Fleksibel Ciri-ciri guru kreatif
Misalnya, pada setiap organisasi atau lembaga pasti mempunyai tujuan, sebab tidak mungkin manusia itu berbuat sesuatu terutama
mendirikan sebuah organiasi atau lembaga tanpa adanya tujuan, kecuali manusia tersebut belum memahami kemanusiannya. Oleh karena setiap
lembaga atau organisasi mempunyai tujuan, maka lembaga atau organisasi terebut merupakan penghasil output atau lulusan hasil. dan dikatakan
menghasilkan output atau lulusan yang bermutu jika telah dapat mewujudkan tujuan tau sasaran ideal yang telah ditetapkannya. dengan kata
lain, output bermutu adalah output yang dihasilkan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh lembaga atau organisasi yang mengelolanya.
inilah yang disebut dengan efesiensi internal. Selain pandangan diatas ada yang mengatakan baha output atau hasil
yang berkaulitas adalah output yang mempunyai kemampuan atau keahlian yang berguna bagi dirinya sendiri dan bagi masyarakat. Artinya, tidak dapat
dikatakan berkualitas jika ilmu pengetahuan yang telah dipelajarinya tidak ada gunanya.
Bagaimanapun istilah kualitas ini mengandung dua hal. dari kedua pandangan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa output atau hasil yang
berkualitas adalah hasil yang secara internal telah mencapai tujuan atau setidak-tidaknya mencapai target yang minimal. Pendidikan yang telah
ditetapkan dan secara eksternal telah dicapai dalam proes pendidikan yang telah dilakukan baik berupa pengalaman, ilmu pengetahuan, nilai-nilai dan
sebagainya itu dapat bermanfaat bagi dirinya dan orang lain. Jika berpijak pada pengertian di atas, maka pengertian kualitas
pendidikan adalah apabila output atau hasil itu mampu mencapai tujuan yang telah diselenggarakannya dalam program pendidikan, setelah apa yang
diperoleh baik berupa ilmu pengetahuan, pengalaman, nilai-nilai, dan sebagainya dapat berguna dan bermanfaat bagi semua manusia termasuk
pada dirinya Pendidikan sebagai salah satu usaha untuk membina dan
mengembangkan seluruh aspek; kepribadian manusia jasmani dan rohani
agar dapat menjadi manusia yang berkepribadian, yaitu harus berlangung secara bertahap atau dengan kata lain bahwa terbentuknya kepribadian yang
bulat dan utuh sebagai manusia individu sosial dan sebagai manusia yang ber- Tuhan.
Dalam kehudupan masyarakat yang dinamis, dimana Negara kita memasuki era globalisasi yang banyak dipacu oleh perkembangan teknologi
komunikasi dan informasi. Sehingga ciri era tersebut berkaitan erat dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat, dan tidak ada satu pun Negara
yang menutup diri hubungan dunia luar. Oleh karena itu pendidikan memiliki peranan yang menentukan eksitensi dan perkembangan
masyarakat, karena pendidikan merupakan usaha melestarikan dan mengalihkan serta mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan dan aspeknya
dan jenisnya kepada generasi penerus pendidikan. Hal ini secara langsung atau tidak langsung dapat mempergaruhi anak dengan gaya hidupnya, yang
dapat kita lihat pada pertumbuhan dan perkembangan peserta didik terutama pembentukan mental spiritual dan nilai-nilai luhur yang sekarang ini akibat
perkembangan teknologi dan informasi yang memerlukan sekali adanya filter untuk mengantisipasi dan mengatasinya perlu upaya peningkatan
keagamaan pada peserta didik. Pendidikan agama Islam, dari segi kehidupan kultur umat manusia
tidak lain juga adalah salah satu alat pembudayaan masyarakat manuia itu sendiri. Sebagai suatu alat pendidikan dapat difungsikan untuk mengarahkan
pertumbuhan dan perkembangan hidup manusia. Sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial kepada titik optimal kemampuan untuk memperoleh
kesejahteraan hidup dunia maupun kehidupan akherat. Untuk itu, maka pendidikan Islam harus benar-benar memiliki kualitas bagi manusia dalam
menghadapi segala perkembangan zaman dalam kehidupan. Usaha yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kualitas
pendidikan agama Islam antara lain: a.
Peningkatan Kualitas Guru