B. Analisis Regresi Linear Berganda
Hasil analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini dapat dilihat pada hasil output SPSS berikut ini:
Tabel 4.5 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1Constant
44.984 1.879
23.945 .000
Tingkat Bagi Hasil -2.131
.115 -.939
-18.535 .000
2Constant 29.906
3.724 8.031
.000 Tingkat Bagi Hasil
-1.813 .120
-.799 -15.100
.000 Financing to Deposit Ratio
.102 .023
.237 4.471
.000 3Constant
21.668 3.822
5.669 .000
Tingkat Bagi Hasil -1.262
.172 -.556
-7.325 .000
Financing to Deposit Ratio .121
.020 .282
5.974 .000
Non Performing Financing -.806
.201 -.264
-4.010 .000
a. Dependent Variable: Pembiayaan Mudharabah
Sumber: Hasil Pengolahan data dari SPSS, lampiran 4 Berdasarkan hasil analisis regresi berganda pada tabel 4.5 diatas,
pada model 3 didapat persamaan regresinya: Y = 21,668 – 0,806 NPF + 0,121 FDR - 1,262 TBH
Dari rumus regresi di atas dapat dinyatakan nilai koefisien regresinya sebagai berikut:
a. Nilai konstanta sebesar 21,668, hasil ini menunjukkan apabila semua variabel independen bernilai nol, maka pembiayaan mudharabah nilainya
akan sebesar 21,668. b. Koefisien regresi variabel Non Performing Financing X
2
sebesar 0,806, artinya jika variabel independen lainnya bernilai tetap dan NPF mengalami
kenaikan sebesar 1 maka pembiayaan mudharabah akan mengalami penurunan sebesar 0,806.
c. Koefisien regresi variabel Financing to Deposit Ratio X
3
sebesar 0,121, artinya jika variabel independen lainnya bernilai tetap dan FDR
mengalami kenaikan sebesar 1 maka pembiayaan mudharabah akan mengalami kenaikan sebesar 0,121.
d. Koefisien regresi variabel Tingkat Bagi Hasil X
5
sebesar 1,262, artinya jika variabel independen lainnya bernilai tetap dan Tingkat Bagi Hasil
mengalami kenaikan sebesar 1 maka pembiayaan mudharabah akan mengalami penurunan sebesar 1,262.
C. Hasil Uji Hipotesis
a. Uji F simultan Dalam penelitian ini, untuk mengetahui pengaruh simultan antara
ROA, NPF, FDR, BOPO dan Tingkat bagi hasil terhadap pembiayaan mudharabah maka digunakan Uji F. Uji F adalah pengujian yang
dilakukan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama simultan variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil uji F dapat dilihat pada
tabel output SPSS berikut ini:
Tabel 4.6 Hasil Uji F
ANOVA
d
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
173.174 1
173.174 343.539
.000
a
Residual 23.188
46 .504
Total 196.362
47 2
Regression 180.307
2 90.154
252.692 .000
b
Residual 16.055
45 .357
Total 196.362
47 3
Regression 184.605
3 61.535
230.279 .000
c
Residual 11.758
44 .267
Total 196.362
47 a. Predictors: Constant, Tingkat Bagi Hasil
b. Predictors: Constant, Tingkat Bagi Hasil, Financing to Deposit Ratio c. Predictors: Constant, Tingkat Bagi Hasil, Financing to Deposit Ratio, Non Performing Financing
d. Dependent Variable: Pembiayaan Mudharabah
Sumber: Hasil pengolahan data dari SPSS Dari uji ANOVA atau F test, didapat F hitung untuk model 3 atau
model yang dipakai adalah 230,279. Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95, α = 5, df 1 jumlah variabel - 1 atau 6-1= 5 dan df 2 n-
k-1 atau 48-5-1 = 42 n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen, maka hasil yang diperoleh untuk F
tabel
adalah sebesar 2,44 lihat pada lampiran.
Karena nilai F
hitung
F
tabel
230,279 2,44, dengan tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 0,000 0,05 maka model regresi bisa
dipakai untuk memprediksi pembiayaan mudharabah. Artinya, Non Performing Financing NPF, Financing to Deposit Ratio FDR, dan
Tingkat Bagi Hasil TBH secara bersama-sama berpengaruh terhadap sales. Sedangkan untuk ROA dan BOPO karena kedua variabel tersebut
tidak signifikan, berdasarkan model stepwise maka ROA dan BOPO dikeluarkan dari output SPSS.
b. Uji T Uji Parsial Uji T bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-
masing variabel independen secara individual parsial terhadap variabel independen. Hasil analisis analisis uji t dapat dilihat dari hasil output SPSS
berikut ini:
Tabel 4.7 Hasil Uji T
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1Constant
44.984 1.879
23.945 .000
Tingkat Bagi Hasil -2.131
.115 -.939
-18.535 .000
2Constant 29.906
3.724 8.031
.000 Tingkat Bagi Hasil
-1.813 .120
-.799 -15.100
.000 Financing to Deposit Ratio
.102 .023
.237 4.471
.000 3Constant
21.668 3.822
5.669 .000
Tingkat Bagi Hasil -1.262
.172 -.556
-7.325 .000
Financing to Deposit Ratio .121
.020 .282
5.974 .000
Non Performing Financing -.806
.201 -.264
-4.010 .000
a. Dependent Variable: Pembiayaan Mudharabah
Sumber: Hasil pengolahan data dari SPSS, lampiran 4
1 Uji parsial pengaruh NPF terhadap pembiayaan mudharabah a. Kriteria keputusan yang diambil berdasarkan perbandingan t
hitung
dan t
tabel
Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat diketahui t
hitung
variabel non performing financing sebesar -4,010. Tabel distribusi t dicari pada
α
= 5 : 2 = 2,5 uji 2 arah dengan derajat kebebasan df n-k-1 atau 48-5-1 =
42 n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen. Dengan pengujian 2 arah signifikansi = 0,025, maka hasil yang diperoleh
pada t
tabel
adalah sebesar +2,018 -2,018 lihat pada lampiran. Karena nilai -t
hitung
-t
tabel
-4,010 -2,018 maka H ditolak,
artinya NPF berpengaruh negatif terhadap pembiayaan mudharabah. b. Kriteria keputusan yang diambil berdasarkan nilai probabilitas
Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat diketahui nilai probabilitas sig sebesar 0,000. Karena uji dua arah maka dengan tingkat kesalahan α 5
atau 0,05 dibagi 2 sehingga tingkat kesalahan α menjadi sebesar 2,5 atau 0,025.
Karena probabilitas sig tingkat kesalahan α atau 0,000 0,025 maka H
diterima, artinya non performing financing NPF berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan mudharabah.
2 Uji parsial pengaruh FDR terhadap pembiayaan mudharabah a. Kriteria keputusan yang diambil berdasarkan perbandingan t
hitung
dan t
tabel
Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui t
hitung
FDR sebesar 5,974. Tabel distribusi t dicari pada α = 5 : 2 = 2,5 uji 2 arah dengan derajat
kebebasan df = n-k-1 atau 48-5-1 = 42 n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen. Dengan pengujian 2 arah signifikansi
= 0,025, maka hasil yang diperoleh pada t
tabel
adalah sebesar +2,018 - 2,018 lihat pada lampiran.
Karena nilai t
hitung
t
tabel
5,974 2,018 maka H ditolak, artinya
FDR berpengaruh positif terhadap pembiayaan mudharabah. b. Kriteria keputusan yang diambil berdasarkan nilai probabilitas
Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat diketahui nilai probabilitas sig sebesar 0,000. Karena uji dua arah maka dengan tingkat kesalahan α 5
atau 0,05 dibagi 2 sehingga tingkat kesalahan α menjadi sebesar 2,5 atau 0,025.
Karena probabilitas sig tingkat kesalahan α atau 0,000 0,025 maka H
ditolak, artinya financing to deposit ratio FDR berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan mudharabah.
3 Uji parsial pengaruh TBH terhadap pembiayaan mudharabah a. Kriteria keputusan yang diambil berdasarkan perbandingan t
hitung
dan t
tabel
Berdasarkan tabel 4.8 Dapat diketahui t
hitung
TBH sebesar -7.325. Tabel distribusi t dicari pada α = 5 : 2 = 2,5 uji 2 arah dengan derajat
kebebasan df = n-k-1 atau 48-5-1 = 42 n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen. Dengan pengujian 2 arah signifikansi
= 0,025, maka hasil yang diperoleh pada t
tabel
adalah sebesar +2,018 - 2,018 lihat pada lampiran.
Karena nilai t
hitung
t
tabel
-7.325 2,018 maka H diterima,
artinya tingkat bagi hasil tidak berpengaruh positif terhadap pembiayaan mudharabah.
b. Kriteria keputusan yang diambil berdasarkan nilai probabilitas Berdasarkan tabel 4.8 diatas dapat diketahui nilai probabilitas sig
sebesar 0,000. Karena uji dua arah maka dengan tingkat kesalahan α 5 atau 0,05 dibagi 2 sehingga tingkat kesalahan α menjadi sebesar 2,5
atau 0,025. Karena probabilitas sig tingkat kesalahan α atau 0,000
0,025 maka H ditolak, artinya tingkat bagi hasil TBH berpengaruh
signifikan terhadap pembiayaan mudharabah. 5. Koefisien Determinasi R
2
Merupakan kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Nilai koefisien determinasi R
2
mencerminkan seberapa besar variasi dari variabel terikat Y yang dapat diterangkan oleh variabel bebas
X. Bila koefisien determinasi sama dengan nol R
2
= 0, artinya variasi Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali. Sementara bila R
2
= 1, artinya variasi Y secra keseluruhan dapat diterangkan oleh x.
+ ,
Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
d
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate Change Statistics
Durbin- Watson
R Square Change
F Change df1
df2 Sig. F
Change 1
.939
a
.882 .879
.70999 .882
343.539 1
46 .000
2 .958
b
.918 .915
.59731 .036
19.994 1
45 .000
3 .970
c
.940 .936
.51693 .022
16.081 1
44 .000
1.358 a. Predictors: Constant, Tingkat Bagi Hasil
b. Predictors: Constant, Tingkat Bagi Hasil, Financing to Deposit Ratio
c. Predictors: Constant, Tingkat Bagi Hasil, Financing to Deposit Ratio, Non Performing Financing
d. Dependent Variable: Pembiayaan Mudharabah
Berdasarkan tabel diatas, pada model 3 diketahui hasil uji determinasi Adjusted R Square sebesar 0,936 atau 93,6. Hal ini
menunjukkan bahwa persentase sumbangan variabel independen yaitu NPF Non Performing Financing, FDR Financing to Deposit Ratio, dan
Tingkat Bagi Hasil terhadap variabel dependen yaitu pembiayaan mudharabah adalah sebesar 93,6. Sedangkan sisanya sebesar 6,4
100 - 93,6 = 6,4 dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar variabel yang dipilih.
D. Pembahasan