Keterbatasan dari Analisis Rasio

46 mesin baru atau ketika membayar hutang dan deviden pada pemegang saham Yuliantika, 2011 : 17-20.

5. Keterbatasan dari Analisis Rasio

Dibawah ini beberapa kelemahan penting yang dapat ditemukan dalam menghitung dan menginterpretasikan rasio keuangan : a. Kadang sulit untuk mengidentifikasi kategori industri di mana perusahaan berada jika perusahaan beroperasi dengan beberapa bidang usaha. b. Rasio keuangan dapat menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah. c. Rata-rata industri mungkin tidak memberikan target rasio atau norma yang diinginkan. Rata-rata industri hanya dapat memberikan panduan atas posisi keuangan perusahaan rata- rata dalam suatu industri. d. Banyak perusahaan mengalami situasi musiman dalam kegiatan operasinya. Jadi pos neraca dan rasionya akan berubah sepanjang tahun saat laporan disiapkan. Untuk menghindari masalah tersebut, maka metode saldo rata-rata haruslah digunakan untuk beberapa bulan atau kuartal, sepanjang tahun dan bukan saldo total pada akhir tahun. Di luar keterbatasannya, rasio keuangan dapat menjadi alat yang sangat berguna untuk menilai kondisi keuangan perusahaan. Namun kita juga harus menyadari kelemahan yang potensial saat melakukan analisis 47 rasio. Manfaat sesungguhnya yang dihasilkan dari menganalisis rasio keuangan adalah bahwa angka-angka tersebut memberitahukan kita pertanyaan-pertanyaan apa yang harus diajukan Keown et.al, 2001 : 105-107.

B. Teori Kebangkrutan

Kebangkrutan biasanya diartikan sebagai kegagalan perusahaan dalam menjalankan operasi perusahaan untuk menghasilkan laba. Kebangkrutan juga sering disebut likuidasi perusahaan atau penutupan perusahaan atau insolvabilitas. Kebangkrutan sebagai kegagalan disefinisikan dalam beberapa arti Adnan et al. 2000 : a. Kegagalan Ekonomi economic failure dalam arti ekonomi biasanya berarti bahwa perusahaan kehilangan uang atau pendapatan perusahaan tidak menutup biaya sendiri, hal ini berarti tingkat labanya lebih kecil dari biaya modal atau nilai sekarang dari arus kas perusahaan lebih kecil dari pada kewajiban. Kegagalan terjadi bila arus kas sebenarnya dari perusahaan tersebut jatuh dibawah arus kas yang diharapkan. Bahkan kegagalan dapat juga berarti bahwa tingkat pendapatan atas biaya historis dari investasinya lebih kecil daripada biaya modal perusahaan. b. Kegagalan Keuangan financial failure, bisa diartikan sebagai insolvensi yang membedakan antara dasar arus kas 48 dan dasar saham. Insolvensi atas dasar arus kas ada dua bentuk, yaitu : 1 Insolvensi teknis tecnical ilnsovency, perusahaan dapat dianggap gagal jika perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo. Walaupun total aktiva melebihi total hutang atau terjadi bila suatu perusahaan gagal memenuhi salah satu atau lebih kondisi dalam ketentuan hutangnya seperti rasio aktiva lancar terhadap utang lancar yang telah ditetapkan atau rasio kekayaan bersih terhadap total aktiva yang disyaratkan. 2 Insolvensi dalam pengertian kebangkrutan, dalam penelitian ini kebangkrutan didefinisikan dalam ukuran sebagai kekayaan bersih negatif dalam neraca konvensional atau nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan lebih kecil dari kewajiban. Menurut Hanafi Halim 2009, analisis kebangkrutan dilakukan untuk memperoleh peringatan awal kebangkrutan tanda-tanda awal kebangkrutan. Semakin awal tanda-tanda kebangkrutan tersebut, semakin baik bagi pihak manajemen karena pihak manajemen bisa melakukan perbaikan-perbaikan. Pihak kreditur dan juga pihak pemegang saham bisa melakukan persiapan-persiapan untuk mengatasi 49 berbagai kemungkinan yang buruk. Tanda-tanda kebangkrutan tersebut dalam hal ini dilihat dalam menggunakan data-data akuntansi.

1. Pengertian Financial Distress

Dokumen yang terkait

Kajian Pengaruh Perumahan (Real Estate) Terhadap Tingkat Pelayanan Jalan Studi Kasus: Perumahan Setiabudi Indah Medan

1 45 10

Kajian Pengaruh Perumahan (Real Estate) Terhadap Tingkat Pelayanan Jalan Studi Kasus: Ruas Jalan Setiabudi Medan

1 24 164

PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE, SPRINGATE DAN ZMIJEWSKI PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2013.

0 2 20

Sub sektor property dan real estate

0 0 2

ANALISIS KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 13

ANALISIS PERBANDINGAN PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN MULTIVARIATE DISCRIMINANT ANALYSIS DAN REGRESI LOGISTIK PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN BATUBARA PERIODE 2010-2014

0 0 17

Sub Sektor Property dan Real Estate No

0 0 21

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SPRINGATE DAN UMUR PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL PENJELAS (Studi Pada Perusahaan Property and Real Estate Yang Terdaftar di BEI) - Perbanas Institutional Repository

0 0 20

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SPRINGATE DAN UMUR PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL PENJELAS (Studi Pada Perusahaan Property and Real Estate Yang Terdaftar di BEI) - Perbanas Institutional Repository

0 0 14

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SPRINGATE DAN UMUR PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL PENJELAS (Studi Pada Perusahaan Property and Real Estate Yang Terdaftar di BEI) - Perbanas Institutional Repository

0 0 25