Pengertian Regresi Logistik Prediksi Kebangkrutan pada Sektor Property and Real Estate yang terdaftar di BEI: Menggunakan Discriminant Analysis, dan Regreasi Logistik Priode 2007-2010

61

5. Pengertian Regresi Logistik

Regresi logistik adalah model regresi yang digunakan untuk menganalisis variabel dependen dengan kemungkinan diantara 0 dan 1. Pada dasarnya logistic regression reregresi logistik sama dengan analisis diskriminan, perbedaan ada pada jenis data dari variabel dependen. Jika pada analisis diskriminan vaiabel dependennya adalah data rasio, maka pada regresi logistik variabel dependen adalah data nominal. Data nominal disini lebih khusus adalah data binary Wing Wahyu, 2007:6-10. Dengan demikian, tujuan regresi logistik adalah pembuatan sebuah model regresi untuk memprediksi besar variabel dependen yang berupa sebuah variabel binary menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui besarnya Singgih Santoso, 2010:206. E logit = a + b 1 x 1 + b 2 x 2 + b 3 x 3 +….+ b n x n Dimana : a = konstanta , b = beta, P i = 1 1+� ����� 62 e = bilangan natural 2,71828, x = variabel bebas yang akan digunakan Analisis logit mencoba untuk menghitung probabilitas, berdasarkan distribusi probabilitas. Seperti analisis diskriminan, beratnya variabel independen dan memberikan skor dalam bentuk probabilitas kegagalan untuk masing-masing perusahaan dalam sampel. Prosedur statistik ini tidak hanya kelompok perusahaan baik untuk gagal atau sehat tetapi murni berdasarkan faktor keuangan yang ada lainnya faktor eksternal yang perlu dipertimbangkan dalam menganalisis risiko dan default, seperti peristiwa acak yang tak terduga, faktor makro- ekonomi dan peraturan pemerintah dan peraturan baru. Keuntungan dari analisis regresi logistik adalah bahwa hal itu tidak menganggap normalitas multivariat dan matriks kovarians yang sama Yap, et.al 2012:336. Model logit menggunakan koefisien dari variabel independen untuk memprediksi probabilitas variabel dependen gagal atau non-gagal. Teknik bobot independen variabel dan menciptakan skor untuk masing- masing perusahaan untuk mengklasifikasikan sebagai gagal atau tidak gagal. Fungsi dipertimbangkan dalam regresi logistik disebut fungsi logistik. Ukuran goodness of fit akan ditentukan melalui Pearson dan nilai-nilai yang Deviance Chi-Square dan signifikansi dari variabel yang 63 digunakan. Jika nilai p 0,05 maka nilai tidak signifikan dan model fit yang baik Yap, et.al 2012:337. Sebuah uji rasio kemungkinan digunakan untuk melihat apakah variabel yang dimasukkan dalam model akhir yang signifikan dalam menjelaskan beberapa variabilitas dalam data. Chi Square statistik adalah perbedaan -2 Log Likelihood -2LL antara model akhir dan model berkurang. Menurunnya Model dibentuk dengan menghilangkan efek dari model akhir. Hipotesis nol adalah bahwa semua parameter efek yang 0. Tes ini sebanding dengan uji F keseluruhan untuk regresi analisis. Dalam regresi, R² merupakan ukuran intuitif seberapa baik model memprediksi nilai-nilai dari variabel dependen. Namun, dalam regresi logistik, tidak ada tindakan serupa yang mudah ditafsirkan. The pseudo Rsquare Cox dan Snell dan Nagelkerke merupakan upaya untuk mengukur proporsi variasi dijelaskan dalam variabel dependen. Cox dan Snell tindakan biasanya 1.0 dan sulit untuk menafsirkan. Berkisar mengukur Nagelkerke ini dari 0 ke 1 dan nilai-nilai biasanya lebih tinggi dari Cox dan Snell Yap, et.al 2012:337. Hasil dari regresi E logit ditentukan dengan cut-off sebesar 50 0,5. Jika P lebih besar dari pada 0,5 maka perusahaan dinyatakan bangkrut, dan apabila P lebih kecil daripada 0,5 maka perusahaan dinyatakan tidak bangkrut Murdayanti, 2006 : 279. 64

C. Penelitian Terdahulu.

Beberapa penelitian untuk memprediksi kegagalan perusahaan telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti, diantaranya adalah sebagai berikut : No. Peneliti Judul Penelitian Variabel Kesimpulan 1. Hazem B . Al-khatib et.al 2011 Predicting Financial Distress of Public Companies Listed in Amman Stock Exchange Current Ratio, Current liabilities to total fixed assets, Current liabilities to equity, Working capital to equity, Logarithm of total assets, Pre- tax profit to total assets Net profit margin, Book value per share, ROA, ROE, Dividend per share, Retained earnings to total assets, Equity to total assets, Equity to total liabilities, Debt ratio, Debt to equity, Long-term debt ratio to equity Fixed assets to equity, Asset turnover, Sales to equity Sales to working capital Receivables Turnover, Logarithm of asset turnover Metode yang digunakan Regresi Logistik dan Analisis diskriminan untuk menentukan mana yang lebih tepat untuk menggunakan serta yang dari rasio keuangan yang signifikan secara statistik dalam memprediksi keuangan distress perusahaan Yordania. Selama periode 2007-2011, hasil menunjukkan bahwa kedua regresi logistik dan analisis diskriminan dapat memprediksi kondisi financial distress, dan Return on Equity ROE dan Return on Assets ROA adalah yang paling penting dua rasio keuangan, yang membantu dalam memprediksi 65 financial distress perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Amman. 2. Selina Yunika Murdayanti 2002 Penerapan Logit Model dalam Memprediksi Kebangkrutan pada Perusahaan- perusahaan Non- finansial yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Menggunakan 19 variabel untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan pada 3 periode dari tahun 2000 sampai 2002. Hasil analisis ini menunjukkan tingkat akurasi sebesar 78,57 dengan tingkat signifikan sebesar 10 tiga rasio terbukti mempengaruhi, yaitu total liabilitiestotal assets, current assetstotal assets, dan kaskewajiban lancar. 3. Luciana Spica Almilia Emanuel Kristijadi 2003 Analisis Rasio Keuangan untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Profit Margin, Rasio Likuiditas, Rasio Efisiensi Operasi, Rasio Profitabilitas, Rasio Financial Leverage, Rasio Posisi kas, Rasio Pertumbuhan. Penelitian ini menunjukkan bahwa variabel rasio keuangan yang paling dominan dalam menentukan financial distress suatu perusahaan, yaitu : NIS, CLTA, CACL, GROWTH NI TA. 4. Nur Adiana Hiau Abdullah, et.al 2008 Predicting Corporate Failure of Malaysia`s Listed Companies: Comparing Multiple Discriminant Analysis MDA, Logistic Regression Variabel yang digunakan untuk penelitian ini sebanyak 10 rasio. Tingkat akurasi model hazard sebesar 94,9 sementara sampel analisis MDA sebesar 85 variabel net income growth yang digunakan dalam metodelogi 66 and the Hazard Model MDA, sedangkan return on assets ratio yang penting untuk regresi logit dan model hazard. 5. Rowland Bismark Fernando Pasaribu 2008 Penggunaan Binary Logit untuk Prediksi Financial Distress Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia. Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Leverage, Rasio Efisiensi, Rasio Profitabilitas, Arus kas, dan Resiko. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model ke tiga indikator current ratio dan model ke empat indikator asset turn over memiliki tingkat daya klasifikasi yang lebih tinggi sebesar 98,08 dan 91,67 . Aspek kinerja likuiditas dan solvabilitas perusahaan berpengaruh signifikan dalam memprediksi financial distress 6. Mohamed Sulaiman, et.al 2001 Predicting Corporate Failure in Malaysia: An Application of the Logit Model to Financial Ratio Analysis. Profitability ratio, Leverage ratio, Liquidity ratio, Efficiency ratios, Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa model logit, yang memiliki keunggulan atas model diskriminan, antara lain, tidak membuat persyaratan pada distribusi data, memprediksi kegagalan perusahaan yang lebih baik. Model logit diperkirakan 80,7 dari perusahaan dalam 67 sampel estimasi dan 74,4 dalam sampel di samping itu, tiga rasio keuangan yaitu debt to equity, interest coverage, dan total assets turnover ditemukan memiliki kekuatan diskriminasi yang signifikan dalam model logit. 7. Akbar Pourreza Soltan Ahmadi et.al 2012 Corporate Bankruptcy Prediction Using a Logit Model: Evidence from Listed Companies of Iran Quality of earnings Current ratio Working capital ratio Net profit to total assets ratio Net profit to owners equity ratio Times interest earned Sales growth rate Profit growth rate Cash flow on total assets Retained earnings to total assets ratio Sales to total assets ratio Debt ratio Cash flow to debt ratio Cash flow and net profit ratio Working capital to total debt ratio Operating income over total assets ratio Debt to Stockholders equity ratio Investor dapat menggunakan model diambil dari penelitian ini telah berhasil dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perusahaan investasi. Eksekutif perusahaan juga untuk evaluasi penggunaan perusahaan model ini bisa. Berdasarkan standar auditing, auditor diperlukan untuk mencegah sesat pengguna mengacu pada ketidakpastian tentang kelanjutan kegiatan dalam laporan audit hasil penelitian ini dapat membantu auditor dalam mengevaluasi operasi yang dilanjutkan. Sumber: Kumpulan Penelitian Terdahulu 68

D. Kerangka Pemikiran

` A. Variabel Independen - Current Ratio X 1 - Leverage Ratio X 2 - Net Profit Margin X 3 - Debt to Equity X 4 - Operating Profit Margin X 5 - Total Assets Turnover X 6 Laporan Keuangan Perusahaan Properti dan Real Estate Non Bangkrut dan Bangkrut Variabel Dependen Kebangkrutan Perusahaan Y Uji Analisis Diskriminan: 1. Uji Normalitas. 2. Uji Independent Sample T-test 3. Uji Linearitas Multiple Discriminant Analysis MDA Hasil Perhitungan Prediksi Kebangkrutan dengan Model MDA Uji Logit Hasil Perhitungan Prediksi Kebangkrutan dengan Uji Logit Hasil Perhitungan Perbandingan Prediksi Kebangkrutan Model MDA dan Logit 69 E . Hipotesis Beberapa dari penelitian terdahulu menyatakan metode prediksi kebangkrutan bermanfaat bagi perusahaan dalam menilai suatu kinerja keuangan. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan. Penilaian kinerja keuangan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap para penyandang dana dan juga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Banyaknya peristiwa yang mempengaruhi kondisi perekonomian di Indonesia akhir-akhir ini mendorong peneliti untuk menguji konsistensi hasil penelitian terdahulu jika diterapkan pada kondisi saat ini. Untuk itu hipotesis penelitian yang digunakan adalah : Hipotesis I : Terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio-rasio keuangan untuk membedakan kelompok perusahaan yang dianggap bangkrut dan tidak bangkrut secara statistik. Almilia 2006 memprediksi kondisi financial distress perusahaan Go Publik dengan menggunakan analisis multinomial logit. Penelitian ini berusaha untuk menguji daya kalsifikasi rasio keuangan 70 baik yang berasal dari laporan laba rugi, neraca maupun dari arus kas untuk memprediksi kondisi financial distress dengan teknik analisis multinomial logit. Kelompok perusahaan yang mengalami financial distress dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu; 1 perusahaan yang mengalami laba bersih negatif selama dua tahun berturut-turut dan 2 perusahaan yang mengalami laba bersih dan nilai buku ekuitas negatif selama dua tahun berturut-turut. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rowland Bismark Fernando Pasaribu 2008 dengan judul Penggunaan Binary Logit untuk Prediksi Financial distress Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta studi Kasus Emiten Industri Perdagangan. Penelitian ini berusaha untuk menguji daya kalsifikasi rasio keuangan baik yang berasal dari laporan laba rugi, neraca maupun dari arus kas untuk memprediksi kondisi financial distress dengan teknik analisis Binary Logit. Penetapan financial distress dilakukan dengan 6 indikator yaitu : 1 Perusahaan yang memiliki nilai EVA negatif; 2 Perusahaan yang rasio assets turnover-nya sebesar 40; 3 Perusahaan yang current rasio-nya sebesar 50 ; 4 Perusahaan yang gross profit margin-nya sebesar 19; 5 Perusahaan yang debt to total asstes-nya sebesar 66; 6 Perusahaan yang debt to equity-nya sebesar 11,7. Dan untuk Hipotesis yang ke II adalah : Hipotesis II : Adanya perbedaan tingkat akurasi dalam penerapan analisis diskriminan dan regresi logistik untuk memberikan nilai metode yang 71 lebih baik untuk memprediksi kegagalan keuangan pada sektor perusahaan property and real estate. 72

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam ruang lingkup penelitian diperlukan adanya penekanan batasan lokasi, waktu atau sektor dan variabel-variabel yang dibahas agar peneliti tidak keluar dari wilayah yang diteliti dan akan sangat berguna bagi para peneliti pemula Abdul Hamid, 2007:28. Menurut Joko Subagyo 2004:2 di dalam penelitian dikenal adanya adanya beberapa macam teori untuk menerapkan salah satu metode yang relevan terhadap permasalahan tertentu, mengingat bahwa tidak setiap permasalahan yang dikaitkan dengan kemampuan si peneliti, biaya dan lokasi dapat diselesaikan dengan sembarang metode penelitian. Dengan pertimbangan tersebut oleh penulis hal ini akan dibahas secara khusus pada bagian berikutnya. Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan pada sektor property and real estate dan data keuangan perusahaan sampel yang digunakan diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory ICMD 2007, 2008, 2009 dan 2010. Serta data-data lainnya yang dibutuhkan dalam penelitian ini yang bersumber dari media cetak, karya ilmiah, dan internet. Pengumpulan data dilakukan, baik melalui observasi terhadap dokumen atau laporan instansi terkait hasil publikasi, kemudian dilakukan pencatatan terhadap data yang dibutuhkan. Variabel dalam penelitian ini adalah rasio-rasio keuangan, antara lain: Current Ratio, 73 Leverage Ratio, Net Profit Margin, Debt To Equity, Operating Profit Margin, Total Assets Turnover.

B. Metode Pengumpulan Sampel

Menurut Prasetyo dan Lina 2005 : 119 salah satu konsep yang berhubungan erat dengan sampel adalah populasi. Populasi adalah keseluruhan gejala satuan yang ingin diteliti. Sementara itu, sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti. Sedangkan untuk populasi dalam penelitian ini adalah semua laporan keuangan perusahaan property and real estate yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia BEI periode tahun 2007 sampai dengan 2010. Dalam penelitian ini penulis akan memilih sampel dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan atau kriteria tertentu Sugiyono, 2009:122. Dengan kriteria penelitian sebagai berikut : 1. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan property and real estate yang Go Public di Bursa Efek Indonesia periode 2007 sampai dengan 2010. 2. Laporan Keuangan harus mempunyai tahun buku yang berakhir pada 31 Desember. 3. Neraca perusahaan dengan informasi lengkap dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2010. 74 Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini perusahaan yang mengalami financial distress dengan indikasi : Beberapa tahun mengalami laba bersih operasi net operating income negatif dan selama lebih dari satu tahun tidak melakukan pembayaran deviden, digunakan oleh Almilia dan Kristijadi 2003. Perusahaan property and real estate yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007 sampai dengan 2010 berjumlah 50 perusahaan, dan menurut hasil klasifikasi jumlah perusahaan property and real estate yang akan di teliti berjumlah yaitu 26 perusahaan. Dengan kategori bangkrut berjumlah 9 perusahaan dan perusahaan dikatakan tidak mengalami kebangkrutan berjumlah 17. Berikut tabel 3.1 yang menjelaskan sampel perusahaan property and real estate yang akan digunakan untuk diteliti : Tabel 3.1 Sampel Perusahaan Properti and Real Estate yang Diteliti No Kode Perusahaan Nama Perusahaan 1 ASRI PT Alam Sutera Realty Tbk 2 BCIP PT Bumi Citra Permai Tbk 3 BAPA PT Bekasi Asri Pemula Tbk 4 BSDE PT Bumi Serpon Damai Tbk 5 COWL PT Cowell Development Tbk 6 CTRP PT Ciputra Property Tbk 7 CTRA PT Ciputra Development Tbk 8 DART PT Duta Anggada Realty Tbk 9 DILD PT Intiland Development Tbk 10 DGIK PT Duta Graha Indah Tbk 11 DUTI PT Duta Pertiwi Tbk 12 GMTD PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk 13 ELTY PT Bakrieland Development Tbk 14 GPRA PT Perdana Gapuraprima Tbk 75 15 JRPT PT Jaya Real Property Tbk 16 LAMI PT Lamicitra Nusantara Tbk 17 LPKR PT Lippo Karawaci Tbk 18 LPCK PT Lippo Cikarang Tbk 19 MKPI PT Metropolitan Kentjana Tbk 20 MDLN PT Modernland Realty Tbk 21 PJAA PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk 22 PNSE PT Pudjiadi Sons Tbk 23 PUDP PT Pudjiadi Pretige Tbk 24 PSAB PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk 25 SSIA PT Surya Semesta Internusa Tbk 26 SMRA PT Summarecon Agung Tbk Sumber : Data ICMD 2011 Yahoo Finance

C. Metode Pengumpulan Data

1. Data Skunder

Dokumen yang terkait

Kajian Pengaruh Perumahan (Real Estate) Terhadap Tingkat Pelayanan Jalan Studi Kasus: Perumahan Setiabudi Indah Medan

1 45 10

Kajian Pengaruh Perumahan (Real Estate) Terhadap Tingkat Pelayanan Jalan Studi Kasus: Ruas Jalan Setiabudi Medan

1 24 164

PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE, SPRINGATE DAN ZMIJEWSKI PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2013.

0 2 20

Sub sektor property dan real estate

0 0 2

ANALISIS KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 13

ANALISIS PERBANDINGAN PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN MULTIVARIATE DISCRIMINANT ANALYSIS DAN REGRESI LOGISTIK PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN BATUBARA PERIODE 2010-2014

0 0 17

Sub Sektor Property dan Real Estate No

0 0 21

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SPRINGATE DAN UMUR PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL PENJELAS (Studi Pada Perusahaan Property and Real Estate Yang Terdaftar di BEI) - Perbanas Institutional Repository

0 0 20

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SPRINGATE DAN UMUR PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL PENJELAS (Studi Pada Perusahaan Property and Real Estate Yang Terdaftar di BEI) - Perbanas Institutional Repository

0 0 14

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SPRINGATE DAN UMUR PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL PENJELAS (Studi Pada Perusahaan Property and Real Estate Yang Terdaftar di BEI) - Perbanas Institutional Repository

0 0 25