2. Faktor dari luar diri sendiri ekstern.
Yang termasuk faktor dari luar diri sendiri yaitu: a.
Lingkungan keluarga. Keadaan lingkungan keluarga dapat mempengaruhi kinerja seseorang. Dan
ketegangan dalam kehidupan keluarga dapat menurunkan gairah kerja. b.
Lingkungan kerja. Situasi kerja yang menyenangkan dapat mendorong seseorang bekerja
secara optimal. Tidak jarang kekecewaan dan kegagalan itu dialami oleh seseorang di tempat ia bekerja. Lingkungan kerja yang dimaksud disini
adalah situasi kerja, rasa aman, gaji yang memadai, kesempatan untuk mengembangkan karir, dan rekan kerja yang kologial.
c. Komunikasi dengan kepala sekolah.
Komunikasi yang baik di sekolah adalah komunikasi yang efektif. Tidak adanya komunikasi yang efektif dapat mengakibatkan timbulnya salah
pengertian. d.
Sarana dan prasarana. Adanya sarana dan prasarana yang memadai membantu guru dalam
meningkatkan kinerjanya. Terutama kinerja dalam proses belajar mengajar.
26
2. Upaya-upaya Meningkatkan Kinerja Guru
Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan guru, antara lain melalui pembinaan disiplin tenaga kerja
kependidikan, pemberian motivasi, penghargaan reward dan persepsi. 1.
Pembinaan disiplin tenaga kependidikan. Kepala sekolah harus mampu menumbuhkan disiplin tenaga kependidikan,
terutama disiplin diri self-discipline. Dalam kaitan ini kepala sekolah harus mampu melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Membantu tenaga kependidikan mengembangkan pola prilakunya.
26
Kartono Kartini, Menyiapkan dan Memadukan Karir, Jakarta: CV. Rajawali, 1985, h. 22.
b. Membantu tenaga kependidikan meningkatkan standar prilakunya.
c. Menggunakan pelaksanaan aturan sebagai alat.
2. Pemberian motivasi.
Motivasi merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keefektifan kerja. Callahan and Clark 1998 mengemukakan bahwa motivasi adalah
tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku kearah tujuan tertentu. Apabila para tenaga kependidikan memiliki motivasi yang
positif maka ia akan memperlihatkan minat, mempunyai perhatian, dan ingin ikut serta dalam suatu tugas atau kegiatan. Dengan kata lain seorang tenaga
kependidikan akan melakukan semua pekerjaannya dengan baik apabila ada faktor pendorongnya motivasi. Dalam kaitan ini pemimpin dituntut untuk
memiliki kemampuan membangkitkan motivasi para tenaga kependidikannya sehingga mereka dapat meningkatkan kinerjanya.
3. Penghargaan reward.
Penghargaan sangat penting untuk meningkatkan produktivitas kerja dan untuk mengurangi kegiatan yang kurang produktif. Melalui penghargaan ini
tenaga kependidikan dirangsang untuk meningkatkan kinerja yang positif dan produktif. Penghargaan ini akan bermakna apabila dikaitkan dengan prestasi
tenaga kependidikan secara terbuka, sehingga setiap tenaga kependidikan memiliki peluang untuk meraihnya.
4. Menciptakan persepsi yang baik.
Persepsi adalah proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indera. Sedangkan Sarlito mengartikan persepsi sebagai daya mengenal objek,
mengelompokkan, membedakan, memusatkan perhatian, mengetahui dan mengartikan melalui panca indera. Persepsi yang baik akan menumbuhkan
iklim kerja yang kondusif serta sekaligus akan meningkatkan produktivitas kerja. Kepala sekolah perlu menciptakan persepsi yang baik bagi setiap tenaga
kependidikan terhadap kepemimpinan dan lingkungan sekolah, agar mereka dapat meningkatkan kinerjanya.
27
27
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2004, Cet. Ke-4, h. 141-151.
Jadi yang dimaksud dengan kinerja guru dalam penelitian ini adalah kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik yang
mengemban tugas dan tanggung jawab untuk mendidik para peserta didik dalam proses belajar mengajar sehingga terlihat prestasi guru dalam mencapai tujuan
pendidikan secara efektif dan efisien. Seorang guru harus memiliki pengetahuan yang luas, keterampilan, dan kemampuan dalam melaksanakan tugasnya, salah
satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru adalah kemampuan dalam menguasai bahan, mengelola program belajar mengajar, mengelola kelas, dapat
menggunakan metodemedia pendidikan yang sesuai, dan lain sebagainya. Peningkatan kinerja guru dapat diukur melalui empat kompetensi, yakni;
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. jika guru telah memiliki empat kompetensi tersebut maka
proses kegiatan belajar mengajar akan dapat berjalan dengan baik, dan akan tercapai tujuan pendidikan yang baik pula. Upaya meningkatkan kinerja guru
dapat dilakukan melalui pembinaan disiplin tenaga kerja kependidikan, pemberian motivasi, penghargaan reward, dan persepsi.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
F. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kinerja guru melalui empat kompetensi, yakni kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.
G. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Misbahun Nasyiin Karang Tengah Ciledug Tangerang yang berlokasi di Jl. Raden Saleh No. 37 Kel. Karang
Tengah, Kec. Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten. Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan bulan Desember 2010 dengan
jadwal sebagai berikut:
Tabel 1
NO KEGIATAN PENELITIAN
Waktu Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Oktober
November Desember
Ket. 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penyusunan BAB I
22 Okt sd 29 Okt 2.
Penyusunan Kerangka Teori BAB II 03 Nov sd 08 Nov
3. Perumusan dan Penetapan Metode Penelitian
15 Nov sd 25 Nov 4.
Perumusan dan Penyusunan Alat Pengumpulan Data 25 Nov sd 29 Nov
5. Penelitian Lapangan
29 Nov sd 01 Des 6.
Pengolahan Data 01 Des sd 04 Des
7. Penyusunan Hasil Penelitian
05 Des sd 11 Des