Tujuan Tujuan dan Manfaat Penelitian
melukiskan gejala yang ada, mengidentifiaksi masalah, memeriksa kondisi atau praktek-praktek yang berlaku.
10
Sedangkan penelitian kualitataif menurut Bodgan dan Taylor seperti dikutip Lexy J Moleong yaitu sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.
11
2. Jenis Penelitian
Penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah jenis penelitian lapangan field research dimana peneliti berangkat atau langsung ke
lapangan objek penelitian untuk mengadakan pengamatan tentang sesuatu. Dalam hal ini mengenai studi metode penyuluhan terhadap perilaku
berdagang pada progam KPMS di Depok. 3.
Subjek Penelitian Subjek yang menjadi informan adalah terdiri dari satu orang
penyuluhpendamping, lima orang Pedagangmitra, dan dua orang konsumenpembeli di Pondok Cina Depok.
4. Objek Penelitian
Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah bagaimana metode penyuluhan terhadap program KPMS di Depok.
5. Waktu Penelitian
Penulis melakukan penelitian pada tanggal 19 oktober sampai dengan 31 Desember. Adapun tempat penelitian ini di Pondok Cina Depok.
10
Rakhmat Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi, Bandung; PT. Remaja Rosdakarya, 2007, cet. 13, h. 25
11
Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2000, h. 3.
6. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh dan menghimpun data yang objektif, maka dalam penelitian ini penulis mengunakan instrumen penelitian sebagai berikut:
a. Wawancara Mendalam depth interview
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jawaban anggota Masyarakat Mandiri terhadap penerimaan atau penolakan program
yang dibuat oleh Masyarakat Mandiri, dengan wawancara penulis mendapatkan jawaban langsung serta alasan real yang diberikan PKL,
sehingga konfirmasi jawaban informan dan PKL, termasuk mengetahui seberapa besar keberhasilan program KPMS yang dilakukan penyuluh
kepada PKL itu sendiri. Hasil dari wawancara menjadi metode pengumpulan data yang utama.
Wawancara mendalam yaitu bersifat luwes, susunan pertanyaan dan susunan kata-kata dalam setiap pertanyaan dapat diubah pada saat
wawancara, termasuk karakteristik sosial-budaya agama, suku, gender, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, dsb informan yang dihadapi misalnya. Kita
boleh mengajukan pertanyaan-petranyaan yang sama terhadap anggota- anggota satu lembaga tersebut. Tetapi cara kita bertanya kepada orang-orang
seharusnya berbeda pula jabatan orang yang kita hadapi pun berbeda, misalnya presiden Direktur, Manajer, sampai klien atau tukang sapu.
Pemilihan subjek penelitian pun juga tentu saja disesuaikan dengan tujuan penelitian.
12
12
Mulyana, Dedi, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004, cet. ke-4, h. 181