46
B. Analisis Data
1.
Kreatifitas Guru Agama
Kreativitas guru agama itu berbeda-beda antara satu guru dengan guru lain dan dari satu sekolah ke sekolah lainnya. Guru agama yang kreatif
akan meningkatkan kualitas pendidikan peserta didik yang akan mencerdaskan kehidupan Bangsa dan Negara.
Kreativitas guru agama adalah bagaimana seseorang guru mampu menciptakan sesuatu yang baru dalam proses belajar mengajar serta
mewujudkan sesuatu yang baru untuk menemukan ide-ide, metode-metode atau sistem baru untuk pemecahan problem-problem yang berkaitan dengan
ilmu pengetahuan dan pendidikan islam untuk menciptakan suasana belajar yang aktif, kreatif dan menyenangkan.
Dalam penelitian tersebut, kami mengambil obyek penelitian di Sekolah Dasar Islam Terpadu Meranti. Setiap guru agama mempunyai
kreativitas sendiri-sendiri dalam meningkatkan kualitas pendidikan agama islam. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru agama serta
kepala sekolah menyatakan bahwa kreativitas guru agama dalam proses belajar mengajar bervariasi antara satu guru dengan guru yang lain karena
setiap guru agama mempunyai cara-cara tertentu untuk mengembangkan kreativitas yang tumbuh dengan sendirinya tergantung dari situasi dan
kondisi para peserta didik. Dalam proses belajar mengajar guru agama selalu memberikan
kreativitasnya agar tidak terjadi kejenuhan di dalam kelas misalnya guru tidak hanya mengajarkan peserta didik di dalam kelas saja tetapi dengan
menggunakan fasilitas lain yang tersedia. Guru agama dalam mengatur sumber belajar untuk mencapai tujuan
belajar dengan cara yang seefektif mungkin. Guru agama yang ada di SD Islam Terpau Meranti dalam mengajar harus melihat kondisi peserta didik.
Guru agama harus bisa mengatur cara yang tepat agar bisa memberikan ilmu pengetahuan agama kepada peserta didik tanpa ada halangan yang berarti.
47
Selain memilih bentuk pengajaran komponen sarana dan prasarana perlu mendapat perhatian dalam meningkatkan kreativitas guru agama.
Pengunaan alat peraga merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam pelaksanaan pendidikan agama islam di setiap sekolah, tanpa adanya
alat peraga maka sulitlah mewujudkan tujuan pendidikan. Pemanfaatan fasilitas yang ada di sekolah ini sangat menunjang guru
agama untuk berkreativitas karena dengan cara inilah guru agama dapat memaksimalkan setiap materi yang ada dibuku panduan sehingga
memudahkan para peserta didik dalam memahami materi yang diajarkan. Alat peraga dibutuhkan dalam membantu memudahkan pelaksanaan
proes belajar mengajar yang berfungsi menghindari verbalisme terhadap materi yang diajarkan. Misalnya setiap guru agama yang ada di SD Islam
Terpadu Meranti tidak hanya mengajarkan teori saja akan tetapi langsung mempraktekkannya ke lapangan. misalnya dalam materi berwudhu dan
sholat berjamaah guru agama langsung mengajarkan sholat berjamaah di Masjid. Bahkan sekolah membuat program paket dzuhur berjamaah setiap
hari kecuali hari Jum’at. Hal ini dilakukan untuk membiasakan para peserta didik untuk selalu sholat berjamah setiap waktu di masjid.
Dalam dunia pendidikan sarana prasarana merupakan faktor utama dalam proses belajar mengajar karena dengan adanya sarana prasarana yang
cukup memadai akan mencapai tujuan pendidikan yang baik. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru agama dan kepala sekolah bahwa
Sarana dan prasarana di SD Islam Terpadu Meranti ini cukup memadai seperti
dengan adanya gedung untuk pembelajaran pendidikan agama islam berupa ruang kelas yang di lengkapi dengan proyektorinfocus, perpustakaan,
lapangan, dan masjid yang biasa dipakai sebagai sarana pembelajaran, seperti tadarus al-Quran serta paket dzuhur berjamaah dan yang lainya.
Perpustakaan sekolah setidaknya telah menyediakan berbagai buku pelajaran baik untuk pendidikan agama islam ataupun pendidikan umum
sebagai wahana peserta didik dalam mencari bahan pelajaran yang dibutuhkan. Faktor yang paling mendukung dalam proses belajar mengajar