasarudin dkk, 2008 : 1-2.

B. Hakikat Pasar Modal

Pengertian pasar modal, sebagaimana pasar konvensional pada umumnya, adalah merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli. Pasar market merupakan sarana yang mempertemukan aktivitas pembeli dan penjual untuk satu komoditas atau jasa. Pengertian modal capital dapat dibedakan: 1. Barang modal capital goods seperti tanah, bangunan, gedung, mesin. 93 2. Modal uang fund yang berupa financial assets. Pasar modal capital market mempertemukan pemilik dana supplier of fund dengan penggunaan dana user of fund untuk tujuan investasi jangka menengah middle-term investment dan panjang long- term investment. Kedua belah pihak melakukan jual beli modal yang berwujud efek. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI pengeertian pasar modal adalah seluruh kegiatan yang mempertemukan penawaran dan permintaan atau merupakan aktivitas yang memperjualbelikan surat-surat berharga Irsan Nasarudin dkk, 2008 : 10. Modal atau dana yang diperdagangkan dalam pasar modal diwujudkan dalam satu bentuk surat berharga atau dalam terminology financial market disebut efek yang berupa saham, obligasi atau sertifikat atas saham atau dalam bentuk surat berharga lainnya atau surat berharga yang merupakan derivative dari bentuk surat berharga saham atau sertifikat yang diperjualbelikan di pasar modal tersebut. Secara ekonomi, financial market adalah untuk mengalokasikan tabungan saving secara efisien dari pemilik dana kepada pengguna dana terakhir ultimate user. Pemilik dana adalah mereka, baik secara perorangan maupun secara kelembagaan atau badan usaha yang menyisihkan kelebihan dananya untuk diinvestasikan agar lebih produktif dan berkembang Irsan Nasarudin dkk, 2008 : 11. 94

C. Pengembangan Pasar Modal Indonesia

Globalisasi ekonomi, selain memberikan tantangan berat, membuka kesempatan yang luas dalam rangka penembangan kemampuan perekonomian suatu negara. Dengan kata lain, globalisasi akan memberikan dampak yang buruk apabila suatu negara tidak memiliki kesiapan, baik dari segi ketersediaan kebijakan dan peraturan perundang-undangan sebagai pendukung pertumbuhan ekonomi itu sendiri Irsan Nasarudin dkk, 2008 : 77. Pembangunan, dengan tiga pilar utama, yaitu ekonomi, social dan politik, merupakan suatu desain besar yang kompleks dan menuntut kesungguhan penanganan. Tidak terkecuali bagi Indonesia yang saat ini tengah mengalami masa-masa sulit untuk menjejakkan platform pembangunan yang menyeluruh. Krisis ekonomi tidak hanya melanda Indonesia, namun juga beberapa negara di Asia, tetapi Indonesia yang paling lama mengalaminya karena sendi-sendi perekonomiannya ternyata amat rapuh. Hal itu disebabkan budaya mental atau perilaku buruk di dalam melakukan pengelolaan kegiatan usaha, dan ironisnya hal itu dilakukan oleh sejumlah orang berada di setiap level puncak pimpinan dari perusahaan-perusahaan. Akibatnya fatal, perekonomian Indonesia runtuh dan sulit untuk pulih secara cepat. Krisis ini telah mengantarkan kesadaran bahwa ini adalah saatnya untuk memulai era ekonomi baru. Krisis ekonomi itu tentu saja berimbas pada perkembangan pasar modal Indonesia sebagai salah satu sumber pembiayaan yang banyak 95 dimanfaatkan oleh perusahaan. Perkembangan ini menghambat pelaksanaan demokrasi ekonomi dan pemerataan pendapatan. Namun begitu, pasar modal Indonesia tidak akan tamat, karena krisis. Secara perlahan, pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai merambat naik, walaupun belum setinggi sebelum krisis Irsan Nasarudin dkk, 2008 : 77- 78. Pengembangan pasar modal Indonesia secara umum mengikuti perkembangan di dunia Internasional dan kebutuhan. Untuk mengurangi peran dan beban anggaran pemerintah, pengelolaan bursa efek dilaksanakan oleh pihak swasta. Karena, pada hakikatnya pemerintah adalah pembuat kebijakan, bukan pelaksana. Pemerintah memutuskan untuk melepaskan keterlibatan institusionalnya dalam pengelolaan pasar modal. Untuk itu, pemerintah memutuskan untuk menjadikan pengelola bursa efek menjadi entitas hukum yang berbentuk Perseroan Terbatas, yaitu PT Bursa Efek Jakarta. Secara garis besar tujuan umum pengembangan bursa efek adalah mewujudkan terciptanya kegiatan perdagangan efek yang teratur, wajar, dan efisien dengan berkonsentrasi pada upaya: 1. Meningkatkan likuiditas dan efisiensi biaya. Untuk itu, bursa efek perlu melakukan peninjauan, perbaikan, dan penyempurnaan terhadap peraturan bursa agar tetap sesuai dengan standar internasional. 96 2. Meningkatkan keamanan transaksi bursa. Keamanan traksaksi di bursa efek perlu ditingkatkan dengan melakukan kegiatan pemantauan secara kontinu agar resiki investasi berkurang, mengharuskan anggota bursa mengasuransikan dana nasabah, mengembangkan jaringan teknologi, menyelesaikan secara tuntas, cepat, dan adil kasus-kasus yang terjadi dibursa. 3. Meningkatkan jenis dan kualitas pelayanan bursa. Bursa Efek Jakarta, dengan status hukumnya sekarang sekarang ini. diharapkan mampu memantap kan mekanisme sistem perdagangan pasar ekuitas dan obligasi dengan mempergunakan pendekatan auction market maupun dealer driven; dan mengembangkan pasar derivative yang memperdagangkan kontrak opsi saham, kontrak berjangka indeks, dan instrument derivative lainnya Irsan Nasarudin dkk, 2008 : 86-87. Pergerakan pasar modal di dunia yang paling besar yaitu pada pasar modal di negara Turkey sebesar 864.616,44 pada tahun 2007 sampai tahun 2010. Sedangkan untuk negara Indonesia setiap tahunnya mengalami pergerakan yang fluktuatif. Pada tahun 2007 pergerakan pasar modal di Indonesia sebesar 2.745,83 sedangkan pada tahun 2008 mengalami penurunan sampai 1.335,41 setelah itu tahun 2009 sampai 2010 pergerakan pasar modal di Indonesia semakin meningkat sebesar 97 3.703,51. Dibawah ini yang ditunjukkan oleh tabel 4.1 merupakan gambaran pergerakan pasar modal di dunia : Tabel 4.1 Pergerakan Pasar Modal di Dunia Sumber: Factbook 2011 Bappepam LK Sementara tabel 4.2 menunjukkan perkembangan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2010. 98 Tabel 4.2 Perkembangan Perdagangan Saham di Bursa Efek Indonesia Sumber: Factbook 2011 Bappepam LK Pada tahun 2007 sampai dengan 2009 volume saham mengalami peningkatan dari 1.039,542 menjadi 1.467,659 juta saham sedangkan pada tahun 2010 volume saham mengalami penurunan sebesar 1.330.865. Untuk tahun 2008 merupakan volume saham yang terendah dari ketiga tahun tersebut dengan jumlah volume sebesar 787,848. Di sisi lain perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia setiap tahunnya meningkat sampai tahun 2010 yaitu sebanyak 420 perusahaan.

D. Gambaran Umum Aktivitas Industri Real Estate.

Aktivitas pengembangan subsektor industri Real Estate adalah kegiatan perolehan tanah untuk kemudian dibangun perumahan dan atau bangunan komersial dan atau bangunan industri. Bangunan tersebut dimaksudkan untuk dijual atau disewakan, sebagai satu kesatuan atau secara eceran retail. Aktivitas pengembangan ini juga mencakup 99 perolehan kapling tanah untuk dijual tanpa bangunan. Secara spesifik, aktivitas sub sektor Real Estate lebih mengarah pada kegiatan pengembangan perumahan konvensional berikut sarana pendukung berupa fasilitas umum dan fasilitas sosial. Disisi lain, aktivitas sub sektor industri property lebih mengarah pada kegiatan pengembangan bangunan hunian vertikal antara lain apartemen, kondominium, rumah susun. Bangunan komersial antara lain perkantoran, pusat perbelanjaan dan bangunan industri Bapeppam, 2002 : 4.

E. Metode Analisis Data

Metode analisis data digunakan untuk menganalisis data hasil penelitian agar dapat diinterpretasikan sehingga laporan sehingga laporan yang dihasilkan dapat dipahami Kosasih, 2010:48. Penelitian ini menggunakan analisis Multiple Discriminant Analysis MDA dan regresi logistik atas rasio-rasio keuangan. Adapun analisis yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Statistik Deskriptif

Dokumen yang terkait

Kajian Pengaruh Perumahan (Real Estate) Terhadap Tingkat Pelayanan Jalan Studi Kasus: Perumahan Setiabudi Indah Medan

1 45 10

Kajian Pengaruh Perumahan (Real Estate) Terhadap Tingkat Pelayanan Jalan Studi Kasus: Ruas Jalan Setiabudi Medan

1 24 164

PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE, SPRINGATE DAN ZMIJEWSKI PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2013.

0 2 20

Sub sektor property dan real estate

0 0 2

ANALISIS KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 13

ANALISIS PERBANDINGAN PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN MULTIVARIATE DISCRIMINANT ANALYSIS DAN REGRESI LOGISTIK PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN BATUBARA PERIODE 2010-2014

0 0 17

Sub Sektor Property dan Real Estate No

0 0 21

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SPRINGATE DAN UMUR PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL PENJELAS (Studi Pada Perusahaan Property and Real Estate Yang Terdaftar di BEI) - Perbanas Institutional Repository

0 0 20

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SPRINGATE DAN UMUR PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL PENJELAS (Studi Pada Perusahaan Property and Real Estate Yang Terdaftar di BEI) - Perbanas Institutional Repository

0 0 14

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SPRINGATE DAN UMUR PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL PENJELAS (Studi Pada Perusahaan Property and Real Estate Yang Terdaftar di BEI) - Perbanas Institutional Repository

0 0 25