bahan, mengelola program belajar mengajar, mengelola kelas, dapat menggunakan metodemedia pendidikan yang sesuai, dan lain sebagainya.
Kinerja guru dapat diukur berdasarkan empat kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan
kompetensi sosial. Jika guru telah memiliki empat empat kompetensi tersebut maka proses kegiatan belajar mengajar akan dapat berjalan dengan baik, dan akan
tercapai tujuan pendidikan yang baik pula.
2. Kriteria Kinerja Guru
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10 dijelaskan kompetensi guru yang meliputi:
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi, dan kompetensi sosial.
17
Berikut ini penjelasan tentang empat kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, yaitu:
a Kompetensi Pedagogik.
Kompetensi pedagogik yaitu mengenai bagaimana kemampuan guru dalam mengajar. Dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan dijelaskan bahwa kemampuan ini meliputi: kemampuan mengelola pembelajaran, yang meliputi pemahaman terhadap peserta
didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.
18
Sedangkan Mudzakir menyatakan bahwa terdapat beberapa syarat pedagogik yang harus dimiliki oleh seorang guru, yaitu: penguasaan materi
pelajaran, kemampuan menerapkan prinsip-prinsip psikologi, kemampuan
17
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Jakarta: BP. Karya Mandiri, 2006, h. 10.
18
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Jakarta: CV. Eko Jaya, 2005, h. 73.
menyelenggarakan proses belajar mengajar dan kemampuan menyesuaikan diri dengan berbagai situasi baru.
19
Keempat hal tersebut merupakan syarat utama seorang guru. hal ini sangat penting, karena seorang guru tanpa penguasaan materi yang baik tidak akan
mencapai tujuan pengajaran yang telah dirumuskan dengan baik pula. Guru dalam mengajar, selain memiliki kemampuan intelektual berupa penguasaan materi,
teori-teori mengajar, dan sebagainya yang bersifat kognitif, hendaknya juga menguasai dan menggunakan pendekatan-pendekatan yang bersifat afektif.
b Kompetensi Kepribadian.
Setiap guru mempunyai kepribadian masing-masing sesuai dengan ciri-ciri pribadi yang mereka miliki. Ciri-ciri inilah yang membedakan seorang guru dari
guru lainnya. Kepribadian sebenarnya adalah suatu masalah yang abstrak, hanya dapat dilihat lewat penampilan, tindakan, ucapan, cara berpakaian, dan dalam
menghadapi setiap persoalan.
20
Sedangkan Zakiah Daradjat mengatakan bahwa kepribadian yang sesungguhnya adalah abstrak maknawi, sukar dilihat atau diketahui secara nyata,
yang dapat diketahui adalah penampilan atau bekasnya dalam segala segi dan aspek kehidupan. Misalnya dalam tindakannya, ucapan, caranya bergaul,
berpakaian, dan dalam menghadapi setiap persoalan atau masalah, baik yang ringan maupun yang berat.
21
Seorang guru harus mempunyai peran ganda. Peran tersebut diwujudkan sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi. Adakalanya guru harus
berempati pada siswanya dan adakalanya juga guru harus bersikap kritis. Berempati maksudnya guru harus dengan sabar menghadapi keinginan siswanya,
juga harus melindungi dan melayani siswanya, tetapi disisi lain guru juga harus bersikap tegas jika ada siswanya yang berbuat kesalahan.
Menurut Moh. Uzer Usman kompetensi kepribadian guru meliputi:
19
Supardi, dkk, Profesi Keguruan Berkompetensi dan Bersertifikat, Jakarta: Diadit Media, 2009 h. 63.
20
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didikā¦, h. 39.
21
Zakiah Daradjat, Kepribadian Guru, Jakarta: PT. Bulan Bintang, 2005, Cet. Ke-4, h. 9.
1. Pengembangan kepribadiannya yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berperan aktif dalam masyarakat dan mengembangkan sikap- sikap terpuji.
2. Berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman sejawat guna meningkatkan
kemampuan dan wawasannya dan dengan masyarakat guna menjalankan misi pendidikan.
3. Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan bagi siswa yang mengalami
kesulitan belajar, kelainan dan berbakat khusus. 4.
Melaksanakan administrasi sekolah. 5.
Melaksanakan penelitian sederhana untuk keperluan pembelajaran.
22
Sedangkan menurut E. Mulyasa kepribadian yang harus dimiliki guru meliputi:
a. Beriman dan bertaqwa.
2. Berwawasan pancasila.
3. Mandiri penuh tanggung jawab.
4. Berwibawa.
5. Berdisiplin.
6. Berdedikasi.
7. Bersosialisasi dengan masyarakat.
8. Mencintai peserta didik dan peduli terhadap pendidikan.
c Kompetensi Profesional.
Kompetensi profesional adalah kompetensi dasar tentang disiplin ilmu yang dipelajarinya atau yang menjadi bidang spesialisasinya baik penguasaan
teoritis maupun praktis, kemampuan didaktis, metodik, psikologis, keterampilan perencanaan dan pengelolaan, serta kemampuan mengevaluasi hasil belajar
mengajar. Menurut E. Mulyasa kemampuan mengajar atau kompetensi profesional
guru meliputi: 1 Menguasai ilmu pendidikan dan keguruan, 2 Menguasai kurikulum, 3 Menguasai didaktik metodik umum, 4 Menguasai pengelolaan
22
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2006, Cet. 19, h. 16-20.
kelas, 5 Mampu melaksanakan monitoring dan evaluasi peserta didik, 6 Mampu mengembangkan dan aktualisasi diri.
Disamping kemampuan-kemampuan umum dalam mengajar, seorang guru juga harus memiliki keterampilan khusus sebagai berikut: 1 keterampilan
bertanya, 2 memberi penguatan, 3 mengadakan variasi, 4 menjelaskan, 5 membuka dan menutup pelajaran, 6 membimbing diskusi kelompok kecil, 7
mengelola kelas, 8 mengajar kelompok kecil dan perorangan.
23
d Kompetensi Sosial.
Tugas kemanusiaan adalah salah satu segi dari tugas guru. Sisi ini tidak bisa guru abaikan, karena guru harus terlibat dalam kehidupan di masyarakat
dengan interaksi sosial. Guru harus menanamkan nilai-nilai kemanusiaan kepada anak didiknya, dengan begitu anak didik diajarkan agar mempunyai sifat
kesetiakawanan sosial. Guru harus menempatkan diri sebagai orang tua kedua, dengan mengemban tugas yang dipercayakan orang tua kandungwali anak didik
dalam jangka waktu tertentu. Untuk itu pemahaman terhadap jiwa dan watak anak didik diperlukan agar dapat dengan mudah memahami jiwa dan watak anak didik.
Di bidang kemasyarakatan merupakan tugas guru yang tidak kalah pentingnya. Pada bidang ini guru mempunyai tugas mendidik dan mengajar
masyarakat untuk menjadi warga Negara Indonesia yang bermoral Pancasila. Memang tidak dapat dipungkiri bila guru mendidik anak didik sama halnya
dengan guru mencerdaskan bangsa Indonesia.
B. PENINGKATAN KINERJA GURU