Pengertian Guru Agama KAJIAN TEORI
sungai, mereka kekal didalamnya. dan pasangan-pasangan yang suci, serta ridha Allah. dan Allah Maha melihat hamba-hamba-Nya.
13
3 Menjaga kewibawaan dan kehormatannya dalam bertindak;
4 Menghindari dan menghilangkan sikap angkuh terhadap sesama QS.
Al-Najm, 53 : 32
yaitu mereka yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji, kecuali kesalahan-kesalahan kecil. Sungguh, Tuhanmu Maha Luas
ampunan-Nya. Dia mengetahui tentang kamu, sejak Dia menjadikan kamu dari tanah lalu ketika kamu masih janin dalam perut ibumu.
Maka janganlah kamu menganggap dirimu suci. Dia mengetahui tentang orang yang bertakwa.
14
5 Bersikap rendah hati ketika menyatu dengan kelompok masyarakat
QS. al-Hijr 15 : 88.
Janganlah sekali-kali engkau Muhammad tujukan pandanganmu kepada kenikmatan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa
golongan di antara mereka orang kafir, dan janganlah engkau bersedih hati terhadap mereka dan berendah hatilah engkau terhadap
orang-orang yang beriman.
15
6 Menghilangkan aktivitas yang tidak berguna dan sia-sia;
13
Kementrian Agama Ri, op. cit, jilid I., h. 458-459
14
Ibid., Jilid IX., h. 542
15
Ibid., Jilid V., h. 269
7 Berikap lemah lembut dalam menghadapi peserta didik yang tinngkat
kecerdasannya rendah, serta membinanya sampai pada tarap maksimal; 8
Meninggalkan sifat marah dalam menghadapi problema peserta didik; 9
Memperbaiki sikap peserta didiknya, dan bersikap lembut terhadap peserta didik yang kurang lancar bicaranya;
10 Meninggalkan sifat yang menakutkan pada peserta didik, terutama
peserta didik yang belum mengerti dan tidak sesuai dengan masalah yang dipertanyakan itu, tidak bermutu dan tidak sesuia dengan masalah
yang diajarkan; 11
Menerima kebenaran yang diajukan oleh peserta didiknya; 12
Menjadikan kebenaran sebagai acuan dalam proses pendidikan, walaupun kebenaran itu datangnya dari peserta didik;
13 Mencegah dan mengontrol peserta didik yang mempelajari ilmu yang
membahayakan QS. al-Baqoroh, 2 : 195
Dan infakkanlah hartamu di jalan Allah, dan janganlah kamu jatuhkan diri sendiri ke dalam kebinasaan dengantangan sendiri, dan
berbuat baiklah. Sesungguhnya, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
16
14 Menanamkan sifat ikhlas pada peserta didik, serta terus-menerus
mencari informasi guna disampaikan kepada peserta didik yang akhirnya mencapai tingkat taqarrub kedekatan dengan Allah SWT
QS. al-Bayyinah, 98 : 5
16
ibid., jilid I., h. 286
Padahal mereka hanya diperintahkan menyembah Allah, dengan ikhlas menaatinya semata-mata karena menjalankannya agama, dan juga
agar melaksanakan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang luru benar.
17
15 Mencegah peserta didik mempelajari ilmu fardhu kifayah kewajiban
kolektif, seperti ilmu kedokteran, psikologi, ekonomi dan sebagainya, sebelum mempelajari
ilmu fardu ‘ain kewajiban individual, seperti akidah, syariah dan akhlak; dan
16 Mengaktualisasikan informasi yang diajarkan kepada peserta didik QS.
al-Baqoroh 2 : 44 dan QS. al-Shaaf, 61 : 2-3
18
Mengapa kamu menyuuruh orang lain mengerjakan kebajikan, sedang kamu melupakan dirimu sendiri, Padahal kamu membaca Al
kitab Taurat? tidakkah kamu mengerti?.
19
Wahai orang-orang yang beriman Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?
itu sangat di benci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang kamu tidak kerjakan.
20
Mengenai peranan guru, ada beberapa pendapat yang dijelaskan sebagai berikut :
1. Pray Katz menggambarkan peranan guru sebagai komunikator, sahabat
yang dapat memberikan nasihat-nasihat, motivator sebagai pemberi inspirasi dan dorongan, pembimbing dan pengembangan sikap dan
17
Ibid., Jilid X., h. 737
18
Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006, Cet. Ke-1, hlm. 94-95.
19
Kementrian Agama RI, op. cit., Jilid I, h. 91-92
20
Ibid, jilid X, h. 108
tingkah laku serta nilai-nilai, orang yang menguasai bahan yang diajarkan.
2. Havinghurst menjelaskan bahwa peranan guru di sekolah bagipegawai
employee dalam
hubungan kedianasan,
sebagai bawahan
subordinate terhadap atasannya, sebagai kolega dalam hubungannya dengan teman sejawat, sebagai mediator dalam hubungannya dengan
anak didik, sebagai pengatur disiplin, evaluator dan pengganti orang tua.
3. James W. Brown, mengemukakan bahwa tugas dan peranan guru antara
lain : menguasai dan mengembangkan materi pelajaran, merencana dan mempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi
kegiatan siswa. 4.
Federasi dan Organisai Profesional Guru Sedunia, mengungkapkan bahwa peranan guru di sekolah, tidak hanya sebagai transmiter dari ide
tetapi juga berperan sebagai transformer dan katalisator dari nilai dan sikap.
21