Penerimaan Pedagang terhadap Program Penyuluhan KPMS

disebut dengan bunga 0 . Dengan program pemberian modal usaha tersebut memudahkan pedagang memperbesar usahanya tanpa membayar bunga yang besar layaknya meminjam uang pada rentenir yang memberatkan pedagang kecil seperti mereka. Berikut petikan wawancara dengan mitra. “alasan saya ikut program ini si awalnya saya terlibat hutang sama rentenir mbak, jadi saya mau coba ikut proram ini, selain saya dikasih modal tanpa bunga yang ngeberatin, murah ngangsur pinjamannya, diprogram ini saya banyak belajar bagaimana berdagang yang baik itu terutma cara menjual makanan tanpa bahan-bahan berbahaya ” 12 . Konteks di atas hemat penulis yang menjadi alasan kenapa calon mitra menerima program ini yaitu karena alasan modal yang mudah, angsuran tidak memberatkan. Pendampingan cara berdagang yang sehat, halal dan higenis yakni mereka pedagang kaki lima yang dapat mengembangkan usahanya sebagai pedagang yang bersih. Pedagang tidak hanya mendapatkan modal saja yang terbantu. Tetapi mendapatkan pengetahuan, wawasan, keahlian mengoperasikan komputer dan pesan moral sebagai pedagang yang jujur dalam menjual makanan yang selama ini mereka geluti. Selain itu pedagang juga diberikan penyuluhan mengenai makanan sehat dan halal yang bebas dari bahan tambahan pangan seperti formalin, boraks, dan zat pewarna textil kepada para pedagang Sementara hal yang sama dalam perspektif mitra diakui bahwa program ini tidak akan berjalan baik atau lancar jika tidak adanya 12 Hasil wawancara dengan bapak Karso. 6 November 2012. kesadaran pada diri pedagang. Artinya penyuluhan yang diberikan Masyaraakat Mandiri perlu ditindak lanjut dengan kemauan dan kesadaran pada diri mitra agar tujuan program tercapai.

2. Metode Penyuluhan makanan sehat dan halal pada KPMS

Kegiatan penyuluhan pada KPMS prinsipnya adalah usaha memberikan bantuan kepada pedangang yang dilakaukan oleh penyuluh untuk menghasilkan timbal balik agar mereka mampu memahami dirinya dan masalah-masalah hidup yang dihadpinya pada masa itu dan masa yang akan datang. Artinya melalui kegiatan penyuluhan pedagang diharapkan dapat lebih mandiri dan mampu mengenali berbagai persoalan terkait makanan sehat dan halal. Metode yang diterapkan di program KPMS pondok Cina Depok yaitu menggunakan metode langsung metode komunikasi langsung, dimana penyuluh bertatap langsung dan memberikan materi secara langsung kepada mitra Masyarakat Mandiri yaitu pedagang. Berikut beberapa metode penyuluhan yang digunakan pada program penyuluhan KPMS Pondok Cina Depok dalam pendekatan kepada mitra sebagai pedagang, yaitu: 1. Bimbingan Kelompok group Guidance Bimbingan kelompok ini dilakukan dengan cara komunikasi langsung antara penyuluh dengan mitra dalam bentuk kelompok. Sebagaimana disebutkan diawal kelompok KPMS yang ada di Pondok Cina tergabung dalam serikat pedagang ISM kelompok ini dibentuk oleh Amel selaku pendamping agar memudahkan pendampingan. Pertemuan kelompok dilakukan dua kali dalam seminggu. Adapun teknik yang digunakan oleh pendamping adalah sebagai berikut: a. Metode ceramah Pada metode ini seperti biasa Amel selaku pendamping memberikan materi kepada pedangang mengenai keamanan pangan, bahan tambahan panagan berbahaya. Pada ceramah ini hanya Amel saja yang berbicara, pedagang hanya mendengarkan apa yang disampaikannya. Ceramah merupakan satu teknik pembinaan atau penyuluhan yang memberikan uraian atau penjelasan secara lisan yang diwarnai dengan karakteristik dan cara berbicara seorang da’i atau penyuluh. Metode ceramah sama halnya dengan mau’idah hasanah nasehat yang baik. Dari ceramah-ceramah yang sering diikuti dan didengarkan kemudian dipahami menjadikan kita tau hal-hal yang baik yang dilakukan seorang pedagang menjadi pedangang yang jujur dalam menjalankan usahanya terutama dalam menjual makanan sehat dan halal. b. Dialog atau tanya jawab Untuk menghindari sikap pasif pada Mitra masyarakat Mandiri dalam metode kelompok dilakukan teknik dialog atau tanya jawab. Teknik tanya jawab ini merupakan tindak lanjut dari teknik ceramah, teknik ini dilakukan setelah penyuluh memberikan penjelasan terhadap materi yang disampaikan kemudian para mitra diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang telah dibahas, yang mereka anggap kurang jelas dan tidak dipahami. Ataupun sebaliknya penyuluh memberikan pertanyaan kepada mitra seputar materi yang telah dijelaskan sebelumnya, hal ini dilakukan untuk melatih mitra berani bebicara dan mengungkapkan pendapatnya di depan mitra lainnya. c. Diskusi Kelompok Dalam pertemuan kelompok,biasanya mbak amel sering melakukan diskusi mengenai masalah-masalah yang berkenaan dengan maknan sehat, misalnya membicarakan tentang keamanan pangan, bicara tentang contoh-contoh bahan tambahan pangan seperti boraks, formalin, rodamin, kemudian ciri-ciri bahan makana yang mengandung bahan-bahan itu atau tidak, bahayanya mengunakan boraks itu nanti akibatnya ditubuh itu akan terkena penyakit apa saja, diskusi ini umumnya menekankan pada makanan sehat dan halal. Selain diskusi mengenai materi, pertemuan kelompok juga dilakukan untuk urun rembuk tentang kendala dan hambatan terkait mekanisme pembayaran angsuran yang rutin dilakukan untuk mengangsur pinjaman modal. 2. Metode Individual Metode individual merupakan teknik pemberian bantuan yang bersifat face to face relationship hubungan empat mata yang dilakukan antara penyuluh dan mitranya terkait maslah pribadi. Sehingga dalam proses penyuluhan ini pendamping dituntut untuk bersifat simpati merasakan apa yang dirasakan oleh mitra dan empati berusaha menempatkan diri dalam situasi diri mitra. Pada metode ini biasanya pendamping mendatangi langsung rumah mitra yang jarang mengikuti pertemuan kelompok yang biasanya dilakukan 1 minggu sekali. Dalam menyelesaikan masalah ini biasanya pendamping mengunakan metode direktif yang bersifat mengarahkan, hal ini dilakukan apabila mitra tidak mau mengungkapkan permasalahannya. Sehingga seorang pendamping berperan aktif dalam pelaksanaan penyuluhan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Biasanya masalah-masalah yang ada pada mitra mengenai pengangsuran modal yang macet, mitra lebih sibuk berdagang sampai tidak bisa mengikuti petemuan kelompok.

3. Perubahan Perilaku Berdagang Setelah Mengikuti Program

Penyuluhan Keberhasilan penyuluh dan program pendampingan yang dilakukan Masyarakat Mandiri adalah adanya perubahan prilaku berdagang dari mitra. Sekurangnya dapat dilihat dari pemahaman mereka tentang makanan sehat dan halal, mengenai bahan tambahan berbahaya,

Dokumen yang terkait

Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Penjaja Makanan tentang Higiene Sanitasi Penjamah, Peralatan, Pengangkutan, dan Penyajian Makanan Jajanan Dalam Kereta Api PT Kereta Api Indonesia Medan Rute Medan-Kisaran Tahun 2005

1 32 110

Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Remaja Tentang Bahaya Narkoba Di SMP Negeri 4 Kelas 9 Pematangsiantar

0 39 51

Resistensi Pedagang Kaki Lima (PKL) yang Berdagang di Jalan Dr.Mansyur

20 127 130

Alasan orang berdagang : studi kasus pada para pedagang di pasar Godean.

0 4 109

Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Pondok Pesantren Nurul Islam Jember

0 1 5

PENGARUH PENYULUHAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TATANAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS V SDN SRIBITAN KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Penyuluhan Kelompok terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tatanan

0 0 16

PENGARUH DISKUSI KELOMPOK TERARAH TERHADAP PERILAKU PERAWATAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI PUSKESMAS DEPOK III SLEMAN NASKAH PUBLIKASI - PENGARUH DISKUSI KELOMPOK TERARAH TERHADAP PERILAKU PERAWATAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI PUSKESMAS DEPOK III SLEMAN - DIGI

0 0 12

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEYAKINAN PEDAGANG MAKANAN JAJANAN DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN SAKARIN(Studi Pada Pedagang Makanan Takjil di Kelurahan Tlogosari Kecamatan Pedurungan Kota Semarang ) - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

0 0 14

Alasan orang berdagang : studi kasus pada para pedagang di pasar Godean - USD Repository

0 0 107

Alasan orang berdagang : studi kasus pada para pedagang di pasar Godean - USD Repository

0 0 107