Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar
47
Selain memilih bentuk pengajaran komponen sarana dan prasarana perlu mendapat perhatian dalam meningkatkan kreativitas guru agama.
Pengunaan alat peraga merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam pelaksanaan pendidikan agama islam di setiap sekolah, tanpa adanya
alat peraga maka sulitlah mewujudkan tujuan pendidikan. Pemanfaatan fasilitas yang ada di sekolah ini sangat menunjang guru
agama untuk berkreativitas karena dengan cara inilah guru agama dapat memaksimalkan setiap materi yang ada dibuku panduan sehingga
memudahkan para peserta didik dalam memahami materi yang diajarkan. Alat peraga dibutuhkan dalam membantu memudahkan pelaksanaan
proes belajar mengajar yang berfungsi menghindari verbalisme terhadap materi yang diajarkan. Misalnya setiap guru agama yang ada di SD Islam
Terpadu Meranti tidak hanya mengajarkan teori saja akan tetapi langsung mempraktekkannya ke lapangan. misalnya dalam materi berwudhu dan
sholat berjamaah guru agama langsung mengajarkan sholat berjamaah di Masjid. Bahkan sekolah membuat program paket dzuhur berjamaah setiap
hari kecuali hari Jum’at. Hal ini dilakukan untuk membiasakan para peserta didik untuk selalu sholat berjamah setiap waktu di masjid.
Dalam dunia pendidikan sarana prasarana merupakan faktor utama dalam proses belajar mengajar karena dengan adanya sarana prasarana yang
cukup memadai akan mencapai tujuan pendidikan yang baik. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru agama dan kepala sekolah bahwa
Sarana dan prasarana di SD Islam Terpadu Meranti ini cukup memadai seperti
dengan adanya gedung untuk pembelajaran pendidikan agama islam berupa ruang kelas yang di lengkapi dengan proyektorinfocus, perpustakaan,
lapangan, dan masjid yang biasa dipakai sebagai sarana pembelajaran, seperti tadarus al-Quran serta paket dzuhur berjamaah dan yang lainya.
Perpustakaan sekolah setidaknya telah menyediakan berbagai buku pelajaran baik untuk pendidikan agama islam ataupun pendidikan umum
sebagai wahana peserta didik dalam mencari bahan pelajaran yang dibutuhkan. Faktor yang paling mendukung dalam proses belajar mengajar
48
adalah lingkungan yang kondusif agar setiap guru dapat mengembangkan kreativitasnya.
Dari penelitian yang telah penulis lakukan kepada siswa kelas III SD Islam terpadu Meranti. Penulis melakukan analisis data dengan memberikan
nilai berupa prosentase pada setiap jawaban dari angket yang telah disebar kepada 30 peserta didiksiswa 15 siswa kelas III A dan 15 Siswa Kelas III
B. Berikut ini prosentase hasil angket atau kuisioner tersebut. Berdasrkan setiap pertanyaan dan jawaban yang diberikan responden :
Tabel 4.1
Senang belajar Pendidikan Agama Islam
Pilihan Jawaban Frekwensi
Persentase Sangat senang
16 54
Senang 10
33 Kurang senag
4 13
Tidak senang -
-
Jumlah 30
100
Dari tabel di atas dapat diketahui, bahwa siswa senang dalam belajar Agama Islam menunjukkan banyaknya siswa yang menjawab alternatif
jawaban yaitu 54 siswa menjawab Sangat senang, 33 siswa Senang, 13 siswa menjawab kurang Senang, dan tidak seorang pun siswa menjawab
bahwa tidak senang mengikuti pelajaran Agama Islam. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa senang
dengan Pelajaran Agama Islam di sekolah. Hal tersebut mengindikasikan bahwa guru Agama islam bisa menguasai kelas sehingga pelajaran
menyenangkan.
49
Tabel 4.2
Tidak putus asa walupun tidak memahami salah satu teori atau pengertian
Pilihan Jawaban Frekwensi
Persentase
Selalu -
- Kadang-kadang
3 10
Jarang 4
13,3 Tidak pernah
23 76,7
Jumlah 30
100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas siswa tidak putus asa walaupun tidak memahami salah satu teori atau pengertian yaitu 76,7,
13,3 siswa menjawab jarang putus asa, sedangkan 10 siswa menjawab kadang-kadang putus asa, dan tidak satu orang pun menjawab selalu putus
asa. dari data di atas dapal diketahui bahwa pelajar PAI merupakan pelajaran yang mudah di pahami dan dimengerti oleh para siswa.
Tabel 4.3
Cepat lelah apabila belajar agama Islam
Pilihan Jawaban Frekwensi
Persentase
Selalu -
- Kadang-kadang
3 10
Jarang 6
20 Tidak pernah
21 70
Jumlah 30
100
Dari tabel di atas menunjukkan banyaknya siswa yang menjawab alternatif jawaban selalu melaksanakan tidak pernah cepat lelah belajar
agama Islam yaitu 70, siswa yang menjawab jarang sebanyak 20 , dan siswa yang menjawab kadang-kadang sebanyak 10 , sedangkan tidak ada
yang menjawab selalu cepat lelah dalam mengikuti pelajaran agama Islam. Dengan demikian seluruh siswa SD Islam Terpadu Merati selalu siap