2. Metode Individual
Metode individual merupakan teknik pemberian bantuan yang bersifat face to face relationship hubungan empat mata yang
dilakukan antara penyuluh dan mitranya terkait maslah pribadi. Sehingga dalam proses penyuluhan ini pendamping dituntut untuk
bersifat simpati merasakan apa yang dirasakan oleh mitra dan empati berusaha menempatkan diri dalam situasi diri mitra. Pada
metode ini biasanya pendamping mendatangi langsung rumah mitra yang jarang mengikuti pertemuan kelompok yang biasanya
dilakukan 1 minggu sekali. Dalam menyelesaikan masalah ini biasanya pendamping mengunakan metode direktif yang bersifat
mengarahkan, hal ini dilakukan apabila mitra tidak mau mengungkapkan permasalahannya. Sehingga seorang pendamping
berperan aktif dalam pelaksanaan penyuluhan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
Biasanya masalah-masalah yang ada pada mitra mengenai pengangsuran modal yang macet, mitra lebih sibuk berdagang
sampai tidak bisa mengikuti petemuan kelompok.
3. Perubahan Perilaku Berdagang Setelah Mengikuti Program
Penyuluhan
Keberhasilan penyuluh dan program pendampingan yang dilakukan Masyarakat Mandiri adalah adanya perubahan prilaku
berdagang dari mitra. Sekurangnya dapat dilihat dari pemahaman mereka tentang makanan sehat dan halal, mengenai bahan tambahan berbahaya,
menjaga kebersihan tidak menjual makanan yang menggunakan bahan tambahan pangan berbahaya.
Adapun perubahan prilaku yang ditemukan penulis dilapangan adalah: 1.
Adanya perubahan dari cara berdagang mereka yang terlihat selama pendampingan seperti mereka tidak menggunakan bahan tambahan
pangan pada makanannya, dan menggunakan bahan-bahan yang baik seperti pedagang bubur ayam yang tidak mengunakan bahan
campuran seperti MSG yang berlebihan. 2.
Perubahan terjadi juga pada prilaku mereka yang menjaga kebersihan dengan selalu mencuci piring gelas, mengganti air
cucian piring, mencuci lap yang digunakan untuk membersihkan meja dan lain sebagainya agar selalu bersih dan higienis. Selain itu
menjaga kebersihan diri mereka sendiri seperti mecuci tangan pada saat melayani konsumen dan tidak meroko pada saat melayani,
karena meroko dapat menggangu kesehatan pedagang dan konsumen juga. Para pedagang tidak semberono lagi dalam
menyajikan makanan kepada konsumen. Berikut petikan wawancara:
“Kalau dilihat kepada perubahannya saya melihat perubahannya sepeti katua ISM yaitu Pak Karso, Bu Wini
dan beberapa orang lainnya memang sedikit sudah ada prubahan sikap dan perilaku karena memang dari hasil
pengamatan saya dan juga mungkin dari pendampingan dan pelatihan yang diberikan itu pengetahunnya lebih bertambah,
jadi sikap dan perilakunya bisa berubah selama ini mereka suka semberono kan yah dari berjualannya, yang tidak
mengunakan alas, berserakan dilantai tetapi sekarang sudah terbiasa menggunakan alas, mencuci tanggan sebelum
menyiapkan makanan, melayani konsumen tidak merokok
saat melayani konsumen, mencuci lap, mengganti air dan lain sebagainya”.
13
3. Selain berubahnya prilaku pedagang, masalah modal juga
mempengaruhi mereka untuk berubah, dengan pemberian modal itu sendiri
pedagang berusaha
memutar modal
agar bisa
berkepanjangan berdagangnya mereka diberi amanah untuk menjalankan usahanya agar lebih lancar. Ungkapan ini dikutip dari
perkataan mitra Masyarakat Mandiri yang mengatakan bahwa banyak manfaat dan pengetahuan yang mereka dapatkan selama
mengikuti progam, selain pengetahuan bantuan modal pun diberikan agar usaha kami menjadi lebih maju.
Berikut petikan wawancara mitra: “Banyak mbak yang sudah saya dapatkan selama ikut
penyuluhan 2 tahun ini, dari bantuan modal yang alhamdulilah sekali saya terbantu, lebih lancar. Dari ilmu
pengetahun juga saya dapatkan, dari saya yang tidak tahu apa-apa jadi tahu, apalagi seputar makanan sehat yang pernah
disampaikan waktu penyuluhan, disini kan saya menjual makanan jadi saya belajar banyak mbak, kalau bahan-bahan
berbahaya kaya formalin, boraxs, pewarna tektil jangan dipakai kedalam bahan makanan. Tapi alhamdulilah saya
selama jualan ini tidak pernah pake bahan-bahan seperti itu mbak, kalau dagangan mie ayam saya tidak habis, paling saya
bagi-bagikan pada tetangga, dari pada terbuang mubazir, kan tidak mungkin saya jual
lagi buat hari besoknya”.
14
13
Hasil wawancara dengan Amelia Pendamping. 7 Desember 2012.
14
Hasil wawancara dengan Ibu Juriah Mitra Masyarakat Mandiri. 6 November 2012.
D. Pembahasan
Hasil pengamatan peneliti dari dua metode penyuluhan yang digunakan terkait memiliki pengaruh yang positif bagi perubahan perilaku berdagang,
terutama metode kelompok. Sementara metode individu, hasil pengamatan peneliti tidak
berpengaruh secara sangat segnifikan terhadap perubahan perilaku berdagang. Karena metode individu umunya tidak secara intens digunakan
oleh pendamping dalam melakukan penyuluhan. Selain itu metode individu lebih dicurahkan untuk membahas pembayaran angsuran modal yang macet
ketimbang subtansi perubahan perilaku berdagang itu sendiri. Secara lebih luas bimbingan kelompok yang digunakan pendamping
adalah menggunakan tiga cara yaitu ceramah, tanya jawab, dan diskusi kelompok dari ketiga cara tersebut melalui ceramah ini lah pedagang
dikenalkan pada keamanan pangan, kehalalan dan makanan yang higenis, dan lain sebagainya. Untuk memperdalam materi yang disampiakan saat ceramah
pendamping melakaukan pengayaan materi melalui diskusi kelompok. Dari teknik diskusi tersebut pendamping berhasil mengajak mitra mengungkap
masalah yang dihadapi menjadi lebih terbuka, berani berbicara, memberikan ide dan pendapat. Berikut petikan wawancara pendamping:
“Metode kelompok yang kita gunakan ini ada ceramah, diskusi, seminar, tanya jawab semuanya digunakan dalam penyuluhan ini,
tetapi yang lebih sering digunakan yaitu diskusi, misalnya kita diskusi kelompok dan membicarakan tentang keamanan pangan,
bicara tentang contoh-contoh bahan tambahan pangan seperti boraks, formalin, rodamin, kemudian ciri-ciri bahan makana yang
mengandung bahan-bahan itu atau tidak, bahayanya mengunakan